Takdir

166 22 0
                                    

Setibanya dirumah aku melihat keadaan rumah sangat sepi. Tumben. Biasanya terdengar lagu lagu yang sering bi mey putar. Aku melihat jam tangan yang bertengger di tangan mulus ku. 14.30. Ini masih jam dua siang. Biasanya banyak nyanyian lagu lagu bik mey putar. Namun kali ini sepi senyap.

"Kemana bik mey?" Gumamku. Ku pegang gagang pintu rumahku. Dan, Yap sepi sekali. Seperti rumah tak berpenghuni. Ruangan pun gelap. Kenapa lampu saja tidak dinyalakan? Pikirku.

"Bik? Bik mey."aku mencoba memanggil namanya.

Tiba tiba saja ada suara mengagetkan. Dan lampu ruangan menyala.

"Hai sayang!"

OMG. Itu suara mama dan papa. Aku segera berlari kearah mereka dan memeluknya erat. Sangat erat. Menyalurkan kerinduanku kepada mereka. Bayangkan 3 tahun kami berpisah dan baru bertemu sekarang. Setiap aku tanya alasan mereka. Mereka selalu menjawab 'maaf sayang. Mama dan papa masih sibuk.' .

"Mama dan papa juga kangen banget sama kamu." Sahut mama dan semakin erat memelukku.
"Cuman mama dan papa saja yang kangen ? Kakak tidak? Huh padahal kakak sudah 3 minggu tidak pulang. Hanya untuk mengurusi perusahaan di jogja." Cibir seseorang yang ada disampingku.

"Kak ray. Alira juga kangen sama kakak. Tapi alira juga kesel sama kakak. Pergi tidak bilang bilang. Alira kesepian kak." Ucapku berpura pura ngambek.

"Jangan ngambek dong. Adek kakak yang embul ini. Maaf ya." Ujar kak rayhan lalu mencubit pipiku.
"Aduh jangan dicubit dong kak. Sakut tahu. Nanti pipiku semakin mengembang. " ucapku. Lalu mengelus pipi ku yang tadi dicubit oleh kak rayhan.

"Kan tambah cantik kalau pipinya chubby seperti--"
"Seperti apa?" Potongku cepat.
"Bakpao" jawab kak rayhan lalu tertawa terbahak bahak.

Uhh. Kakak ku yang satu ini benar benar hobby membuatku jengkel.

"Ya sudah papa sama mama istirahat dulu. Kalian jangan berantem loh" ucap mama. Lalu papa dan mama meninggalkan ku dan kakak ku di ruang keluarga.

"Gimana hubiungan mu dengan Dave?" Kak ray memulai pembicaraan kami.
"Ya gitu deh." Ucapku menanggapi omongannya.

"Kok bisa ya Dave tahan sama kamu. Padahal kan kamu itu bawel + nyebelin. Hahha." Ucapnya meledek.

Kan mulai lagi kan. Benar benar minta di tinjau nih ka rayhan.

"Ihh dasar." Umpatku kesal lalu melempar bantal yang ada disofa.

"Kakak aja gak bisa selanggeng kamu dek!" Ucapnya.

WOOOWWW.... sepertinya ada yang ingin curhat nih.

"Maksud kakak? Kak sofi selingkuh? " tanya ku mulai penasaran. Kepo ku kumat.
Kak rayhan diam lalu mengangguk.

"APA?? Kak sofi selingkuh? Aku rasa tidak mungkin. Kak sofi sangat menyayangi kakak. Aku tahu itu. Kak sofi dan kak ray sudah berpacaran selama 2 tahun. Dan menurut ku mereka saling cocok. Bahkan mama dan papa berniat untuk segera menikahkan keduanya. Tapi kenapa bisa begini? Apa ini yang nama nya takdir?
Memungkinkan semua yang terlihat semua menjadi tidak mungkin. Apa nasibku akan sama seperti kak ray? Aku tidak siap untuk berpisah dengan Dave. Ya Tuhan. Kalau boleh aku meminta. Tolong jangan biarkan aku dan Dave berpisah. Biarkan kami tetap bersama. Menautkan jemari kita.

"Alira" panggil kak ray. Aku menengok kearahnya.
"Kakak harap nasib mu tidak sama seperti kakak." Ucapnya. Aku menatap mata hitamnya, melihat ada luka disana.

Aku tersenyum kearahnya sambil menelungkupkan tangan ku kewajah nya. "Kakak harus kuat ya. Bukan hanya kak sofi perempuan didunia ini. Kakak harus bisa MOVE ON. Kakak ini ganteng. Percaya deh sama alira kakak pasti cepet mendapatkan pengganti kak sofi." Kak ray mengangguk lalu tersenyum.

"Ya sudah kakak ke kamar dulu ya." Sambung kak ray langsung bangkit meninggalkan ku.
Aku menatap punggung kak ray yang lama kelamaan tidak dapat di tangkap mata.

Aku memikirkan nasib ku kelak dengan Dave.

"Apa kami harus berpisah? Berpisah karena waktu dan takdir? Itu sangat menyakitkan!" Batin ku.

Karena waktu aku dapat kembali
Tetapi kalau karena takdir aku akan tetap berpisah.=====

Aku memilih untuk pergi kekamar, untuk menenangkan pikiranku.

"Takdir? Aku harap takdir kita bukan untuk berpisah. Melainkan untuk selalu bersama. Menautkan jemari kita dan melangkah kedepan."

********









Oke. Hai. Masih baca cerita ini? Oh ya. Maaf kalau ada salah salah typo typo. Ckck.
Gimananih menurut kalian tentang ini? Oh ya aku bikin cerita lagi kok. Judulnya 'syafira' hmmm...kaliaan bisa baca cerita ku yang satunya. Oh ya untuk kalian yang baca aku boleh minta vote + comment nya ya? Aku yakin kalian gak pelit. Hehe. Makasih.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang