Sulit bagi ku mengenalmu
Bahkan untuk hanya tau namamu
Sulit bagi ku meredam rasa Ku
Pada siapa aku harus mengenalkan mu?
Pada siapa aku harus mengadu?
Dan bagaimana aku harus mencari tau?
Siapa kamu?Ini bahkan sudah genap dua bulan aku mengagumi, tanpa tau namanya. Aku tak tau harus bertanya pada siapa, tak seorang pun senior yang aku kenal di jurusan Bahasa Indonesia.
Tampaknya, aku harus mencari tau langsung pada Yang Maha Tau. Malam itu, aku berdoa pada Rabb ku, bercerita tentang apa yang aku rasakan.
"Ya Allah, dua bulan lalu, aku berjumpa dengan seorang akhwan, wajahnya sangat berseri, ada ketenangan saat aku memandangnya, tapi sampai sekarang, aku masih belum mengetahui siapa dia sebenarnya. Aku sangat ingin mengenalnya, Ya Allah, izinkan aku mengenalnyaa"***
"Yaaakk, dimana? Aku udah di kampus"
Hari ini, sebenarnya tak ada mata kuliah, tapi sudah menjadi rutinitas ku untuk mengikuti club tiap sabtu.
"Iya aku on the way bet"
Elisabeth dan aku bergabung di club yang sama, di club seni, namun di cabang yang berbeda.***
Sore ini, aku tak begitu bersemangat. Suhu badan yang tak beraturan beberapa hari ini, memaksa mulut tak bisa merasakan enaknya makanan. Akhirnya, yang ku dapati, maag ku kambuh dan demam.
Ketika sedang asik melihat salah satu senior memetik gitar, lewat seorang pria memakai almamater.
Spontan aku bertanya pada senior ku.
"Bang, abg kenal sama abg itu?"
"Yang jalan itu dek?"
"Iya bang, anak bahasa Indonesia dia kan bang?"
"Iya dek. Fikri namanya, kenapa?"
"Gapapa bang, nanya aja"
Akhirnyaa, doa ku malam tadi membuahkan hasil. Allah Maha Adil, tak perduli seberapa banyak dosa ku, tapi Allah mengabulkan doa ku.
Akhirnya, aku berhasil mengetahui namanya.
Tapi jujur saja, masih banyak yang aku ingin tau darinya. Baiklah, kali ini aku akan menutup diri, membungkam rasa, menutup rapat cerita ini, dan berharap pada Allah, aku dapat mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Dekap Kau Dalam Doa
RomanceProlog Menjaga mata tak semudah mengunci pintu rumah. Begitupun menjaga hati yang lebih memiliki hasrat untuk jatuh dan mencinta. Pandangan ku sekejap terpusat pada seorang Akhwan berwajah lembut nan cerah yang menuntun ku dan teman-temanku untuk s...