Part 11

2 1 0
                                    

Aku terbangun karena suara berisik yang berada di sebelah kamarku. Aish ini pasti kerjaan hoon oppa. Kulangkahkan kakiku kekamar sebelah.

"Oppa apa yang kau la..." ucapanku terpotong karena orang yang berada di kamar ini bukan oppaku.

"Kau sudah bangun? Apa aku membangunkanmu?" Tanya orang tersebut tanpa melihat kearahku. Dia masih merapikan pakaiannya dari koper.

"K...kau se..sedang a..apa disini?" Tanyaku terbata-bata. Dia hanya mengangkat bahunya acuh. Aigoo apa lagi sekarang? Semalam eomma bilang jungkook akan menjagaku tapi bukan berarti dia tinggal disinikan?

"EOMMAAAA!" teriakku. Aku segera berlari ke dapur dimana eommaku berada.

"Kenapa pagi-pagi sudah berteriak eoh?" Tanya eomma ketika aku tiba di dapur.

"Apa yang dilakukan namja itu dikamar tamu?" Tanyaku penuh emosi.

"Dia kan sedang merapikan pakaiannya. Kau lihat kan tadi?" Jawan eomma dengan entengnya.

"Maksudku untuk apa dia tinggal disini?" Tanyaku tak sabaran.

"Kan semalam sudah eomma bilang dia akan menjagamu" jawab eomma.

"Tapi tidak tinggal disini juga. Rumahnya kan hanya beberapa langkah dari sini. Kenapa dia harus tinggal disini?" Tanyaku lagi. Rasanya aku mau menangis sekarang.

"Hei dia dirumahnya sendiri dan kau pun begitu. Alangkah lebih baik kalau kalian tinggal bersama agar tidak kesepian. Aku tau kau tidak suka sendirian sayang. Dan kalau terjadi apa-apa tengah malam dia bisa lebih dekat menjagamu" jelas eomma.

"Justru dia yang akan melakukan apa-apa padaku" jawabku.

"Eh kau ini jangan berpikiran negatif seperti itu. Dia anak baik-baik" jelas eomma.

"Ck baik-baik apanya" cibirku.

"Sudahlah dia akan tetap tinggal disini sampai eomma dan appa pulang" ujar eomma.

"Lebih baik aku tidur dia apartement oppa" jawabku.

"Oppamu ke ukraina menjadi relawan" ujar eomma.

"MWO? KAPAN DIA BERANGKAT? MENGAPA DIA TIDAK MEMBERITAHUKU?" pekikku.

"Dia buru-buru makanya tidak sempat memberitahumu. Dia juga titip salam padamu" jawab eomma. Aku menghela nafas pasrah.

"Aah matta aku menginap saja di rumah jooah" ujarku.

"Jangan merepotkan orang lain. Sudah terima saja. Lebih baik kau mandi dan kemudian sarapan setelah sarapan eomma dan appa akan berangkat" jawab eomma. Aku mengangguk dengan lesu kemudian kembali keatas. Saat aku akan masuk kamar, aku berpapasan dengan jungkook. Aku melihatnya sinis kemudian masuk kekamar dan membanting pintu kamarku. Bisa kupastikan dia terkejut.

***

Aku dan jungkook baru saja selesai mengantar orangtua kami kebandara. Dan sekarang kami perjalanan pulang.

"Bisa kita berhenti di kedai itu?" Unjukku ke kedai ice cream.

"Kau mau ice cream?" Tanyanya. Tapi aku tidak mau menjawab. "Baiklah kita kesana" ujarnya. Diapun memarkirkan mobilnya ke kedai itu. Aku segera turun dan masuk kedalam. Dia juga ikut turun dan berjalan dibelakangku. Aku mengambil ice cream sebanyak-banyaknya.

"Kau yakin akan memakan sebanyak itu?" Tanyanya. Lagi-lagi aku tidak menjawabnya. Kamipun pergi kekasir.

"Biar aku saja yang membayarnya" ujar jungkook saat aku hendak membayar semua ice cream ini. Aku melihat jungkook sebentar, dia membalas dengan senyuman.

"Terserah" seruku sambil mengangkat bahuku acuh. "Bawa ice cream- ice cream itu juga. Aku tunggu dimobil" tambahku kemudian kembali ke mobil. Tak lama dia menyusul.

Give Me a SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang