Part 1

119 5 0
                                    

"Aaakhhhh akhirnya istirahat juga" gumamku sambil merentangkan kedua tangan.

"Aer-ah kajja kita kekantin" ajak teman sebangkuku yang bernama Jooah.

"Kau duluan saja. Aku mau membereskan ini dulu" jawabku sambil menunjuk buku-buku yang berserakan di mejaku.

"Aahh baiklah... aku tunggu di kantin ya" ujarnya sambil tersenyum. Aku mengangguk.

Saat sedang memasukkan buku kedalam laci mejaku, tiba-tiba seorang namja muncul dibalik pintu. Aku melihat sekilas kearahnya.

"Permisi, apa Seungcheol ada?" Tanya namja itu. Namanya Jeon Jungkook namja dari kelas 2-3, dan dia adalah namja yang dulh aku sukai. Sekarang?mollayo.

"Dia di panggil lee songsaengnim" seru Kihyun-teman sekelasku.

"Aaahh baiklah kalau begitu. Oh ya bisakah aku minta tolong? Tolong berikan ini padanya." Seru Jungkook.

"Bagaimana ya? Aku akan izin pergi setelah ini. Bagaimana kalau kau titipkan padanya?" Ujar kihyun sambil menunjukku. Aku yang merasa di tunjuk, langsung melihat kihyun.

"Wae?" Tanyaku polos.

"Berikan ini pada seungcheol!" ujar jungkook sakatis yang tiba-tiba sudah ada di depan mejaku.

"Eum" jawabku sekenanya. Dia menaruh sebuah buku dimejaku kemudian dia keluar dari kelas.

"Heol namja itu kasar sekali dia!" Seru kihyun sambil melihat kearahku. Aku hanya tersenyum miris.

"Kihyun-ah aku kekantin dulu ya? Bye" pamitku. Akupun keluar kelas. Diambang pintu aku berpapasan dengan Seungcheol yang mungkin baru saja dari kantin.

"Annyeong! Kau mau kekantin?" Tanya Seungcheol

"Eoh! Oh ya tadi namja itu datang kesini. Dia menitipkan bukumu padaku. Ambil diatas mejaku ya" jelasku.

"Namja itu? Nugu?" Tanyanya. Aku memutar bola mataku kesal.

"Ck... siapa lagi yg aku panggil 'namja itu' selain dia" ujarku kesal. Seungcheol malah tertawa.

"Arraseo.. yaudah sana kekantin. Makan yang banyak ya? Badanku sudah seperti papan kau tau?" serunya sambil mengacak-acak rambutku.

"Kyaa!!" Bentakku sambil memukul lengannya. Dia hanya tertawa.

"Yasudah sana kekantin. Tadi aku melihat jooah sudah menunggumu" jawab seungcheol. Aku segera berlari menuju kantin.

"Annyeong. Mian lama, tadi ada namja itu kekelas" seruku pada jooah.

"Kau ini. Dia punya nama tau" protes jooah sambil memberikanku susu coklat dan roti keju.

"Gomawo" seruku. Tiba-tiba perutku terasa sakit. "Aigoo.. jooah-ya perutku sakit aku ke toilet dulu ya" seruku

"Kenapa tidak dari tadi ketoiletnya" Tanya jooah

"Kan aku mau ke toiletnya baru sekarang. Kau ini gimana sih" ujarku.

"Yasudah sana. Sebentar lagi bel, nantu kau langsung kekelas saja ya. Roti dan susunya akan aku bawa kekelas" ujar jooah.

"Ne maaf merepotkan mu" seru aerin.

"Kau memang selalu merepotkanku" ujar jooah. Aku hanya tertawa kemudian bergegas ke toilet.

"Aahh leganya" ujarku setelah keluar dari toilet. Baru selangkah aky keluar dari toilet tiba-tiba...

Buuukkk...

"Aaawww kyaaaa!!" pekikku. Aku tersungkur kelantai.

"Gwaenchana? Kau bisa berdiri? Aiigoo aku sudah tidak tahan" seru namja itu sambil membantuku berdiri. Tapi aku menolaknya.

"Lepaskan aku bisa sendiri" jawabku tanpa melihat siapa namja yang menabrakku.

"Mianhae ne? Aku duluan ya aku tidak tahan lagi" serunya. Aku melihat punggungnya masuk ke toilet namja. Aku mendecak. Aku mulai berdiri. Tapi kaki ku sakit dan hasilnya aku terduduk lagi.

"Aaww aisshh jinjja??!! Apa lagi sekarang?" Seruku kesal dan mencoba untuk berdiri lagi tapi tetap tidak bisa. Kakiku benar2 sakit sekarang.

"Kakimu terkilir ya? Mianhae ne" seru seseorang. Aku menoleh kebelakang. Dan ternyata dia adalah Jeon Wonwoo-kakak dari Jeon Jungkook. Mereka kembar tapi tidak identik.

"Eo..eoh? Kenapa minta maaf?" Tanyaku bingung.

"Aku tadi yang menabrakmu. Aku tadi sedang buru-buru. Mianhae" jawabnya sambil menggaruk tengkuknya. Aiigoo gwiyeopta!!

"Aah gwaenchana" jawabku. Dia berjalan kedepanku dan menunggungiku. Aku menatapnya bingung.

"Naiklah aku akan membawamu ke UKS" serunya sambil menepuk bahunya.

"Gwae.. gwaenchanayo aku kekelas saja sendiri" ujarku.

"Bagaimana kau akan kekelasmu? Menyeret kakimu? Berguling dilantai? Jadi cepatlah naik aku mulai pegal nih" serunya. Ahh iya kan aku tidak bisa berdiri.

"Maaf kalau aku berat" jawabku kemudian naik kepunggungnya. Dia mulai berdiri.

"Ck.. apanya yang berat. Badanmu seringan kapas" ejeknya dan dia mulai berjalan.

"Cih kenapa semua orang menghina berat badanku" seruku kesal.

"Hahaha.. mian mian. Ngomong-ngomong siapa namamu?" Tanyanya.

"Aerin. Lee aerin" jawabku. Kami sedang melewatin lorong menuju UKS. Dan tumben sekali lorong ini tidak ada orang kecuali kami.

"Namaku Jeon Wonwoo" ujarnya.

"Arrayo" jawabku.

"Kau tahu aku?" Tanyanya bingung.

"Ne. Kau kakaknya Jungkook kan? Aku berada di club yang sama dengannya makanya aku tau kau" jawabku.

"Aah jadi begitu. Maaf ya aku tidak mengenal teman adikku sendiri" ujarnya.

"Aku bukan temannya" jawabku.

"Kau satu club dengannya tentu saja kau temannya" ujarnya.

"Menurutmu begitu?" Tanyaku

"Tentu saja" jawabnya.Ku harap juga begitu. "Cha kita sudah sampai". Kamipun masuk ke dalam UKS.

"Aigoo ada apa ini? Kau kenapa aerin-ah?" Tanya Kim saem saat kami masuk.

"Tadi aku tidak sengaja menabraknya. Dan kurasa kakinya terkilir" jawab wonwoo. Dia mendudukkanku di atas ranjang UKS.

Krrrriiing...

"Kakinya memang terkilir. Aku akan mengobatinya. Kau kembali saja kekelas sudah bel" ujar kim saem pada wonwoo kemudian meninggalkan kami untuk mengambil obat.

"Kau kelas berapa?" Tanya wonwoo

"2-4"

"Baiklah nanti aku akan memberitahu gurumu tentang keadaanmu. Aku kekelas dulu ya" jawabnya.

"Gomawo" Aku tersenyum sambil mengangguk. Dia mengusap puncak kepalaku kemudian pergi.

Andai Jungkook sebaik dia..

Give Me a SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang