Enam bulan berlalu setelah peristiwa Unholy Knight, Presiden Republik Indonesia masih menetapkan hari berkabung untuk tewasnya para tentara dan polisi yang gugur saat penyerangan Leak ke kota Purwokerto. Namun Masyarakat dan Perss tak tau yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya mengetahui bahwa mereka gugur karena baku tembak dengan pasukan-pasukan aliran sesat yang menerror kota Purwokerto. Tetapi mereka semua yang selamat dari pertempuran itu tak dapat melupakan kengerian dari para Leak. Mereka yang melihat rekan-rekanya di bunuh Leak tentunya mengalami dampak jangka panjang yang mengganggu mental mereka. Kini restorasi kota Purwokerto pun sedang berlangsung. Sedikit demi sedikit aura ketakutan mulai memudar. Sedikit demi sedikit kedamaian mulai di bangun.
Kehidupan pun kembali normal bagi para prajurit Sihir, Renrda kembali ke Amerika untuk mendaftar kuliah disana, Alicia kini sedang giat-giatnya belajar untuk ujian penerimaan Calon Pegawai Negri, Gita dan Ricky menetap di Purwokerto dan mendiami kediaman Tuan Prass untuk belajar lebih dalam tentang Ilmu Sihir melalui buku-buku Tuan Prass, sedangkan Adit kembali ke rutinitasnya seperti biasa yaitu menjaga perpustakaan.
" Enam bulan berlalu dan tak ada tanda-tanda nenek nenek itu bangkit? Hum.. apa aku berhasil?." Tanya Adit di dalam hatinya sembari membersihkan buku-buku dari debu.
" Sekarang jadi kita berdua ya.. aku kaget Lestya mengundurkan diri." Ucap Ade.
" Oh iya Lestya dan kau akrab sekali..." Ucap Adit, " Dan aku kaget Lestya lah yang memberi kesempatan ku untuk menjadi Loka... kalau saja dia tidak menyelipkan buku Loka ini.. aku tak mungkin bisa jadi seperti ini." Lanjutnya dalam hati.
Tiba-tiba langkah kaki terdengar memasuki ruangan perpustakaan, sontak mereka langsung menoleh ke arah pintu, terlihat Bapak kepala sekolah dan Lydia berkunjung ke perpustakaan pagi itu.
" Selamat pagi." Salam Kepala Sekolah.
" S-selamat pagi pak." Jawab Ade.
" Selamt pagi... loh lydia??" Jawab Adit.
" Yo.. Ayah ku ingin membicarakan sesuatu dengan Mas Adit." Jawab Lydia, ia tampak sennag dan tersenyum.
Mereka pun duduk di meja baca bersama-sama, memulai obrolan tentang pengunduran diri Lestya dan banyak hal tentang pengelolaan perpustakaan, namun tiba-tiba Kepala sekolah mengeluarkan sebuah selebaran, dari isi dapat dilihat itu sebuah formulir.
" Aku akan membiayai mu untuk melanjutkan studi mu ke jenjang S2." Ucap Kepala Sekolah.
" Eh... EEEEEEEEEEEEEHHH?? A-apa??." Adit terkejut.
" Waaahhhhhhh!!." Ade juga terkejut mendengar hal itu.
" Hahaha kenapa terkejut?? Aku berdosa telah membiarkan Sarjana S1 seperti mu terjebak dalam perpustakaan ini, dan selain itu kau juga pernah menyelamatkan anak ku, anggaplah ini balas budi ku.. aku akan mebiayai studi S2 mu dimana pun tempatnya." Ucap kepala Sekolah.
" T-Terimakasih pak.. saya jadi ga enak." Ucap Adit malu-malu sambil melirik ke arah Lydia, terlihat lydia tersenyum dan berkedip, " Pasti ini semua ulah tu anak." Lanjutnya dalam hati.
" Tunggu Tungguu!! Kalau si Adit pergi aku bakal kerja sendiri lagi dong???." Protes Ade.
" Tennaglah.. kita dapat dua orang karyawan baru.. kalau ga salah namanya Gita dan Ricky." Ucap Kepala sekolah sambil mengelus dagunya.
" Ehh.. Ricky?? A-aku ga yakin dia tipe yang suka dengan buku... ini pasti ulah Lydia lagi." Gumam Adit di dalam hatinya.
" Baiklah... kau isi formulir ini dan berikan pada ku setelah kau menentukan dimana kau ingin melanjutkan studi." Kata Kepala Seolah memberikan formulir itu kepada Adit dan kemudia ia bersma a anaknya pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loka, The Spellblade Knight
Ciencia FicciónBersetting 1 tahun di kota Purwokerto setelah kisah Sura, The Deepsea Knight. Sebuah ritual kegelapan di lakukan oleh seseorang pemuja aliran sesat di sebuah gua yang terletak di kaki gunung Slamet. Ritual itu membuka sebuah Portal berbuntuk Buku ya...