Part 15: Kangker Rahim

14.3K 289 16
                                    

Maaf ya buat yang nunggu kelanjutan cerita ini, baru bisa post sekarang. Yaudah langsung aja yahh.. cekiidott :)

--- ---
Lima bulan setelah kepergian fatimmah, adit dan ghiany sudah mencoba untuk mencari fatimmah tapi hasilnya nihil. Fatimah gak diketahui keberadaannya. Bahkan dikediaman orang tuanya.

*Saat sarapan

"Mas aku mimpi imma lagi mas"

"Sudahlah sayang kamu jangan mikirin mimpi, mimpi itu adalah bunga tidur"

"Tapi mas"

"Udah ghi sekarang kamu makan, jangan bahas itu dulu"

"Tapi mas janji nanti kita cari imma lagi yah mas"

"Iya tapi bukan sekarang, nanti kalo aku libur yah antara sabtu dan minggu"

"Yaudah deh mas"

---- ----

*rumah sakit

Ada keluarga yang memasuki rumah sakit ini dengan berlari disamping tempat tidur pasien yang didorong para perawat.

Para perawat itu membawa perempuan masih muda dan kelihatannya perempuan itu sedang mengandung.

Wajah perempuan itu sudah pucat pasi. Keluarga yang hanya terdiri dari Ibu, ayah dan adik. Keluarga itu menangisi salah satu anggota keluarganya yang dibawa oleh pera perawat ke ruang UGD.

Setelah beberapa menit tim dokter memeriksa keadaan pasien, akhirnya dokter itu pun keluar.

"Saya boleh berbicara dengan bapak sama  ibu"

"Iyah dok"

"Mari pak bu ikut saya keruangan saya"

"Baik dok.. De kamu tungguin kaka yah bunda sama ayah kesana dulu"

"Iya bun"

Suami istri tersebut tidak menunda dan segera mengikuti dokter. Saat memasuki ruangan dokter Herman suami istri tersebut merasa ingatan akan masa lalunya. Masa-masa kehancuran setelah mendengar kenyataan yang harus diterimanya walaupun itu pahit.

*fleshback

"Ternyata benar bu pak fatimmah positif menderita kangker rahim"

"Astagfirullah, apa dokter tidak becanda. Yah gimana ini yah fatimmah yah fatimmah" Marina (ibu fatimmah) menangis mendengar kenyataan bahwa anaknya menderita kangker. Fazril (ayah fatimmah) hanya diam mematung dikursi itu.

"Tenang bu tenang kangker anak ibu masih stadium 1 jadi masih bisa disembuhkan bu"

"Tapi dok gimana sama anak saya dan calon cucu saya dok, saya harus gimana dok. Astagfirullah"

"Gini bu mumpung kangkernya masih stadium 1, dan memang ada dua cara untuk membasmi kangker bu yaitu dengan cara cemotherapy dan radiasi bu. Tapi memang cemo lebih aman bu karena kalau radiasi bisa membunuh janin yang ada di perut pasien"

"Baiklah dok apapun kami akan lakukan demi anak dan cucu kami. Apakah cemo ini akan mengganggu janin yang sedang dikandung anak saya dok" ayah fatimmah memang terlihat lebih tenang dibandingkan dengan bundanya.

"Memang berbahaya pa bu tapi kami akan berusaha mempertahankan janin yang dikandung pasien. Insya Allah janin dan ibunya akan selamat. Tapi memang harus segera dilakukan cemo bu. Apakah bapak sama ibu setuju"

"Kami minta waktu dok untuk membicarakan ini dengan anak kami fatimmah bagaimana pun kan dia harus tahu juga dok karena.."

"Ayah ini apa-apaan sih udahlah yah biar fatimah dicemo aja yah supaya cepet gak usah bilang dulu ke fatimmah"

Surga Yang Kau BerikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang