Di pesta ulang tahun Key Hyun,
"Key, kamu kemana aja? Ayo cepat ganti bajunya, pakai jas yang udah mama beliin waktu itu ya, oh iya, jangan lupa lepas kacamatanya, pakai softlens aja. Terus kamu pake minyak rambut ya!" Kata mamanya Key Hyun sambil menarik Key masuk ke dalam rumah.Setelah selesai berpakaian, Key Hyun langsung pergi ke halaman belakang rumahnya. Mereka berpesta di dekat kolam renang.
"Happy Birthday to you... Happy Birthday to you.. Happy Birthday Happy Birthday, Happy Birthday to Key.." Begitulah nyanyian lagu ulang tahun dari semua orang yang datang dan diundang Key. Namun tetap saja, Key Hyun merasa sangat sepi meski sangat ramai di rumahnya itu.
"Happy sweet 17 yah Key...," kata Lilice sambil menempelkan pipinya ke pipi Key.
"Thanks..," kata Key dengan fake smilenya.
"Lo keren banget hari ini Key! Oiya, Upi mana?" Tanya Lilice.
"Entah, aku rasa dia ada urusan. Selamat ya, kamu terkenal sekarang, udah jadi anak famous deh," Kata Key sambil memainkan bibirnya lagi.
"hahaha iya :p Bibir kamu kering, sini aku ada lipgloss yang natural."kata Lilice sambil langsung mengambil lipgloss dari tasnya dan memakaikan Key lipgloss tersebut.
"Jadi ini rasanya lipstik? Aneh perempuan suka memakainya padahal tidak nyaman dan tidak enak," katanya dengan sedikit senyuman.
"Yaa itulah yang dilakukan wanita demi terlihat cantik di depan orang lain seperti aku sekarang ini Key," kata Lilice. Hening sebentar lalu,
"Aku... Menyukaimu Alice, maukah kau menjadi pacarku?" Tanya Key ke Lilice.Keesokan harinya, Upi datang terlambat, Pak Jey guru matematika sudah masuk ke kelas.
"Permisi, maaf Pak saya terlambat tadi ban sepeda saya bocor," kata Upi memasuki ruang kelas dengan tas berat tanpa kacamata, lalu ia salim ke Pak Jey.
"Kacamata kamu kemana Upi?" Tanya Pak Jey.
"Patah Pak, kemarin jatuh keinjek," kata Upi menunduk malu.
"Ya sudah silakan duduk," kata Pak Jey.
Upi kebingungan karena tempat duduknya diduduki oleh Lilice. Terpaksa Upi harus duduk di tempat Lilice di pojok kanan paling depan dengan Herna.
"Maaf aku duduk sini ya," kata Upi menaruh tasnya.
"Iya ngga apa apa," kata Herna.
"Kok Lilice pindah?" Tanya Upi.
"Tadi dia bilang ke aku kalau dia sekarang duduk di tempat kamu sama si Key Hyun," jelas Herna.
"Ohh, gitu... Terus kok Key ga pake kacamata?" Tanya upi.
"Itu gara gara Key sama Lilice pacaran. Lilice bilang Key gantengan pakai softlens daripada pakai kacamata. Anak anak pada heboh lho! Key Hyun jadi ganteng banget!! Akhirnya dia jadi famous deh, mereka pasangan yang famous, terus ud.." Kata Herna terpotong oleh Pak Jey.
"Herna, jangan bicara yang lain. Suara kamu kedengaran sampai ujung koridor, tau?" Kata Pak Jey dengan nada agak membentak.
"Maaf Pak," kata Herna menundukkan kepala. Lalu pelajaran berlanjut.Trrrrrrrrrnggg...trrrrrnggg...trrrrnggg..
Bel istirahat berbunyi.
"Key, yuk kumpul sama teman teman ku," kata Lilice menggandeng tangan key, dari jauh Upi melihat mereka sangat mesra tertawa bercanda.
"Uhhhh!! Nyebelin banget mereka! Dikira aku patung apa? Didiemin!" Benak Upi.
"Upiiii..." Teriak Dicky membawa sesuatu dibelakangnya.
"Dicky?" Kata Upi.
"Aku bawa sesuatu! Coklattt! Buat kamu..," kata Dicky dengan senyum manisnya.
"Hwaaa!! Chunky Bar! My favourite^^ makasiiiiiihhh!! :D" kata Upi senang tertawa.
"Aku juga bisa berubah, aku juga bisa pacaran kok! Liat aja awas kamu kalau nangis nangis ke aku!!" Benak Upi.
"Kok kamu baik banget sih ke aku?" Tanya Upi mencubit pipi Dicky.
"Aww, kok aku jadi seneng ya kalau ada kamu?" Gombal Dicky.
"Ah, pipinya gemez! Cubit cubit!" Kata Upi mencubit pipi dicky.Antara Key dan Lilice..
"Lice, aku mau ambil sesuatu dulu ya di tas," kata Key Hyun langsung menuju ke kelas.Di kelas cuma ada Dicky dan Upi yang sedang adu cubit pipi.
"Hwaaa! Pipinya tembem!" Kata Upi mengeraskan suara.
"Hwaaa! Tembeman kamuu!" Kata Dicky mencubit.
"Nanti pulang bareng yuk! Aku bawa motor," Kata Dicky dengan senyum manisnya.
"Ayukk! Ke Gramedia dulu ya bentar," kata Upi tersenyum tanpa kacamatanya itu.
"Siap bos!" Kata Dicky melakukan sikap hormat dengan tangan di kening.
"Ah, bisa bisanya Upi! Ini kan cuma buat manas-manasin lo! Kenapa jadi balik manasin?! Sama Dicky, lagi!" Benak Key.
"Hai Key!" Kata Dicky menyapa Key yang mengambil sesuatu di tasnya. Namun Key hanya berjalan ke luar membuang muka.
"Kenapa dia?" Tanya Dicky.
"Tau, ga jelas," kata Upi.
"Kok kamu ga pakai kaca mata?" Tanya Dicky.
"Patah, keinjek. Aku aneh ya?" kata Upi cemberut.
"Cantik kok!" Kata Dicky tersenyum, pipi Upi memerah.Sudah 1 Minggu Upi dan Key tidak bicara. Bahkan ketika Upi berusaha menyapa, Key hanya memalingkan muka. Sampai hari itu, Upi ditembak Dicky untuk jadi pacarnya. Upi sangat bimbang, pertama ia memikirkan pantas atau tidaknya jadi pacar dicky, lalu bagaimana perasaan Key bila Upi menerima Dicky, sehingga Upi menjawab,
"Aku tidak tahu Dick, aku tidak enak dengan Key," kata Upi.
"Key lagi, Key lagi! Bosan aku dengar nama dia!" Kata dicky.
"Memang kalian kenapa sih? Kalau ketemu kayak musuh aja," kata Upi merasa ada yang aneh antara mereka.
"Ya, memang.." Kata Dicky mengerutkan dahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Loves
Jugendliteratur"Aku tau rasanya bagaimana menjadi seorang kutu buku yang jatuh cinta dengan seseorang yang tidak mungkin. Aku... Pernah merasakannya, dan aku masih merasa sakit dengan hal itu. Jadi..., jangan kau pertanyakan." kata Mey Upi Canni yang akrab disapa...