Iring-iringan kendaraan roda empat yang di jaga oleh dua buah mobil polisi di bagian depan dan belakang tampak melintasi Jalan raya Purwokerto pagi ini, iring-iringan mobil mewah itu memecah kesunyian pagi itu di purwokerto. Suara sirine mobil polisi menarik perhatian warga, dan mereka tampak menyaksikan iring-iringan kendaraan tersebut.
" Ahh,,, jadi ini Kota purwokerto, kabutnya tebal sekali... tapi masyarakat sudah mulai beraktifitas.." Ucap seseorang berpakaian rapi dengan wajah brewokan dan tampak sangar yang sedang duduk di dalam mobil mewah.
" Menurut info yang saya dapat, kota purwokerto memang mulai berkabut setelah aktifitas erupsi di gunung Slamet mulai meningkat, tapi dilihat dari raut wajah para warga yang kita lewati tadi tampak mereka ketakutan mendengar suara sirine Polisi. Apa karena kejadian beberapa ahri lalu ya?" Tanya Seorang Wanita muda yang mendampingi Pria brewokan itu.
" Fara... jadwal kita hari ini apa?" Tanya Pria brewokan itu kepada wanita di sebelahnya.
" Setibanya di Purwokerto, kita akan langsung menuju Purwokerto Police Departemen, setelah itu disana kita akan membahas proyek kita sampai menemui persetujuan, agenda selanjutnya akan saya Update lagi Tuan Zero" Jawab Fara.
" Baiklah... ini saatnya memperluas daerah konsumen Zero Corp, bidang Kepolisian dan perlindungan Kota ahahaha ide yang cemerlang bukan?" Ucap Zero.
Taklama iring-iringan mobil Zero Corp melintasi jalan raya kota purwokerto mereka pun tiba di Purwokerto Police Departemen. Disana mereka sudah di sambut oleh Aryan dan anak buahnya. Zero dan Fara pun keluar dari mobilnya, mereka langsung di sambut dengan jabat tangan oleh Aryan dan anak buahnya.
" Kami sudah menunggu anda Tuan Zero, mari kita bicara di dalam." Ucap Aryan.
" Baiklah aku tak sabar mendengarnya." Ucap Zero
Mereka pun segera memasuki Kantor Aryan untuk membahas proyek mereka, di ruangan itu sudah di atur tempat duduk sofa yang nyaman untuk Zero dan Fara duduk berdampingan, dan sofa di sebelahnya lagi untuk Aryan, Ibnu dan Joan berjaga-jaga di luar ruangan sementara Nindha mempresentasikan masalah yang sedang di hadapi di kota purwokerto.
" Baiklah... saya mulai langsung saja... kami sudah mengetahui kehebatan perusahaan anda dalam menunjung persenjataan militer untuk Indonesia dan luar negri dalam mempertahankan kedamaian dunia, untuk itu kami tertarik untuk membangun kerja sama dalam pemuatan Senjata untuk melindungi kota ini, karena ancaman bagi kota ini bukan lah ancaman biasa, kami pikir, perusahaan anda dapat membantu menyediakan senjata atau alat pertahanan untuk melindungi kami dari ancaman tersebut." Ucap Nindha menjelaskan permasalahan dengan menunjukan beberapa gamabr di layar LCD.
" Makhluk apakah itu?? Aku tak percaya ada makhluk seperti itu di dunia Nyata." Tanya Zero.
" Benar.. awalnya kami juga tak percaya, namun kami telah mengahadapinya sendiri dan kami telah kehilangan banyak manusia akibat pengepungan beberapa hari lalu, maka dari itu kami berpikir suatu solusi untuk melawan makhluk yang entah dari mana asalnya itu." Jelas Nindha.
" Hmmm... menarik sekali.. aku sungguh penasaran tentang makhluk itu." Ucap Zero sambil beranjak dari sofanya dan mendekati layar LCD. " Baiklah, kalian sudah membuat ku tertarik, kita sebut saja monster itu Subject X, untuk mengalahkanya perusahaan saya menawarkan sebuah Armored Gear Project kami yang sempat tertunda karena memang peruntukanya yang belum jelas." Lanjut Zero.
" Armored Gear?" Tanya Aryan.
" Fara manis.. colokin Flasdisknya." Perintah Zero, Fara pun langsung mencolokin flasdisk di laptop yang telah tersedia dan membuka presentasi tentang proyek Armored Gear.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loka, The Spellblade Knight
Science FictionBersetting 1 tahun di kota Purwokerto setelah kisah Sura, The Deepsea Knight. Sebuah ritual kegelapan di lakukan oleh seseorang pemuja aliran sesat di sebuah gua yang terletak di kaki gunung Slamet. Ritual itu membuka sebuah Portal berbuntuk Buku ya...