Lima| Pulau Jeju

4.6K 417 44
                                    

Holaaa minna.. ^_^ Balik lagi ama author tercantik ini *hoek* :D Osashibure ne ;) Okeh, ku update lagi nih karena banyak yang demo ampe rumah author mau di bakar segala *hua alay* Yosh.. kali ini, kita bermesraan bersama Akashi yuk *mimisan deh author nya* :D Siap siap tisu yang ngak siap :v kali ini para kisedai dan kamu akan author ajak berimajinasi di pulau Jeju ;) Yang penggemar K-POP pasti taulah dimana tuh pulau Jeju ;) Ya, dimana lagi kalau bukan di korea ;) jangan lupa vote dulu baru baca ya ;) Thanks minna ^_^ .

****

Pulau Jeju... Pulau indah yang terletak di semenanjung Korea itu memang sangat indah dan menakjubkan. Rencana nya kau akan seminggu di sana untuk berbulan madu dengan suami suami mu. Perjalanan menuju Jeju memang sangat melelahkan. Butuh waktu dua jam di pesawat dan satu jam di kapal ferri. Pulau yang di juluki sebagai pulai Botani itu terletak di Provinsi Joella Korea Selatan. Kau akui Akashi memang sangat pandai dalam memilih berbagai hal.

Kini kau tengah naik pesawat pribadi milik keluarga Akashi. Dengan Akashi semuanya akan menjadi menyenangkan dan mudah. Tapi syaratnya, kali ini di pesawat kau harus duduk dengannya. Menghabiskan waktu dua jam mu bersamanya. Sementara kau dan Akashi tengah berduan, yang lainnya hanya mendesah kesal. Perkara duduk dengan mu di pesawat saja sudah membuat mereka ricuh, dan akhirnya kau menyarankan mereka untuk kembali berhompimpah. Dan hasilnya sama saja, kau memang harus duduk dengan Akashi.

Sejujurnya kau agak canggung duduk dengan pria bermata heteromatik itu. Sikapnya yang dingin dan tatapannya yang mengintimidasi memang sedikit menganggu mu. Entah bagaimana dulu waktu Ia menyatakan perasaannya pada mu dan kau menerima nya. Dan karena dari cerita itu lah semuanya terjadi seperti ini. Kau duduk dengan sedikit tegang dengan Akashi di samping mu yang tengah minum teh. Kau berada di tempat paling VIP hanya ada kau dan Akashi di ruangan ini. Kau hanya memainkan jari mu sedari tadi.

"Jangan gugup begitu [your name].." Ujar Akashi seraya menyesap rasa dari teh unik yang ada di cangkirnya itu. Mendengarnya berbicara membuat mu kaget.

"Heh? Uurrghhh... Umm.. ti-tidak kok.. Akashi-kun.." Ujar mu. Suara mu bergetar. Bagaimana mungkin lelaki itu percaya pada mu kalau kau tidak gugup?.

Akashi meletakkan cangkirnya. Memberikannya pada pramugari yang lewat kemudian kembali keluar dari ruangan itu. Kemudian Akashi menatap mu. Dan itu sukses membuat mu merona. Kau hanya menundukkan kepala tanpa berani menatap mata dwi warna itu. Sekilas bisa kau lihat Akashi tersenyum tipis. Tunggu, itu senyuman atau seringaian?. Tiba tiba Akashi merenggut dagu mu dan itu membuat mu terpaksa menatap mata dwi warnanya. Kau sedikit terpukau melihat warna mata itu. Tapi kau juga sedikit takut. Kau seperti terhipnotis oleh tatapannya. Seolah kau hanyut dalam tatapan itu.

"[your name].. Apa yang membuat mu takut pada ku?" Ucapnya lembut. Kau hanya terdiam kemudian menjawab. Kau sekarang benar benar seperti terhipnotis. Entah bagaimana rupa mu sekarang.

"A-aku.. Takut pada.. Tatapan mu.." Ucap mu jujur. Kemudian Akashi sedikit tertawa.

"Ta-tapi.. di sisi lain.. Aku sangat menyukai mata mu.." Ucap mu kembali jujur. Kini Sang Emperor Eyes itu menatap mu lekat, bukan tatapan yang mengintimidasi lagi. Hanya tatapan hangat yang kau sukai.

"Tapi ku harap.. Kau tidak bersikap kaku dengan ku.. Bagaimana pun juga aku adalah suami mu.. Dan aku mencintai mu dengan tulus.. Ku harap kau mengerti itu." Ucap Akashi.

"Dan aku ingin kau juga mencintai ku dengan tulus. Aku tidak terima tolakan. Perintah ku selalu Absoluth." Lanjut nya. Kau sedikit tersenyum. Bahkan tertawa. Kau melepaskan pangutan tangan Akashi di dagu mu.

"Kau memang penuh misteri Akashi Seijuuro.." Ucap mu. Dengan senyum cantik mu itu.

Sesaat suasana menjadi tenang kembali, tidak seperti tadi yang begitu tegang dan begitu mengintimidasi. Melihat seulas senyum di wajah Akashi memang selalu membuat hati mu tenang. Kalian hanyut dalam suasana hangat itu. Dan entah sejak kapan kau memeluk lengan Akashi. Dan sukses membuat pria berambut merah darah itu sedikit terkejut. Namun di detik berikutnya Pria itu membalas pelukan mu. Dan kau baru sadar kalau kau memeluk Akashi, di detik berikutnya kau melepaskan pelukan pria itu. Akashi hanya menatap mu heran. Kau hanya membuang wajah merona mu ke luar jendela pesawat.

✔The Wife of Kiseki no sedai (Readers x kiseki no sedai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang