Aryan dan yang lainya tampak panik mengevakuasi rekan-rekanya yang telah tewas akrena menjadi tumbal ritual Ruan Prass yang sedang berlangsung, selagi Prass masih bertapa, Aryan, Ibnu dan Joan memindahkan jenazah rekan-rekanya kembali ke kediaman tuan Prass dengan menggunakan portal yang masih terbuka. Disaat itu Nindha tiba-tiba muncul. Aryan sangat senang Nindha muncul di hadapanya.
" Sini aku bantu." Ucap Nindha sambil tersenyum manis.
" apa masyarakat yang lainya bergasil di evakuasi? Aku ingin kota di kosongkan segera." Ucap Aryan.
" Tenang proses evakuasi sedang berlangsung.. nanti amsalah laporan ke pusat biar aku yang tangani." Ucap Nindha sembari menggeret Jenazah rekan polisinya.
" Bagus! Semua jenazah sudah di pindahkan!." Teriak Ibnu.
" Aku akan mempersiapkan GEAR untuk menghadapi Prass sialan itu." Ucap Joan.
" Apa yang sebenarnya terjadi disini?." Tanya Nindha.
" Prass telah menghianati kita... kita harus segera menghentikanya." Ucap Aryan.
" Bagaimana dengan para prajurit sihir?." Tanya Nindha.
" Entahlah mereka berada di luar gua.. aku tak tau kondisinya." Ucap Aryan.
Nindha pun menggenggam tangan Aryan, ia pun menatap mata Aryan, " Jangan Khawatir.. selama kita bersama pasti tidak akan ada hal buruk terjadi lagi." Ucap Nindha sambil tersenyum manis.
" Ya kau benar.. kita berjuang bersama." Ucap Aryan yang juga tersenyum.
Sementara itu di luar gua, Alicia sedang menyembuhkan Gita dan Ricky yang terluka parah, Rendra menemaninya dan menopag tubuh Gita.
" Sial pendarahannya Ricky susah di hentikan." Umpat Alicia.
" Bagaimana dengan Gita?." Tanya Rendra.
" Gita sudah mendingan, dia tidak terlalu parah, tapi kalau Ricky.. aku tak yakin Energi Magika ku akan cukup untuk menyembuhkanya." Ucap Alicia.
" Kalau begitu bawa mereka ke dunia Purana." Terdengar suara Adit menghampiri mereka.
" Adit!! Kauu itu sungguh kau??." Rendra bertanya kegirangan.
" Emang menurut mu aku siapa?? Leak?." Sewot Adit.
" Ternyata kau beneran!!." Ucap Rendra senang, ia pun memukul pelan bahu Adit.
" Hus hus.. jangan pukul-pukul." Ucap Adit sembari mengusap-usap bahunya.
" Kau sudah tidak menutup diri mu ya... pencerahan apa yang kau dapat di neraka?." Tanya Alicia dengan nada mengejek.
" Ilmu pengetahuan." Jawab Adit singkat.
" Heee?." Rendra dan Alicia tampak bingung.
" Halah sudah nanti aku beri karian pencerahan juga.. sekarang akan ku bukakan portal." Ucap Adit, ia pun menjulurkan tanganya dan membaca mantra, tiba-tiba l munculah Portal yang menghubungkan ke dunia Purana.
" Di dunia Purana, penyihir lebih bisa memaksimalkan kekuatanya, kalau kau menggunakan kekuatan mu disana pasti kau bisa menyembuhkan mereka berdua dengan baik." Ucap Adit.
" Hum.. baiklah." Jawab Alicia.
" Kok kamu jadi baik?." Tanya Rendra.
" Berisik.. nih." Ucap Adit, sembari melempar buku Dastha kepada Rendra, " Ayo bertarung bersama.. sebagai Partner." Ucap Adit.
" Yes.. of course.. we will fight together again." Ucap Rendra.
" aku percayakan Ricky dan Gita pada mu Alicia." Ucap Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loka, The Spellblade Knight
Science FictionBersetting 1 tahun di kota Purwokerto setelah kisah Sura, The Deepsea Knight. Sebuah ritual kegelapan di lakukan oleh seseorang pemuja aliran sesat di sebuah gua yang terletak di kaki gunung Slamet. Ritual itu membuka sebuah Portal berbuntuk Buku ya...