Part 9

472 66 14
                                    

"Aduh, Eros. Mom harus pergi ke Catalunya sekarang juga. Tolong jangan ke mana-mana sampai Aunt Annabeth menjemput Abby dan Alli, ya!"

Ibunya terlihat seperti orang panik ketika Eros baru sampai rumah sehabis dari sekolah. Ia terlihat sedang merapikan barang-barang dan memasukkannya ke dalam sebuah koper berukuran sedang.

Yah, sebetulnya hal itu bukan sesuatu yang sangat mengejutkan untuk Eros. Ibunya memang seperti ayahnya—sibuk dan seringkali ditugaskan ke luar kota, bahkan ke luar negeri. Hanya saja, setelah ayahnya meninggal dua tahun lalu, ibunya sebisa mungkin mengurangi jadwal berpergiannya.

"Tapi aku besok sekolah, mom," Eros menggerutu.

"Iya, iya, mom tahu. Mom sudah bilang ke Katy untuk menjaga mereka selama kau sekolah," kata ibunya sembari berjalan mondar-mandir dari dapur ke dalam kamar utama. Katy yang dimaksud adalah tetangga mereka. "Maksud mom pada hari Jumat sore sampai Minggu pagi. Tolong jangan ke mana-mana, ya? Mom pulang Minggu malam."

Eros akhirnya mengangguk. "Oke."

"Kau boleh pakai mobil kalau kau ingin," ibunya menambahkan.

"Oke."

"Apakah Malia akan ke sini hari ini?"

Eros mengerutkan dahi. "Malia?"

"Iya. Anak perempuan berambut pirang bermata biru—"

"Iya, aku tahu siapa itu Malia," Eros menggerutu lagi. "Maksudku, kenapa tiba-tiba bertanya soal Malia?"

"Biasanya dia kan ke sini untuk....apa? Kerja kelompok?"

Eros menimbang-nimbang. Mereka memang punya satu tugas kelompok astronomi lagi yang belum mereka kerjakan. Tapi Eros belum bilang apa-apa soal itu, jadi kalau Malia tidak berinisiatif untuk mengerjakannya, maka ia tidak akan mengerjakannya.

"Mungkin," kata Eros kemudian.

"Pastikan kau mengantar Malia pulang, oke?"

"Mom bilang aku tidak boleh meninggalkan Abby dan Alli," kata Eros. "Bagaimana mungkin aku bisa keluar rumah untuk mengantar Malia pulang?"

Ibunya tertawa ringan. "Kau laki-laki. Kau harus bisa memecahkannya," katanya sembari mengedipkan mata. Sekarang ibunya sudah siap dengan koper dan tasnya. "Mom harus pergi sekarang. Abby dan Alli ada di kamarmu, sedang tidur siang. Mom sudah meletakkan uang di lacimu, kunci mobil ada di dapur, dan..."

"Oke, oke. Aku mengerti."

"Jaga diri baik-baik," kata ibunya.

"Oke. Mom juga."

Ibunya memeluk Eros singkat, sebelum kemudian Eros membantunya menarik koper-kopernya ke luar rumah. Di luar rumah, sebuah taksi berwarna oranye sudah menunggu. Eros membantu ibunya memasukkan koper ke dalam bagasi, lalu menutup pintu mobil setelah ibunya masuk ke dalam.

"Sampai ketemu Minggu malam," kata ibunya. "Kabari mom kalau ada apa-apa."

Eros mengangguk. "Dah, mom."

***

Malia tidak jadi pergi bersama Gwen dan Laura. Dan ini semua karena Eros.

Malia baru ingat kalau mereka belum sempat menyelesaikan satu tugas astronomi lagi, dan Eros bilang Eros tidak mau mengerjakannya kalau Malia tidak mengerjakannya. Eros memang benar-benar tahu caranya menghancurkan Jumat malam Malia.

Setengah jam lalu Malia menelpon Gwen dan menceritakan semuanya. Gwen bilang tidak apa-apa, dia akan pergi berdua saja dengan Laura. Dan Gwen bilang, Eros mungkin menyukainya. Menyukai Malia. Malia hanya tertawa, karena ia berpikir bahwa tidak akan ada laki-laki yang menyukainya.

Shattered GlassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang