Page 27 : Ritual of Betrayal

22 2 0
                                    

Masih di hari yang sama, malam pun tiba, tampak para pasuka polisi khusus dan tiga orang petinggi mereka Aryan, Joan dan Ibnu berada di kediaman Tuan Prass untuk memulai suatu ritual.

" Eh eh.. kita di kumpulkan disini buat apa si?." Tanya Ibnu kepada Aryan.

" Tuan Prass sepertinya ingin mengadakan sebuah ritual... kau tahu kan.. Calonarang akan melancarkan serangan masive sebentar lagi, sudah pasti ini ritual persiapan kita agar bisa menghadapi Calonarang.

" Sejak kapan kau jadi percaya klenik?." Tanya Joan.

" Mau bagaimana lagi.. dengan semua hal mistis yang kita alami tidak ada alasan untuk tidak percaya klenik... selama ini Tuan Prass dan para prajurit sihir telah membantu kita kan? Ini saatnya kita harus bekerja sama menyelamatkan kota ini." Ucap Aryan.

" Tapi.. para polisi khusus yang masih tetap ingin bertarung hanya sedikit." Ucap Joan.

" Salah mu si kenapa pake nyuruh pulang yang ga mau ikut." Ledek Ibnu.

" Yaa... mau gimana lagi aku ga tega rasanya hatika bagaikan karang yang di deru ombak." Ucap Joan.

" Apaan si maksud mu?." Tanya Ibnu.

Sementara para petinggi polisi itu berbincang-bincnag, rombongan dari prajurit sihir, Aliica, Rendra dan Gita pun datang. Rendra denan tubuh penuh perban berjalan perlahan karena tubuhnya masih lemah, lalu ia duduk di sofa di ruangan itu.

" Pak Aryan.. dimana Nindha?." Tanya Alicia mendekati para petinggi polisi itu.

" Nindha?." Tanya Aryan.

" Oh iya... seharian aku tak melihatnya dia kemana ya?? Nukanya dia ahrusnya datang juga?." Tanya Ibnu.

" Katanya si dia ada urusan, mau mengatarkan ibunya kerumah sakit dulu, nanti juga kesini." Ucap Aryan santai.

" Ibunya?." Tanya Alicia heran.

" Terima kasih kalian sudah mau datang.. mari kita masuk keruangan khusus, lewat portal ini." Ucap Tuan Prass yang tiba-tiba datang dan membuka sebuah portal.

" Kenapa terburu-buru sekali?? Santai saja Tuan Prass.. hahah." Ucap Rendra.

" Apa maksud mu santai-santai?? Calonarang menyerang sebentar lagi apa kau gila???." Tuan Prass tiba-tiba marah kepada Rendra, ini sangat tidak biasa, Tuan Prass yang biasanya bijaksana terlihat panik dan emosi.

Alicia, Rendra dan Gita hanya mengamati tingkah laku Tuan Prass yang tiba-tiba aneh seperti itu. Aryan pun berjalan mendekati Alicia sembari menepuk bahu Alicia. " Percayalah padanya, semua orang disini juga gelisah karena ancaman terror Calonarang, ayo cepat kita selesaikan ini." Ucap Aryan.

Para polisi pun satu persatu memasuki portal tersebut yang membawa mereka kesebuah gua di sebelah selatan kabupaten banyumas, gua itu berada di pinggir aliran sungai Serayu.

" Wahh ini kann Sungai Serayu?? Dari Purwokerto kita langsung menuju kesini, praktis sekali." Ucap Salah seorang polisi yang kagum.

" Aku baru tahu ada gua seperti ini." Ucap Joan.

" Ya... aku juga.. tapi konon katanya di sungai serayu ini ada buaya putihnya lo." Ucap Ibnu.

" Ah masa? Dulu waktu aku kecil juga sering denger ceritanya si." Ucap Aryan.

" Kalo inget masa kecil mu dulu yang katanya kesasar ke Surabaya kok aku ajdi ngakak ya? Ahahhaa." Ledek Joan.

" Sudahlah.. itu masa lalu ahahhaa." Ucap Aryan.

Loka, The Spellblade KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang