TIDAKK!!!

135 18 0
                                    

Aku mengetuk pintu rumah Dave berkali kali. Namun belum ada yang membukakan pintu.
'Apa Dave belum pulang?'pikirku.
Tapi tidak mungkin ia belum pulang. Lah wong mobilnya aja ada.

Aku tahu sifat Dave, kalau ia sedang marah pasti tidak akan membukakan pintu.Namun aku tidak akan menyerah.

"Dave, Buka pintunya. Aku mau bicara. Dengerin penjelasan ku dulu!!" Teriakku.

Dave keluar dari kamarnya ia melihat dari atas balkon.

"Mau ngapain lo kesini? Mau bilang kalau lo jadian sama Rangga? Hah? Selamat deh," ucapnya sinis

Aku menggelengkan kepala.
"Bukan, aku kesini hanya ingin menjelaskan kesalah pahaman ini. Please kasih aku waktu untuk menjelaskannya." Ucapku.

"Udah lebih baik lo pulang aja deh. Gue juga males denger alesan lo! Munafik tahu gak?!" Teriaknya. Kata kata itu menusuk hatiku.

"Aku gak akan pulang sampe kamu mau dengerin penjelasan ku!!" Ucapku lagi. Aku tidak peduli kalau lagit sudah gelap dan siap membasahi bumi.

*****

Entah berapa lama aku berdiri disini. Namun Dave tidak kunjung keluar. Aku tidak peduli bahwa baju yang ku kenakan sudah basah akibat guyuran hujan. Bibirku sudah membiru dan gemetar. Kupeluk diriku sendiri.
"D..dave.." ucapku lirih.
Seolah tidak dapat menopang berat badan ku sendiri. Tubuhku oleng. Aku terjatuh di depan rumah Dave.
Pandanganku mulai kabur sampai akhirnya semua gelap.

******

Aku mengerjap ngerjapkan mataku. Kepalaku sangat berat. Kulihat sekelilingku. Ini bukan kamar ku. Kualihkan lagi mataku menangkap sebuah foto yang terletak diatas nakas. Bibirku melengkung membuat sebuah senyuman 'Kamar Dave!' Pikirku.

Kulihat bajuku. Sudah diganti? WHATT?!!! DIGANTI??!! Siapa yang menggantinya?

Pintu kamar terbuka perlahan menampilkan sosok laki laki yang ku sayangi. Dia tersenyum lembut kearah ku.

"Kamu sudah sadar sayang? Ehh maaf maksudku alira." Aku mengeryit heran.

"Aku minta maaf. Seharusnya tadi aku langsung keluar. Pasti semuanya tidak akan seperti ini." Ucapnya merasa bersalah.

Dia duduk disisi ranjang.
"Apa yang kamu mau jelaskan? Apa kamu mau bilang kalau kita putus?" Tanyanya hati hati.

Aku tersenyum. Lalu memeluknya dari belakang. Menaruh daguku dipundaknya.

"Kata siapa aku mau bilang putus? Aku hanya ingin menjelaskan kesalah pahaman ini." Ucapku.

Dia membalikkan badan menghadapku. "Kamu mau menduakan aku? Aku tidak mau diduakan. Lebih baik hubungan ini selesai dari pada aku harus diduakan dan melihatmu romantis romantisan di depanku" jelasnya.

Seketika tawaku pecah. Aku tertawa terbahak bahak mendengar ucapannya.

"Hahahh.. apaan sih.. haha.." ucapku disela sela ketawa.
Dave mendengus kesal. "Kok ketawa sih? Apa yang lucu?" Ucapnya.

"Kamu yang lucu. Lagian mana mungkin aku duain kamu, kalau aku udah nyaman sama kamu." Sahutku. Kulihat dia tersenyum.
"Jadi?" Ucapnya.

"Jadi ya, aku gak mau putus. Lagian aku sama Rangga itu gak jadian. Aku cuman nganggepnya sebagai sahabat!" Jelasku.
Dia menganggup mantap.
Sedetik kemudian di menggenggam tanganku.

"Aku gak mau kehilangan kamu,aku gak sanggup!" Ucapnya. Aku hanya diam.

"Dave, aku kan sudah pernah katakan. Kamu harus bisa hidup tanpa aku. Kalau suatu saat nanti aku pergi, aku gak mau liat kamu sedih apalagi terpuruk!" Ucapku

"Tap--,"
"Udah gak usah bahas ini lagi." Kataku memotong pembicaraanya.

Aku baru sadar mengenai pakaianku. "Dave, siapa yang mengganti pakaian ku?" Tanyaku.

Kulihat dia menyengir kuda melihatkan deretan giginya yang tersusun rapi.
"Aku..hehhe." ucapnya.

"WHATTTT??!!! KAMU??? Berarti kamu liat dong?!" Tanyaku. Aku sudah histeris begini, eh dia malah senyum senyum.

"Enggak kok. Aku merem tadi gantiinnya. Suer deh. Cuma liat sedikit saja." Ucapnya tanpa dosa.

"TETAP SAJA KAMU LIHAT DAVE!! AAAAA...MAMA MAAF KAN ANAKMU INI MA!! ANAKMU SUDAH TERNODAI.." aku mengeluarkan suara emasku sembari memukul mukul lengan Dave. Bagaimana aku bisa kecolongan begini? Huhuhu..*suara nangis!*

"Udah, udah jangan teriak teriak. Nanti dikira kita ngapa ngapain." Dia menyerigai jahil sembari menaik turunkan alisnya yang tebal.

"DAVE!!!!!!!!!!" Teriak ku sekencang kencangnya.




*******



Semua ini adalah takdir. Kita tidak bisa mengubah apa yang sudah di tentukan dan digariskan oleh-NYA. Sekalipun aku. Kita hanya bisa berjalan mengikuti skenario tuhan.
Aku tidak butuh uang kekayaan atau apapun itu. Aku hanya ingin bahagia layaknya barbie di negeri dongeng. ~ *Alira natalia*








###################

Otakku bener bener gesrek nih!! Hahah. Yaudah deh ya. Sedikit dulu. Kan lama lama menjadi bukit. Syalala syalala.. dadah *senyum genit dulu ah!..

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang