Page 15 : The Hidden Operation in The Claudy Night

61 5 1
                                    


Angin dingin berhembus dari arah utara keselatan, membawa angin dingin nan sejuk dari arah gunung Slamet yang tampak kokoh berdiri tegak menjulang ke langit. Di pagi hari yang cerah ini, seperti biasa Adit memulai kembali aktivitasnya seperti biasa sebagai karyawan Perpustakaan SMA Permata Bangsa. Ia berangkat dari kediaman Aryan menggunakan angkot, di angkot Adit tampak sedang memakan roti isinya sembari melihat suasana jalanan kota yang ia lalui. Tampak mulai banyak Polisi berjaga-jaga, ada yang menjaga lampu merah untuk mengatur lalu lintas, atau yang hanya sekedar berpatroli. Hal ini tampak tak biasa, karena semenjak ia kemari kegiatan Polisi tidak se-intensif ini, semua berubah sejak kejadian amukan monster yang di kendalikan Nyi Lendi beberapa hari lalu.

" Hmmm.... Ada apa ini... Polisi banyak sekali berkeliaran.. bakal susah kalau nanti malam harus berpatroli, dan lagi apa yang di ucapkan Nindha kemarin malam membuat ku penasaran, apa Polisi benar-benar mempercayai hal gaib seperti ini?." Tanya Adit kepada dirinya sendiri di dalam hati.

" Nak Ini uda di depan SMA, kamu turun disini kan?." Tanya Supir Angkot.

" Ehh ohh.. iya.. maaf." Ucap Adit yang tampaknya terbangun dari lamunanya. Ia pun segera turun dari angkot dan memberikan ongkosnya kepada supir setelah itu ia pun segera menuju pintu gerbang bersamaan dengan murid-murid yang lain baru berangkat.

" Oyy Mas Adit!." Terdengar suara yang familiar dari arah belakang Adit, suara itu adalah suara Restu, ia pun berlari menghampiri Adit dan merangkul bahunya.

" Kamu sudah baikan? Bagaimana dengan Lydia?." Tanya Adit.

" Dia masih belum sehat... Ayahnya benar-benar shock saat melihat dia pingsan, tapi aku ceritakan padanya kalau kami di culik dan mas Adit menyelamatkan kami berdua, tampaknya beliau senang sekali dengan mas Adit... hati-hati nanti bisa di jodohin hihhihih." Ucap Restu.

" Jangan sok akrab.... Minggir." Ucap Adit melepas rangkulan Restu.

" Ayo lah kita kan sudah berteman kan? Ahahhaha." Gurau Restu.

" Teman?." Tanya Adit.

" Mulai sekarang, bila kau butuh bantuan Informasi tanyakan pada ku!!, karena kita teman sekarang kita saling Membantu!!." Ucap Restu dengan bersemangat.

" NO." Ucap Adit singkat, ia pun berbalik membelakangi Restu dan berjalan sembari tersenyum kecil, ia pun segeran menuju arah perpustakaan untuk mulai bekerja.

" Kasian mas Adit... sorot matanya menunjukan mata penuh penderitaan, ada apa dengan masa lalunya ya... aku jadi penasaran." Gumam Restu.

Bel pelajaran pun berbunyi pertanda perintah untuk para siswa untuk masuk ke kelas dan memulai pelajaran, sedangkan untuk karyawan perpustakaan itu pertanda dia harus mengadministrasi dan input data-data buku keluar dan buku masuk untuk hari kemarin.

" Hey hey hey Adit!, liat berita di TV tuh!." Teriak Lestya yang sedang menonton televisi yang terpajang di dinding ruangan perpustakaan.

" Ada apa si?? Aku lagi input data nih." Ucap Adit sambil serius melihat catatan administrasi untuk kemarin dan mengketiknya kedalam data digital.

" Itu tuh... bukanya kau tinggal bersama orang yang sedang berbicara di presscon itu." Ucap Lestya sambil menunjuk-nunjuk kearah TV.

" Hmm.. Aryan?." Gumam Adit, sembari mendengarkan apa yang di ucapkan Aryan di televisi.

Loka, The Spellblade KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang