Masih terasa tatapan matanya tajam, bibirnya yang merah seakan akan ia meminta untuk dicium. Padahal yang terjadi sebenarnya ialah ia mengancamku dengan pisau dapurku. Sadar, sadar kev. Lo ga seharusnya ngeluarin hasrat lo didepan cewek baik baik kayak dia. Cewek kayak dia yang harusnya bisa lo lindungin. Lo jaga bener bener. Kalo lo suka sama dia, lo jaga. Jangan lo rusak! Emosi Kevin bergejolak melawan hasrat dirinya sendiri.
Jam 7 pagi. Terlintas dikepalaku hal yang terjadi kemarin. Rena Massingham, Dosen muda Kingdom University. "Aha!!". Tiba tiba muncul sebuah ide cemerlang di kepalaku. Akupun langsung merogoh meja kecil disamping tempat tidur dan mencari hp. "RYAN!!!" "HUAAAAMHH ELAH KEVIN GANTENG JOHNES, WOY ELAH PAIN SI PAGI PAGI GINI UDAH NELPON AJA??!! GANGGU MIMPI EROTIS GUE AJA TAU GAK. GUE TUTUP YA!!" teriak Ryan dari telpon. "Eitttts yannnnn tunggu duluuu, gue traktir Lucy deh" Aku menyangkal Ryan untuk menutup telfonnya. "Haduhhh, ada apasihh?" tanya Ryan penuh heran. "Ini loh yan, Bokap lo kan Rektor di Kingdom University, bantu gue dong yan biar jadi Dosen ga tetap di Universitas bokap lo itu" "Macem elo? Dosen? Lo mau ngerusak generasi bangsa ya?? Ahhh udahdeh gilak gakebayang lo jadi dosen kev. Yang ada mahasiswi yang lu ajar pada basah semua liatin elo" "ahaha tai lu, lo kira gue hujan apa pada basah gitu. Udah bantu gue yah? Pleasee" "iya deh iya, pasti lu mau modusin si Rena ya Kev?! Sumpah lo bener bener kesihir banget kayanya sama tuh orang. lucy ya malem?" "Deal." Aku menutup telpon dan bergegas mandi untuk segera ke tempat praktek.
______________________________
"Rib eye steaknya 2, cordon bleu, minumnya Corona ya mbak" seperti biasa, si Ryan ini udah kaya babon kalo makan, apalagi di traktir. Udah bikin dompet orang meninggal. Untung gue dokter yang kaya nan ganteng. Hehe. "Lo ga mesen apa apa kev?" "Hmm gue pesen Americano coffee aja deh". "Saya ulangi ya pesanannya, 2 Rib eye steak, 1 Cordon Bleu, 1 Americano coffee dan 1 Corona beer. Ada lagi yang mau dipesan?" "Udah deh mbak" jawab Ryan. "Yan gimana gimana?" "Beres kev, besok lo udah mulai bisa kesana. Nih schedule lo" Ryan memberiku selembar kertas berisi tabel jadwal aku mengajar. "Hmmm, kadang banyak juga yah yan..." "ya eloooo lagian minta minta mau jadi dosen segala, udah gapapa lagian bokap gue percaya kok sama lo kev" "Haha, yahh gapapalah itung itung makin banyak ketemu sama si Jutek itu" "ahahaha dasar lo, serius ga lo sama dia? Jangan jangan buat one night stand doang" "hahh kaga, gilaa lu" "bagus lah, gebet sampe dapet!" "Ahahaha" kami pun tertawa bersama.
________________________________
Sekarang jam 2 siang dan aku bergegas ke rumah sakit untuk memenuhi panggilan operasi. "Gunting!" "Scalpel" "Jarum" beginilah keseharianku, Operasi. Setelah menyelesaikan operasi, Aku langsung menuju ke Kingdom University untuk mengisi jam ku.
Aku memarkirkan Audi R8 ku di parkiran khusus Dosen. Terlihat samar wanita berpostur tubuh tinggi dan berambut curly dibagian bawahnya. Aku mendekatinya. "Ren.." Ketika aku hendak memanggil nama itu, ia terlebih dahulu menengok ke arahku. Terlihat hidung mancungnya dan ia memakai kacamata dengan tatapan tajamnya. "Lho? Ngapain lo disini?" Mukanya kebingungan, seperti tidak terima terhadap keberadaanku. "Gue dosen disini. Baru tau ya?" "Eh, kok bi..." aku menutup mulutnya. "Udah, ngga usah banyak tanya" "Lepasin!! Nanti anak anak liat gimana!" "Kita pulang bareng ya Ren. Gue tunggu disini nanti kalo lo udah selesai". "ENGGAK MA..." kututup kembali mulutnya. "A...AAAA" dia berteriak. "Hushh jangan teriak gitu dong" "Maksa banget lo kev sumpah!" "Gimana? Mau kan?" Rena dengan muka sebal melewatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor In Love
Romansa"coba buka mulutnya?" akupun langsung memasukkan termometer ke mulutnya. "Hmm, suhu tubuhmu panas banget nih sampe 40 derajat" "ah masasih dok? gue gapercaya coba ulang" sahutnya tak percaya. "yaudah nih kempit termometernya" ucapku. "tuh, 40!" sam...