Part 5

40 3 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi, aerin memutuskan untuk pergi ke taman belakang untuk menenangkan dirinya. Dia duduk ditempat biasa. Dia mengeluarkan kertas yang ada di sakunya.

"Lagu ini?" Tanya aerin pada dirinya sendiri. Dia teringkat lagu yang pernah dinyanyikannya bersama Wonwoo.

"Disini kau rupanya" seru seseorang kemudian duduk di sebelah aerin. "Ini untukmu", dia menyerah sekotak susu coklat dan roti keju pada aerin.

"Wonwoo-ya... gomawo" jawab aerin sambil menerima makanan tersebut. "Wah bagaimana kau tau ini kesukaanku?" Tanya aerin. Wonwoo hanya menggidikkan bahunya.

"Ini apa?" Tanya wonwoo mengambil kertas di samping aerin. "Kau jadi tampil dengannya?"

"Eum" jawab aerin dingin.

"Ah begitu... sini biar kubukaan" ujar wonwoo kemudian membukakan roti dan susu.

"Gomawo" seru aerin tersenyum manis.

"Eum" jawab wonwoo membalas senyuman aerin.

"Oh iya wonwoo-ya sepulang sekolah kau sibuk?" Tanya aerin.

"Ani, wae?" Jawab wonwoo.

"Bisa kau mengantarku ke Myeong Woo University Hospital?" Tanya aerin.

"Eoh, tapi ada apa?" Jawab wonwoo

"Appa menyuruhku memeriksa ini" jelas aerin sambil menunjukkan tangannya.

"Baiklah. Luka itu.. bagaimana kata orangtuamu? Apa mereka akan menuntut jungkook?" Tanya wonwoo.

"Ahh tidak. Aku memberitahu mereka kalau aku memecahkan gelas dan pecahan kacanya mengenai tanganku. Jadi tenang saja, tak ada tuntut menuntut" jawab aerin.

"Eum begitu ya" seru wonwoo.

"Biar aku saja yang mengantarnya. Bukankah hyung harus berlatih untuk pensi?" Seru seseorang tiba-tiba. Dia adalah jungkook.

"Astaga aku lupa. Maafkan aku ya. Aku harus latihan" ujar wonwoo sambil menepuk dahinya.

"Aku akan menunggumu di depan gerbang" seru jungkook kemudian pergi.

"Aku akan pergi sendiri saja kalau begitu" seru aerin.

"Tak apa pergilah dengannya. Dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya" jawab wonwoo.

"Aniya aku akan pergi sendiri saja" ujar aerin bersikeras.

***
Bel pulangpun berbunyi. Aku segera bergegas pergi keluar sekolab agar tidak bertemu jungkook. Tetapi dugaanku salah, dia sudah lebih dulu datang.

"Naiklah" seru jungkook.

"Aku pergi sendiri saja" jawabku kemudian melangkah pergi tanpa melihatnya

"Kubilang naik" bentak jungkook sambil menahan tanganku. Aku menatapnya tajam. Dan dia menatapku lebih tajam. Aku menghempaskan tangannya dan hendak pergi lagi. Tetapi dia turun dari motor dan menggendongku ke motornya.

"Merepotkan saja" serunya.

"Apa kau bilang? Memangnya siapa yang memintamu mengantarku? Kalau kau tak mau repot, yasudah tidak usah mengantarku" ujarku. Dia tidak menanggapi perkataanku dan malah memacu motornya dengan cepat.

"Kyaa! Apa kau mau membunuhku?" Teriakku. Tanpa sadar aku memeluknya. Dia mulai menurunkan kecepatannya. Aku yang tersadar langsung melepaskan pelukkanku.

***
Kami sampai di rumah sakit dan segera pergi ke meja perawat.

"Hai aerin-ssi kau sudah lama tidak datang kesini" sapa salah satu perawat.

Give Me a SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang