"Calum?"
Pria yang ku sebut namanya menoleh padaku. Dia tersenyum kaget. Aku juga kaget karena aku melihatnya dua kali hari ini di luar jam sekolah.
"Oh! Hi, Jewels..", sapanya hangat.
"Aku kesana sebentar ya?", kataku pada Michael. Aku meletakkan sendok di atas piring dan berjalan kearah Calum. Ia sedang menunggu pesanannya ku rasa.
"Hi, Cal.." aku menyematkan rambut ku ke belakang telinga kanan. Aku tidak mengerti kenapa juga aku harus gugup ada di hadapan Calum.
"Hai.", sapanya untuk yang kedua kali. Ini sangat canggung.
"Kau disini dengan siapa?", tanya Calum sedikit melirik ke arah Michael dan itu membuatku menoleh ke Michael yang posisi duduknya membelakangi kami.
"Oh, dia.. dia kakak ku..", aku tersenyum simpul.
"Dia kakakmu? Ku pikir dia pacarmu, hahaha", katanya dengan tawa yang sedikit di paksakan.
"tidak Cal.. dia kakakku, percayalah.. oh, omong-omong kenapa pesan take away?"
"aku ingin membawakan adikku makanan, dia ada dirumah sedang sakit.."
"dia sakit apa? aku baru dengar orang sakit makan bento.."
Calum terkekeh, "dia sangat ingin makan makanan favoritnya setelah 5 hari dirawat dirumah sakit.. dia kena tifus.."
"Tifus? Oh ya? Cepat sembuh ya untuk...."
"Carina.. panggil saja dia Carin—"
Kalimat Calum terpotong saat pelayan membawa pesanan Calum ke meja kasir, "kurasa aku harus pergi, Sherard.."
"kau ingat nama belakangku?"
"Namamu mudah diingat..", katanya lalu tersenyum simpul, "aku duluan ya, sampai jumpa besok disekolah J.."
"Iya Cal, hati-hati di jalan..", lalu aku kembali ke meja ku saat Calum keluar dari restoran ini.
"Siapa dia?" tanya Michael yang ternyata sudah menghabiskan makan malamnya tanpa menungguku. Aku tahu dia benar-benar kelaparan.
"Calum..", jawabku lalu menghabiskan makananku.
"Pacarmu?" Michael menopang dagu dengan kedua tangannya sambil memperhatikanku yang sibuk menghabiskan pesananku.
Aku menggeleng di suapan terakhir makananku lalu menenggak air mineral, "tidak Mike, dia teman ku disekolah.."
"bisa kau ceritakan padaku?"
"ceritakan apa?", aku mengeluarkan ponsel dari saku celana dan melihat notifikasi disana. Tidak ada apa-apa.
"Calum.."
Aku mengangkat kepala ku yang menunduk saat kembali memasukkan ponsel kesaku celana dan menatap Michael bingung sambil mengernyitkan dahi, "aku tidak mengerti.."
"Ya, ceritakan tentang Calum padaku—"
"Apa yang harus aku ceritakan? Aku baru saja mengenalnya hari ini, Mike.."
Michael tertawa kecil, "kau terlihat gugup saat memanggil namanya tadi.."
Aku terdiam. Memangnya aku segugup itukah di hadapan Calum? Aku mengingat-ingat bagaimana tatapan Calum dan senyumannya yang ia berikan padaku beberapa menit yang lalu. Dia manis. Sambil memilin-milin ujung jaket yang ku kenakan, aku ragu untuk mengiyakan perkataan Michael. Aku pasti terlihat sangat bodoh sekarang.
"ah, kau payah. Mengaku saja kalau kau memang gugup tadi.", Michael tertawa.
"jangan menggodaku, Mike."

KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES OF SECRET / C.H
FanficBertemu dengan Jewels Sherard di depan kelas Piano di sekolah, membuat hidup Calum Hood menjadi penuh tantangan. Ia harus menyelesaikan potongan-potongan rahasia Jewels yang ternyata menyangkut kepada kehidupan pribadinya. Namun, menyusun potongan r...