"Hei dengerin aku gak sih?" bentakku karena daritadi ia sibuk dengan ponselnya. Aku padahal tengah bicara mengenai rencana malam minggu kami. Aku kesal sekali karena ia tampak tak peduli dengan apa yang akan kami lakukan di malam minggu kami nanti.
"Apa? Sorry aku.." aku melotot padanya dan enggan mendegar apa yang ia katakan. Ia sudah membuatku kesal dengan tak medengarkanku.
"Nan ngambek tuh" ujar Gio yang tau sekali jika aku memang tengah merajuk pada Keenan saat ini.
"Maaf oke, lanjut kamu mau apa?" tanyanya yang berusaha membuatku tak marah lagi padanya tapi terlambat. Aku sudah kesal padanya.
"Mau kamu simpen hp-nya dan dengerin kalo ada orang ngomong" ucapku mengambil ponsel Keenan menyimpannya di meja. Aku mendengar Gio cekikikan melihat Keenan yang baru saja aku beri hukuman sementara itu Keenan menyikut lengan Gio pelan agar laki-laki itu tak terus tertawa diatas penderitaannya.
"Nonton aja yu, besok ada film yang gue tunggu-tunggu mulai tayang" ujar Gio yang memang selalu ikut di beberapa malam minggu kami.
"Sorry guys malam minggu ini gue gak bisa" ucapnya memasang wajah sedih. Aku meliriknya memasang wajah penasaran kenapa ia tak bisa menghabiskan malam minggunya dengan aku dan Gio karena kami selalu menghabiskan malam minggu bersama.
"Kemana kamu?" tanyaku penasaran dan kini ia kembali sibuk dengan ponselnya membuatku muak padahal aku tadi sudah aku peringatkan jika tengah berbicara denganku atau dengan Gio ia jangan sibuk dengan ponselnya.
"Hah? Apa?" aku memutar bola mataku kesal dengan sikapnya hari ini yang selalu saja sibuk dengan ponselnya hingga lupa keberadaanku.
"Bodo" ucapku yang langsung pergi dari hadapan dua laki-laki ini.
"Kejar gih Nan?" aku mendengar suara Gio yang menyuruh Keenan untuk mengejarku namun Keenan nampaknya masih sibuk dengan ponselnya membuatku marah. Awas saja Keenan, aku akan memberikan hal yang setimpal dengan kelakuannya yang menyebalkan.
"Natasya" itu suara Gio bukan Keenan, padahal aku menginginkan Keenan bukan Gio. Aku berjalan cepat tak peduli suara Gio yang memanggil-manggil.
"Hei jangan ngambek" bujuk Gio namun aku tetap saja kesal.
"Nanti cantiknya ilang loh lo manyun gitu" goda Gio membuatku hanya tersenyum kecut karena masih kesal dengan tingkah Keenan.
"BT gue sama Keenan, kenapa sih dia? Sibuk banget kayanya sama HP-nya, bikin orang kesel aja" curhatku pada Gio yang selalu mengerti perasaanku.
"Jangan-jangan.." ia dengan sengaja menggantungkan kata-katanya membuatku penasaran. Aku mendesak Gio untuk bicara dan ia malah tersenyum jahil mencoba menggodaku padahal aku tidak dalam mood untuk bercanda.
"Jangan-jangan dia punya cewek baru lagi" aku langsung melotot mendengar Gio bicara seperti itu. Tak mungkin Keenan punya perempuan lain. Ia tak mungkin seperti itu, lagipula jika di pikir-pikir aku dengan dia selalu bersama bagaimana mungkin ia punya waktu dengan perempuan lain.
"Ih apaan sih dut masa iya dia punya cewek lain, jahat lo mah" ucapku yang merasa tersudutkan dengan apa yang baru saja Gio katakan. Jika Keenan punya perempuan lain aku bisa patah hati dibuatnya.
"Yey siapa tau" ia mengangkat kedua bahunya mengomporiku untuk berpikir yang tidak-tidak bukannya menengakanku.
"Ah lo mah jahat sama gue, dasar kalian cowok-cowok gak peka" ujarku sambil berlari menjauh dari Gio.
***
Keenan : Maaf aku gak bisa ikut nonton sama kalian, happy watching dear
Aku : Ya