10 : Jogging

48 0 0
                                    

Beberapa jam kemudian, Upi diperbolehkan pulang dan mengurus administrasi. Ia banyak pikiran. Emosinya sedang memuncak dan labil.

"Mengapa aku marah dengan Key hari itu? Dan tadi... Harusnya aku tidak membuat Mama menangis. Ahh, tapi aku lega karena mama sudah tau apa yang aku inginkan. Bodoh, Mama rela pulang kerja dari Bekasi hanya untukku dan aku menyuruhnya pulang, aku menyesal. Aku harus minta maaf ke semua orang...," benak Upi.

Sesampainya Upi di rumah, ia disambut mamanya dengan rasa khawatir. Tapi mamanya jadi canggung dan salah tingkah akibat perkataan Upi tadi di rumah sakit.

Hari Minggu pagi yang cerah itu ialah jadwal jogging Upi dan Key yang telah diatur beberapa Minggu lalu. Key janji akan jemput Upi.

LINE :
Aku : Key, aku minta maaf seharusnya aku datang kemarin, aku ke rumah sakit.
Key : Ga apa apa. Nanti ku jemput seperti janjiku ya!
Aku : iya.

"Padahal aku berharap dia menanyakan keadaan ku-_-" benak Upi.

Upi sangat senang Key tidak membahas masalah itu. Upi berfikir panjang mengenai maag akutnya itu. Dokter bilang ini seperti rasa sakit nyeri parah pada perut dan muntah muntah yang berlebihan.

"Aku tidak boleh telat makan," benak Upi.

Segeralah ia lari ke bawah menuju dapur untuk segera mengambil sereal Corn flakes kesukaannya. Sayang, mamanya sudah berangkat kerja sejak pukul 4 pagi.

05.30
Key sudah sampai di rumah Upi dengan baju dan celana training warna biru tua dan selampe biru muda yang kuyup akibat keringatnya yang bercucuran.

"Kamu jalan dari rumah?" Tanya Upi yang memakai baju dan celana training pink itu dengan kacamatanya.

"Iya, dari kamu nge-LINE aku tadi aku udah di jalan." Katanya ngos-ngosan.
"Oke, kamu udah sarapan?" Tanya Upi sambil memakai sepatu sportnya yang berwarna oranye.

"ehmm... Ga penting. Di rumah kosong?" Tanya Key.

"Ada pembantu, eh aku pakai sepatu roda aja kali ya? Ga jadi deh," Kata Upi melirik sepatu rodanya yang berwarna hitam-biru di sebelahnya itu.

"Terserah," kata Key yang nafasnya mulai teratur.

Akhirnya pukul 06.00 mereka lanjut CFD di daerah HI sekitarnya.

"Mm, Key aku mau minta maaf atas yang kemarin. Aku sedikit tidak terima karena kau menembaknya hanya untuk membuatku cemburu, maksudku... Lilice juga punya perasaan apalagi dia tulus, tidak seharusnya kau memainkan perasaannya seperti itu," kata Upi sambil memperlambat larinya.

"..." Key hanya terdiam melanjutkan larinya.

"Hmm... Aku tidak menyangka saja, dan aku rasa mungkin lebih baik kalau kita lupakan ini saja, tapi kau harus meminta maaf pada Lilice." Ujar Upi lalu berhenti dan jongkok.

"Kenapa?" Tanya Key cuek dan ikut jongkok di sebelah upi.

"Aku sampai sini saja, capek aku dicuekin kayak tembok," ambek Upi.

"Iya, maaf... Dia sudah tau kok, nanti aku minta maaf. Abis, kamu ga kasih kabar waktu di gramed. Pakai lupa segala kalau aku ultah-_- sama Dicky, lagi. Cuihh!" Kata Key memalingkan muka.

"Iyaa... Sorry.... Akukan lupa, mana aku ga punya nomor hape kamu kan? Aku capek Key, aku mau pulang aja. Seriusan nih," kata Upi berdiri dari posisi jongkok ya tadi, lalu mengelap keringatnya dengan selampe oranye yang ia bawa tadi.

"Kamu kenapa? Capek ya? Aww..," tanya Key ke Upi. Lalu Key memegang perut kirinya sambil menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit di perutnya.

"Kenapa" Key?" Tanya Upi yang wajahnya mulai khawatir.

"Aku.. Belum sarapan, hehe.." Cengir Key.

Kemudian mereka langsung berjalan menuju Shizuoka resto tempat pertemuan mereka yang tertunda waktu itu. Sesampainya disana..
"Jadi... Kau mau pesan apa?" Tanya Key sambil membolak balik buku menu.

"Sushi, kesukaan ku seperti biasa, dan apa cappucino ada?" Tanya Upi sambil mencari tulisan cappucino di buku menu.

"Ah, ini dia. Mbak! Pesan sushi lengkap 2 sama cappucino 2 ya," kata Key sambil memanggil pelayan tersebut. Lalu pelayan tersebut pergi ke meja pemesanan.

"Mmm, Upi.. Ada yang ingin aku bicarakan," kata Key sambil menundukkan kepala, tiba tiba...

"Upi? Key?" Tanya seorang laki laki berbadan tegap gagah yang memakai kaos putih ijo. Ya, Dicky. Datang di waktu yang tidak tepat.

"Ah, Dicky? Se-sedang apa kau disini?" Tanya Upi terbata bata.

"Kebetulan, hai bro!" Kata Key cuek tanpa memandang wajah Dicky

"Aku ngeLINE kamu, kok ga dibalas?" Tanya Dicky ke Upi.

Nerd LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang