"Itu dibelakangmu.."
Bibir ku terkunci rapat. Jari jemariku terasa sedingin es. Kepala ku mulai sakit. Aku tidak percaya kalau Elsie mengira kalau aku adalah Roseline, karena hanya ada aku di belakang Calum. Dan, sebesar apakah pengaruh Mom pada hidup Elsie hingga nama Mom yang pertama kali ia sebut dari bangunnya?
"Itu bukan Roseline, dia--dia Jewels..", kata Calum
Elsie menyipitkan matanya dan meyakinkan diri kalau itu bukanlah Roseline, tapi aku.
"K-kau bukan Roseline?" tanya Elsie dengan wajah kebingungan.
Aku yang tadinya ada di belakang Calum melangkah maju perlahan. Mungkin sekarang ada seribu lebih tanda tanya yang akan membuat kepalaku meledak.
"A-aku Jewels teman Calum yang waktu itu menjemputmu di bandara.."
"Tapi kau mirip dengan roseline.."
Aku menarik nafas panjang, "D-dari mana kau kenal Roseline?"
"Dia--"
Sebelum Elsie sempat melanjutkan kata-katanya, seorang dokter yang ditemani asisten dan dua suster masuk ke kamar rawat inap Elsie dengan beberapa peralatan di meja dorong.
"Tombol darurat yang kau pencet berkali-kali membuat seisi ruang suster panik.", kata asisten dokter yang bicara pada Calum. Ya dia memang memencet tombol darurat berulang kali. Semua orang dibuat panik oleh Calum Hood yang panik.
Calum hanya terkekeh dan ini membuat aku tidak mendapatkan jawaban "mengapa Elsie mengenal Mom". Sial.
Mungkin hujan yang menguyur London sore ini membuatku betah berlama-lama di cafe kecil di depan Rumah Sakit. Aku tidak bisa berhenti memikirkan Mom, Elsie, Reina secara bergantian. Wajah mereka sudah membuat kepalaku penat. Kopi saja tidak cukup membuatku tenang. Foto itu dicetak tahun 2010 dan apa mereka bertiga saling bersangkut paut? Apa mereka memang saling kenal? Apa Dad tahu soal ini?
"Kau sedang apa?"
"Astaga Calum, kau mengagetkanku.", Ya, dia datang saja tiba-tiba lalu menepuk pundakku.
"Apa yang kau pegang itu?", Calum melongoh ke arah buku Mom yang baru saja ku taruh di atas meja.
"Ummm, i--itu bukan apa-apa Cal. Hanya catatan biasa."
"Kau yakin?"
Aku mengangguk cepat lalu menyeruput kopi lagi, "Bagaimana keadaan Elsie?"
"Ia belum boleh pulang sampai 2 hingga 3 hari kedepan. Dokter masih butuh memantau perkembangan sel kanker di tubuh Elsie. Semakin baik atau buruk. Sayangnya, ia sempat mengamuk saat dokter--"
"mengamuk?!"
"Marah maksudnya. Ia ingin segera pulang, namun sekarang ia sudah tenang. Kau tidak perlu khawatir.."
"Apa Reina sudah disini?"
"Suami nya belum pulang, ia tidak bisa meninggalkan rumah, mungkin sebentar lagi ia akan kesini.."
Aku menatap keluar jendela tepat suara ponsel Calum berdering.
"Maaf aku harus angkat ini"
Aku hanya mengangguk sedangkan Calum berjalan menjauhiku sedikit. Memberi jarak privasi.
"Maafkan aku Jewels, tapi bisakah kau jaga Elsie sampai aku kembali?"
"Kau mau kemana?! Di luar hujan deras Calum."
"Tapi ini penting, kau kembali ke kamar dan jaga dia. okay? Aku hanya sebentar..", Calum mengambil kunci mobil yang ia taruh di atas meja cafe lalu ia mengusap pelan puncak kepalaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/30732441-288-k16104.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES OF SECRET / C.H
FanfictionBertemu dengan Jewels Sherard di depan kelas Piano di sekolah, membuat hidup Calum Hood menjadi penuh tantangan. Ia harus menyelesaikan potongan-potongan rahasia Jewels yang ternyata menyangkut kepada kehidupan pribadinya. Namun, menyusun potongan r...