18. The Mysterious Delaire Thomas

210 22 5
                                    

AUTHOR'S POV

Hari ini adalah hari dimana festival Guildhall di selenggarakan. Banyak sekali orang yang berdatangan. Bukan hanya penduduk Inggris yang ikut berpartisipasi, orang-orang dari manca negara juga ikut. Khususnya para pemusik internasional kelas atas dan juga aktor dan aktris terkenal.

Jewels memasang jepitan bunga kecil di rambutnya yang sudah di kepang melintang kepalanya. Ia memakai dress selutut berwarna merah menyala dengan sepatu wedges putih. Ia tak lupa memakai stocking hitam yang membuat ia terlihat rock.

"Kau sudah siap untuk hari ini?", kata Michael memegang stir mobil.

Jewels duduk di sebelahnya mengangguk, "ya tentu saja!"

Sebelum Michael menyalakan mobilnya, ia menyematkan rambut Jewels dan memandangnya lumayan lama.

"Michael?", situasi seperti ini membuat keadaan menjadi canggung.

"Ya?", Michael masih memandang Jewels meskipun tangannya sudah kembali ke stir. Mulutnya tersenyum dari telinga ke telinga.

"Kenapa kau....."

"Kau cantik..", Michael tersenyum lagi lalu mengusap kepala adik tirinya itu.

Jewels tentu saja blushing. Sweet words seperti itu selalu membuatmu blush bukan?

"Jadi kemarin-kemarin aku tidak cantik?"

Pertanyaan Jewels disusul suara tawa Michael yang renyah. Mereka berdua tidak sadar kalau di kursi belakang sudah ada Jac. "Adikku memang cantik, kakaknya apalagi.."

Michael melihat Jac dari kaca spion, "sejak kapan kau ada disitu?"

"Sampai kapan kau tidak menyalakan mobilnya?"

Jewels menoleh kebelakang, "kau tidak kerja?". Jewels tahu kalau ini bukan akhir pekan. Harusnya memang Jac ada di tempat kerjanya. Tapi ia ingin menyaksikan adiknya tampil di festival besar itu. Ia sampai-sampai rela mengambil cuti.

Jac menggeleng, "sudah ayo jalan, Mike.."

****

Sesampainya di sekolah, lapangan parkir masih sepi. Hanya ada beberapa mobil guru dan karyawan. Mungkin ada kendaraan panitia juga. Michael, Jac, dan Jewels masuk ke sekolah. Jac dan Michael seperti orang norak baru masuk ke Guildhall. Mereka terlalu terpana karena Guildhall memang sangat megah. Jac sendiri heran kenapa Dad nya menyekolahkan Jewels di tempat seperti ini. Ini lingkungan artis besar dan para konglomerat, begitu pikir Jac.

Mungkin ada alasan yang tidak aku ketahui, batin Jac.

Mereka bertiga masih berjalan beriringan. Hingga sampailah Jewels di depan kelas drama yang disulap jadi aula tunggu performer. "Kalian mau masuk?"

"Tidak,"

"Ya.", kata Michael dan Jac bersamaan.

"Kita diluar saja Mike, takutnya nanti orang-orang didalam mau latihan lagi. Kita tidak boleh mengganggu. Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja?", Jac dan Michael beda pendapat kali ini. Dan Michael yang sedang baik akhirnya menuruti kemauan kakak tirinya.

Mereka berdua kenapa terlihat cocok ya?, Jewels bertanya dalam hati. Sayangnya, pendapat itu ia pendam karena tahu Michael dan Jac adalah saudara. Ia tahu tidak seharusnya berpikiran seperti itu.

****

Melihat Calum bermain gitar dengan serius, membuat Jewels tidak fokus dengan latihan piano terakhirnya. Calum sangat beda hari ini. Ada sesuatu yang aneh dirasakan Jewels hari ini. Entah itu apa namanya, ia jadi sangat suka memerhatikan Calum meskipun dalam diam.

PIECES OF SECRET / C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang