"Uhuk..uhukk..!" Kata Upi tersedak kopi setelah mendengar penjelasan Key tadi.
"..." Diam Key.
"Aku tidak menyangka ya!" Teriak Upi menghentakkan gelas kopinya itu lalu pergi keluar.Apa yang disampaikan Key Hyun sampai Upi marah dengan Key?
"Upi! Tunggu! Kau belum dengar penjelasan ku!" Kata Key yang tidak dihiraukan Upi. Upi pergi begitu saja. Tanpa disadari, Key menjadi pusat perhatian.
Ahhh! Dia salah paham lagi! Benak Key.Hari ini hari Sabtu 22 Maret 2015. Setelah pertemuan kemarin, Upi menjadi sangat marah dengan Key.
LINE
Key : heiii dengarkan aku, aku ingin menemuimu jam 9 di shizuoka resto aku tunggu sampai jam 10.
Key : hei! Jawab aku!
Key : sebentar lagi jam 9 cepatlah bergegas!
Key : hei aku ingin ketemu, ku mohon datang...
(19 missed video calls)
Key : aku akan tetap tunggu sampai jam 10.10.30
Dan waktu terus berjalan, hingga pukul 10.30 Key tetap menunggu dan yakin kalau Upi akan datang. Tapi salah. Ia pun menyerah, membayar minumnya, lalu pulang jalan kaki. Ia tidak menghubungi Upi lagi.10.45
Upi datang ke Shizuoka resto sendirian. Ia memesan sushi dan hanya memainkan makanan tersebut. Bahkan ia tidak membaca LINE yang di kirim Key sama sekali. Ia lesu. Lalu pingsan.Lalu masyarakat sekitaran Mall langsung menggotong Upi ke rumah sakit terdekat.
Di rumah sakit...
"Aku dimana? Ah, aku benci rumah sakit! Pasti sakitku kambuh," kata Upi berusaha bangun dari tempat tidur rumah sakit.
"Upi!" Kata mama Upi yang baru masuk ruangan dengan khawatir.
"Mamaa.., Upi baik baik aja," kata Upi.
"Kenapa kamu ga cerita kalau kamu punya penyakit Maag akut? Kamu belum makan dari kemarin lho!" Kata mamanya sambil berdiri di sebelahnya.
"Aku ga tau, mama juga ga peduli kan sama aku," kata Upi memalingkan wajah dengan kantung mata penuh air mata.
"Ah? Tentu mama peduli, kamu cuma perlu bilang apa yang kamu mau Upi..." Kata mamanya.
"Iya, itu masalahnya. Mama selalu ngasih 'sesuatu' yang aku mau. Padahal mama sendiri ga tau apa yang aku mau, 'kan?" Kata Upi membelakangi mamanya.
"..." Tes...tes... Tetesan air mata mengalir deras lewat pipi pipi mereka.
"Apa salah ku? Aku hanya ingin diprioritaskan, itu saja." Kata Upi menangis.
"Satu kecup di kening tiap malam itu suatu yang aku inginkan. Aku bukan Barbie yang bisa dibelikan baju lalu dipakai, lalu ganti, bahkan Barbie dirawat tidak seperti aku. Mungkin aku lebih pilih jadi Barbie." Sambung Upi yang tidak dapat menahan tangisnya dengan terisak isak.
"Aku memang bukan seperti yang mama harapkan, begitu juga mama, bukan seperti yang aku harapkan," sambung Upi. Mamanya menangis menyesal karena baru pertama kali dalam seumur hidup mereka berbicara mengenai keinginan.
Apa aku salah sebagai seorang ibu? Benak mama Upi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Loves
Teen Fiction"Aku tau rasanya bagaimana menjadi seorang kutu buku yang jatuh cinta dengan seseorang yang tidak mungkin. Aku... Pernah merasakannya, dan aku masih merasa sakit dengan hal itu. Jadi..., jangan kau pertanyakan." kata Mey Upi Canni yang akrab disapa...