Rangga??

210 24 1
                                    

Semenjak kejadian itu aku tidak berhubungan lagi dengannya. Aku hancur. Aku rapuh.

Apa bisa kalian bayangkan kebersamaan yang sudah kami jalankan selama empat tahun ini, hancur hanya karena kedatangan perempuan itu dalam hubungan kami? Tapi aku benar benar kecewa dengan Dave. Bagaimana bisa ia selingkuh di belakangku? Bagaimana bisa dia melupakan semua janji janjinya? Dasar lelaki!
Shitt!! Brengsek! Omong kosong!!

"AKU BENCI KAMU DAVE!!!!!" Teriakku. Aku tidak sanggup dengan semua ini.

Aku bukan Alira yang dulu. Akhir akhir ini aku sering keluar masuk Club, untuk sekedar menghilangkan rasa sakit hatiku. Sampai suatu ketika aku mabuk berat dan hasilnya aku terjatuh disisi jalan

----

"Aku dimana? Kepala ku pusing sekali!" Gumamku sembari memegang kepala ku yang masih sedikit pusing. Mungkin pengaruh minuman. "Ini bukan rumahku!?''
Hah???kaget? Iya. Aku segera melihat pakaian ku. " masih sama. Tanpa berkurang sedikit pun. Aman.." aku menghela nafas lega. Ku menatap sekelilingku. Ini kamar lelaki.."aku dimana?"gumamku.

"CRekkk" pintu kamar itu terbuka memunculkan sosok lelaki tampan di baliknya.

"Hai" senyumnya sangat manis, siapa dia?

"Aku melihat mu tergeletak di sisi jalanraya semalam. Kebetulan aku lewat situ. Aku tidak tahu dimana Rumah mu. Makanya aku bawa kerumah ku."cerocosnya panjang lebar. Aku masih kikuk. Aku tidak tahu harus berkata apa padanya.

"Kenalkan namaku Rangga adipura, kamu panggil aku Rangga saja." Dia mengalurkan tangannya padaku. Aku membalasnya dengan senyuman.

"Alira Natalia. Panggil alira saja" ucapnya. Lagi lagi dia tersenyum manis pada ku.
"Kau tidak apa apa kan? Sepertinya semalam kau habis mabuk? Sampai sampai kamu tertidur di sisi jalan seperti seorang pengemis yang tak punya tempat tinggal, untung saja kamu cantik dan manis. Sehingga tidak ada yang berfikir kalau kamu pengemis." Ucapnya. Dia terkekeh kecil.

Dasar.

Laki laki itu mengajak bercanda, kulemparkan kepalanya dengan bantal yang cukup besar.
"Mana mungkin gadis secantik dan semanis ku menjadi pengemis?lebih cocok menjadi seorang model yang sangat terkenal." Ucap ku dengan Pdnya .lalu tetawa.

"Bisa saja kalau kamu lelah bekerja. Dan bermalas malasan?" Ucapnya dan kembali tertawa.

Suasana menjadi hening. Aku melirik sekitarku. Rumah ini cukup besar tetapi aku tetap ingin pulang kerumah ku.

"Hmm...boleh kah aku pulang?" Oh god...kenapa hal seperti ini saja harus aku tanyakan padanya? Inikan memang keharusan ku untuk pulang. "Tentu, biar aku antar mu nona." Dia tersenyum lagi. Senyuman yang sangat manis.

Dia membukakan pintu mobil BMW warna hitam miliknya. Manisnya sikap lelaki dihadapan ku ini. Sejenak aku melupakan masalah ku dengan Dave. Tunggu? Masalah?sepertinya aku tidak ada masalah dengannya hanya saja aku yang mempermasalahi semua keputusanku. Setibanya di rumahku, Rangga membukakan pintu mobilnya kembali. Aku turun dari mobil nya itu. Ini lah rumahku Rumah yang megah ,namun hanya aku ,kakak , bibi dan supir yang menempatinya. Sedangkan papa dan mama? Ah sudahlah. Aku sudah menempati rumah ini sekitar 5 tahun yang lalu.

"Terima kasih" ucap ku .
"Sama sama, oh ya bolehkah aku meminta nomor telpon mu nona?" Tanyanya. "Jangan panggil aku dengan sebutan Nona. Tentu saja. Berikan handphone mu biar aku saja yang mengetiknya." Jawabku. Dia memberikan handphonenya.

Selesai mengetik aku mengembalikannya kepada Rangga setelah itu dia bergegas pergi meninggalkan ku yang masih terpaku di depan pagar besar yang menjulang tinggi. "Ah sudah lah kenapa aku memikirkannya? Lebih baik aku mandi. Ehh aku sudah tidak nyaman memakai pakaian ini" kataku lalu membuka pagar rumah ku.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang