Tiga puluh dua| Bad Feeling

3K 253 65
                                    

Oh God! Percayalah readers.. cerita ini masih panjang -,- summimasen deshita kalau kalian sudah mulai bosan -,- makin bayak masalah yang muncul -,-" udh kaya sinetron sebelah yang eps nya ampe ribuan -,- Author akan berusaha untuk cepat cepat menamat kan cerita ini :)

Tapi percayalah, menamatkan cerita itu sesusah nebak isi hati si do'i :v *cie baper lu thor* :v  Dan kesalnya, besok author libur sekolah selama dua hari, dan begitu masuk, langsung UTS ! Kamvret banget kan ya? Dan mungkin.. author akan hiatus untuk sementara waktu ^_^
Dan ini lah Author persembahkan... 

Wife of kisedai..

---------------------------------------

Esok nya kamu terbangun di kasur mu. Rambut yang acak acakan mata yang sembab akibat menangis. Heran juga bagaimana bisa kamu bangun dengan keadaan sudah di atas kasur padahal kamu ingat kemarin kamu menangis sampai tertidur di atas sofa. Dan miris juga mengetahui tak ada siapapun yang tidur di sebelah mu. Seharusnya.. Ada seseorang yang tertidru di samping mu. Tapi sepertinya.. Dia benar benar tidak menghabiskan malam dengan mu. Kamu terduduk di atas kasur, rasa sakit itu kembali menyerang hati mu. Kamu menengok keluar jendela, sepertinya badai salju sudah berhenti semalam. Tapi siapa yang membuka kan korden untuk mu?. Ah, paling para Maid.

Kamu mengelus perut mu. Kamu tak boleh goyah, kamu tetap mencintai anak anak ini. Tak peduli semua orang akan membenci mu setelahnya. Ini resikonya. Ya, ini resiko yang harus kamu tanggung. Kamu ingin menangis, tapi rasanya air mata mu sudah terkuras habis karena menangis semalaman. Kamu menginkat rambut mu, menguncirnya seperti ekor kuda. Kamu berusaha meraih kursi roda yang berada tak jauh dari kasur mu. Kamu bisa menggapainya dengan tangan mu dan dengan susah payah kamu duduk di sana. Setelah berhasil, kamu mulai mendorong kursi roda itu. Bermaksud keluar kamar mu.

Kamu keluar dari kamar mu. Pemandangan pertama yang kamu lihat adalah seperti biasanya, para Buttler dan Maid yang terlihat sibuk di pagi hari. Kamu mengedarkan pandangan mu. Menatap ke sekeliling, mencari para suami mu. Seorang Maid datang ke arah mu dan membungkukkan badannya.

"Permisi [your name]-sama... Sarapan anda sudah siap.." Ucapnya.

"Kemana yang lainnya?" Kamu bertanya cemas, alih alih menghiraukan pernyataan sang Maid soal sarapan. Toh kamu memang sudah tidak pernah makan semenjak hal aneh mulai terjadi pada mu.

"Tuan tuan sudah berangkat bekerja sejam yang lalu." Jawab Maid itu. Mata coklat mu membulat.

"Satu jam yang lalu?" Ucap mu sedikit terkejut.

Ini aneh, jam masih menunjukan pukul delapan. Biasanya mereka berangkat pukul sembilan. Tapi kenapa mereka berangkat lebih awal? Mereka berangkat jam tujuh pagi? Ini aneh sekali. Tak biasanya mereka begitu. Tidak sebelum semuanya terjadi.

'Jadi semuanya memang sudah tau ya..' Pikir mu.

"[your name]-sama.." Maid itu mengejutkan mu. Membangunkan mu dari lamunan.

"Ah, maaf.. Apa mereka sudah sarapan?" Tanya mu.

"Aomine-sama, Midorima-sama, dan Akashi-sama tidak sarapan tadi. Mereka langsung pergi bekerja. Yang tadi sarapan hanya Kise-sama, Murasakibara-sama dan Kuroko-sama." Ujar Maid itu. Dahi mu berkerut.

"Ah, begitu.. Hm.. Kenapa tak ada yang membangunkan ku ya? Dan siapa yang semalam memindahkan ku ke kasur?" Kamu kembali bertanya. Sekilas kamu melihat wajah gugup dan ragu di dalam wajah Maid itu.

"Euhm... Eto.. kalau itu saya tak tau [your name]-sama.. Maaf.." Ucapnya seraya membungkuk. Kamu sedikit curiga dengan tingkahnya.

"Apa ada yang kau sembunyikan?" Kamu bertanya menyelidik. Sang Maid langsung menatap takut ke arah mu.

✔The Wife of Kiseki no sedai (Readers x kiseki no sedai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang