Tiga puluh lima| Sayonara. Aishiteru.

2.7K 273 130
                                    

Ah.. Okay... Halo minna-san ^_^ Selamat pagi! ^_^ Seperti janji author sebelumnya, akan cepet update bila vote nya mencapai 70+. Makanya sekarang author update. Meskipun author tau, author ke pagian updatenya ^_^ Tp ywd lah ya.. yang penting update ^_^ akan di lanjut seperti ketentuan sebelumnya. jika vote mencapai 70+ lagi ya ^_^

Minna-san.. ku kasih tau satu fakta nih, tadinya ini menjadi part terakhir dari "Wife of kisedai" Tapi author terlalu baik dan buat satu part lagi sebagai tambahan :') Di part ini, author tak tau harus ngomong apa :') Waktu nulis part ini.. jujur author nangis dan baper sendiri :v

Aomine : Tumben lu nangis, biasanya kan ngak pernah peduli ama cerita lu sendiri.

Author : *diam seribu bahasa*

Aomine : Oi! Diem aja!

Author : *angkat kepala natap aomine dengan tatapan nanar* HUeeee.. Aho.. bentar lagi kita pisaah :'( Gw bakal kangen deh ama lu!! :'( Kan secara ya kita sering berantem dan bersuka duka di FF ini :'( Love you ahoo.. hueee... :'(

Aomine : *usah air mata* *peluk author* Gw juga bakal kangen ama lu thor :'( Hueee...

Kise : Biar mereka berimajinasi-ssu ! ^_^

----------------------------------------------------------------

"Kuroko no basuke" belongs fujimaki tadatoshi

"Wife of kiseki no sedai" belongs nira-desu

Terimakasih kepada minna-san yang sudah mau membaca dan sudi memberi vote pada cerita ini ^_^ Aku cinta kalian semua ^_^

-----------------------------------------------------------------

Author's POV

Midorima menatap mu dengan tatapan sedih. Setetes air mata lolos dari mata emeraldnya. Air mata bening itu jatuh tepat di mata mu. Kamu sudah pergi ke alam mimpi. Dan Midorima berharap mata coklat kesukaan nya itu bisa kembali Ia lihat sampai matanya sendiri yang menutup pada akhirnya.

"Jangan menangis... Dan jangan ragu.. Lakukan saja.. Aku mendukung mu, Tarou-kun.." Dokter Shia berujar. Ia tersenyum tulus ke arahnya. Kemudian menyodorkan sarung tangan karet dan masker.

"Aku akan menyuruh yang lainnya ikut membantu." Ucap Dokter Shia. Ia hendak berbalik dan meninggalkan Midorima.

GREP!

Tangan lain menahannya. Dokter Shia menoleh.Sorot matanya bertanya.

"Cepat ya.. jangan lama lama. Aku tak akan memulai operasinya tanpa mu nanodayo." Ucap Midorima. Dokter Shia tersenyum kemudian melepaskan lengannya dari genggaman Midorima.

"Ya, aku akan segera kembali." Ucap Dokter Shia.

Beberapa saat setelahnya, Dokter Shia kembali dengan kelima pria lainnya. Sudah berpakaian steril lengkap dengan penutup kepala juga maskernya. Setidaknya mereka masih bisa membantu Midorima dalam beberapa hal. Mengambilkan sesuatu mungkin misalnya. Midorima menarik nafas, kemudian Ia menghembuskannya pelan. Inilah saatnya.

"Okay.. Aku akan memulai operasinya nanodayo.. Jangan berbicara bila tidak di perlukan.. Karena itu sangat mempengaruhi jalannya operasi. Di sini aku membutuhkan Akashi dan Kuroko. Kuroko, Kau jaga detektor jantung itu. Katakan bila denyut dan angka yang tertera di sana semakin mengecil. Akashi, Aku percaya kau orang yang jenius. Jadi kau akan membantu ku sedikit nanti. Yang lainnya, kalian bisa berdoa saja. Dan jangan menganggu kai nanodayo." Ucap Midorima. Semuanya mengangguk setuju.

"Baiklah.. Kita mulai nanodayo."

Operasi pun berjalan...

Dan seiring berjalannya operasi....

✔The Wife of Kiseki no sedai (Readers x kiseki no sedai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang