EMPAT

503 27 0
                                    

Salsha berjalan buru-buru di koridor yang sudah sepi, ia kesiangan. Oh ya tuhan, tidak seperti biasanya Salsha bisa terlambat seperti ini.

Tadi malam setelah ketiduran Salsha terbangun karena haus, dan teringat ada PR geografi yang belum dikerjakan. Dan Salsha baru tidur jam satu pagi setelah mengerjakan PR tentunya.

Salsha mendesah kecewa saat melihat ke dalam kelasnya sudah ada seorang pria berkumis tebal yang duduk didepan kelasnya.

'Tok tok tok' Salsha mengetuk pintu dengan cemas, harapannya semoga dia tidak langsung ditendang keluar oleh guru killer itu.

"Maaf pak, saya terlambat."

Guru itu meneliti Salsha dengan tatapan tajamnya.

"Ya sudah, hari ini masih saya toleransi. Tapi lain kali jika kamu telat lagi jangan harap bisa ikut mata pelajaran saya." Kata guru itu tegas.

"Iya pak, saya janji nggak bakal telat lagi."

"Silahkan duduk."

Salsha mendesah lega, dan buru-buru duduk di kursinya.

"Tumben telat, biasanya berangkat paling pagi" bisik Reva. Salsha memutar bola matanya malas atas ejekan yang dilontarkan sahabatnya itu.

"Gue tadi malem begadang ngerjain PR, biasalah anak rajin." Kata Salsha dengan suara pelan.

Reva berdecak “gue juga tadi malem ngerjain PR tapi gak sampe begadang kaya lo" Reva bedecak mendengar alasan sahabatnya itu.

"Gue ketiduran Re, baru ngerjain jam sepuluh malem selesai jam satu pagi. Lo tau sendiri kan kapasitas otak gue kaya mana" kata Salsha sambil memanyunkan bibirnya.

Reva terkekeh melihat ekspresi sahabatnya itu, sangat lucu menurutnya.

"Silahkan kumpulkan PR yang saya berikan minggu lalu." kata guru didepan, dan semua seisi kelas langsung mengecek tas mereka masing-masing dan mengumpulkan PR nya.

Salsha mengobrak-abrik isi tasnya, PR yang semalaman dia kerjakan tidak ada di tas nya. 'Dimana?' Pikir Salsha yang kini mulai panik.

"Mati gue, bukunya ketinggalan di meja belajar" gumam Salsha.

'Bruk'

Sebuah buku sudah mendarat mulus di mejanya. Salsha benar-benar bingung menatap buku itu. Dan pandangannya beralih pada seorang laki-laki yang berajalan ke depan. Laki-laki itu? Apa yang sedang dia lakukan? Kenapa dia menaruh buku PR nya di mejanya? Salsha benar-benar bingung.

"Saya tidak mengerjakan PR pak, saya lupa." Kata Laki-laki itu santai pada guru dihadapannya.

Pria paruh baya itu mendelik, "Daniel, jangan pikir hanya karena kamu pintar saya tidak akan menghukum kamu? Keluar!!! Berdiri di lapangan sampai mata pelajaran saya selesai." katanya tajam.

Laki-laki itu berjalan santai keluar, Salsha benar-benar terperangah dengan apa yang laki-laki itu lakukan.

***

"Maaf pak saya terlambat"

Laki-laki itu mendongak dan melihat gadis yang sedang berdiri di depan. Gadis itu telat? Tidak seperti biasanya.

"Ya sudah, hari ini masih saya toleransi. Tapi jika lain kali kamu telat lagi jangan harap bisa ikut pelajaran saya"

"Iya pak saya janji."

"Silahkan duduk."

Daniel masih terus memperhatikan Salsha sampai gadis itu duduk dikursinya.

"Silahkan kumpulkan PR yang saya berikan minggu lalu" Suara lantang dari guru didepan terdengar.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang