Jewels membuka kotak merah beludru milik Mom dan mengambil isinya. Sebuah kalung berwarna silver dengan bandul bulan sabit. Ia tahu itu milik Mom sejak Mom masih SMA, namun tanpa alasan Mom memberikannitu padanya.
"Kau harus menyimpan kalung ini, okay?"
"Segitu berharganya kah?" Jewels kecil bertanya pada Ibunya yang sedang memakaikan kalung itu di leher anaknya.
"Kalau kau memakai ini setiap saat dan menjaganya, berarti kau akan selalu bersamaku", kata Mom seraya mengaitkan kalung lalu mengusapnkepala Jewels.
"Apa Jac juga punya kalung seperti ini juga?"
Mom mengangguk, "miliknya berbandul bintang." Lalu mereka berdua saling berpelukan di depan perapian.
-------------------------------------------------
AUTHOR'S POV
Calum dan Carina sedang berjalan-jalan mengitari taman kecil di dekat jam BigBen yang tersohor. Sudah lama Calum tidak menghabiskan waktu bersama adik semata wayangnya itu. Ia sengaja mengajak adiknya ke taman karena ia tahu itu salah satu tempat favorit adiknya untuk bersantai.
"Cal, kenapa sekarang hujan terus sih?", tanya Carina lalu duduk di kursi kayu panjang yang menghadap ke pemandangan jembatan indah dengan sungai di bawahnya.
"Ya mungkin itu takdir..", jawab Calum lalu duduk di sebelah Carina yang menghabiskan teguk terakhir coklat panas yang ia beli sebelum ke taman.
"Kapan sih kau tidak menjawab pertanyaan ku dengan takdir?", Carina menggerutu lalu membuang gelas kertas bekas minumannya ke tempat sampah.
"Mungkin itu takdir kalau aku menjawab pertanyaanmu dengan takdir."
"Kau kakak yang payah. Heran kenapa Elsie mau pacaran denganmu."
"Memangnya seperti kau?"
"Kok aku?!", Carina menoleh ke wajah kakaknya yang sudah ingin mengajaknya ribut saja.
"Kau masih saja single bodoh."
"Itu takdir.", jawab Carina seenaknya.
"Takdir itu tidak bisa diubah. Kau mau single selamanya??"
"Calum, kalau kau bukan kakakku mungkin aku sudah menenggelamkanmu ke dasar sungai.", Carina membuang wajah dari kakaknya lalu ia menangkap ke seseorang.
"Cal cal cal!!", Carina masih menatap ke orang itu sambil menepuk-nepuk paha Calum.
"Apasih??", Calum langsung melongok mengikuti pandangan adiknya.
"Itu Jewels kan??", Carina menunjuk ke wanita berambut yang merah coklat keemasan. Ia memakai coat berwarna hitam dengan kacamata hitam yang menutupi matanya. Wanita yang di duga Jewels itu sedang duduk manis seraya membaca buku. Entah buku apa, Carina tidak bisa menebaknya.
Calum bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan menuju tempat duduk perempuan itu. Tentu saja Carina mengekor. Setelah Calum melewati kerumunan pejalan kaki yang berlalu lalang. Ia sampai ke tempat duduk wanita itu.
Namun kosong.
"Kau yakin tadi ia duduk disini?", tanya Calum pada Carina yang juga mencari wanita itu.
"Iya aku yakin."
"Tapi apa kau yakin kalau itu Jewels?"
Carina mengangkat kedua bahunya pertanda ia tidak tahu. Calum mengeluarkan ponselnya bermaksud menghubungi Jewels. Namun langsung tersambung ke mailbox.
"Ia tidak mengangkat teleponnya."
"Mungkin wanita tadi bukan Jewels, Cal.. habis ini temani aku ke toko baju ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES OF SECRET / C.H
FanfictionBertemu dengan Jewels Sherard di depan kelas Piano di sekolah, membuat hidup Calum Hood menjadi penuh tantangan. Ia harus menyelesaikan potongan-potongan rahasia Jewels yang ternyata menyangkut kepada kehidupan pribadinya. Namun, menyusun potongan r...