Sembilan belas| Good bye Jeju..

4K 272 10
                                    

Ciiiuuuutt Ciiiuut....

Burung burung pantai itu bernyanyi untuk membangunkan pasangan manis yang ada di dalam sebuah kabin itu. Burung burung itu seolah iri dengan keromantisan mereka. Mereka ingin membuat ribut dengan pasangan romantis itu, memberi tau pada pasangan itu bahwa hari sudah menjelang pagi. Matahari juga membantu para burung burung dengan membuat sinarnya menerobos masuk melalui celah celah jendela. Angin pantai juga ikut membantu dengan meniupkan angin lembut yang menggelitik tubuh polos itu. Mari kita lihat ada apa di dalam kabin itu sehingga membuat seluruh alam iri pada nya.

Di dalam sana terlihat, Aomine Daiki yang topless itu tengah tertidur. Kulit tannya itu bermandikan cahaya matahari. Rambut dark bluenya bergerak gerak manis sebab tiupan angin pagi yang sejuk. Dan jangan bayangkan bagaimana sexynya seorang Aomine Daiki dalam keadaan topless. Perut yang kotak kotak itu, dada yang bidang itu, leher yang jenjang itu. Ugh! Sangat menggoda.

Di atasnya, [your name] berbaring dengan nyamannya di dada Aomine. Ya, kamu tertidur dengan menindih Aomine Daiki. Dengan nyamannya kamu tidur di dada bidangnya. Kedua tangan mu itu memeluk lengan kekarnya. Tubuh mu yang polos itu menempel erat pada tubuh Aomine. Nafas halus mu sudah menjadi penghangat bagi dada Aomine. Sebuah selimut hanya menutupi tubuh bawah mu. Sementara punggung mu terekspose. Kamu merasa nyaman dengan posisi itu. Karena kamu belum sadar apa yang kamu tiduri.

'Empuknya kasur ini...' Batin mu. Kamu sudah bangun tapi kamu engan untuk membuka mata mu karena ini terlalu nyaman.

'Permukaannya halus sekali...' Batin mu lagi. Tangan mu itu tanpa sadar mulai meraba perut Aomine yang sixpack itu. Aomine sedikit membuka matanya, karena Ia sedikit merasa geli karena seseorang merabanya. Aomine melirik mu yang ternyata masih menutup mata mu. Sebuah idea usil muncul di otak mesumnya. Ia membiarkan mu yang masih belum tersadar itu. Ia hanya akan berpura pura tidur agar Ia tetap bisa merasakan rabaan tangan halus mu di perutnya.

'Ugh! Kasurnya kenapa sedikit tidak rata ya permukaannya? Permukaannya sedikit bergerenjal?' Batin mu lagi. Kamu semakin menggelus nya. Tangan mu naik ke atas. Ke dada Aomine. Jujur, Aomine terangsang dengan sentuhan lembut dan halus mu itu. Aomine mengigit bibirnya. Berusaha untuk tidak mengeluarkan desahan yang sekiranya bisa di curigai oleh mu dan kegiatan mengelus itu akan berakhir. Kamu menghirup aroma yang menurut mu kasur itu.

'Aromanya sangat maskulin dan memabukan... kasur macam apa yang seperti ini...' Pikir mu. Kamu kembali mengelus. Kamu menghembuskan nafas mu di sana. Membuat Aomine sedikit merinding karena begitu lembutnya dan hangatnya nafas mu. Tangan mu kembali meraba ke atas. Ada sebuah tonjolan keras di dada bidang itu. Aku memelintirnya. Aomine semakin tak tahan dengan godaa ini. Ia tidak tahan. Ia sangat terangsang. Bibirnya di gigit kuat kuat untuk tidak mendesah.

'Ini... seperti.. nipple...' Pikir mu. 'Heh? Tunggu! Apa?! Nipple ?!' Batin mu berteriak.

JRENG!

Mata mu membuka lebar. Dan Aomine mengetahuinya.

"Ugh! Kau membuat yang di bawah bangun loh [your name]..." Gumam Aomine. Suara serak nya itu sangat sexy di telinga mu. Kamu langsung bangun dan menatapnya dari atas. Aomine tersenyum mesum ke arah mu. Muka mu memerah semua. Aomine masih menyungingkan senyumnya.

"HAH ?! APA YANG KAU LAKU KAN PADA KU!" Hanya itu yang bisa kau ucapkan kepadanya. Kamu menyangga tubuh mu dengan kedua tangan mu agar tidak menempel pada tubuh Aomine. Tapi kamu lupa kalau selimut itu hanya menutupi tubuh bawah mu. Alhasil, tubuh atas mu yang polos itu kan terbuka. Aomine menatap lurus ke buah dada mu yang lumayan itu yang menggantung bebas karena kamu berada di atasnya.

"Ugh! Kau benar benar membuat yang di bawah bangun loh [your name].. Kau harus bertanggung jawab dengan melakukan satu ronde untuk pagi ini dengan ku." Ujar Aomine dengan nada menggoda. Muka mu semakin memerah. Kamu hendak menghindar darinya. Kamu menarik selimut dan menutupi tubuh atas mu. Lalu kamu hendak bangkit menjauh dari Aomine si mesum. Tapi kamu kalah cepat dengan Aomine. Ia kembali menarik mu dalam satu tarikan. Alhasil tubuh mu menubruk dada bidangnya. Kamu kembali pada posisi awal. Aomine mendekap mu. Seolah tak rela kamu pergi darinya.

✔The Wife of Kiseki no sedai (Readers x kiseki no sedai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang