LIMABELAS

584 21 4
                                    

Reva duduk diam sambil memperhatikan Salsha yang sedang menyusun baju-bajunya kedalam koper.

Malam ini dia menginap di rumah Salsha. Reva masih ingat betul sepulang sekolah tadi Salsha menelponnya.

Reva baru saja mengganti seragamnya, ketika ponselnya berdering. Dan melihat nama Salsha tertera dilayar ponselnya, Reva mengangkatnya.

"Re." Suara Salsha terdengar lemah dari seberang sana.

"Apa Sha? Ada yang ketinggalan ya?"

"Lo nginep dirumah gue ya"

"Kenapa? Lo home alone lagi?"

Hening sejenak.

"Enggak kok, gue kangen aja" Suara Salsha menyahut dari sebrang sana.

Reva tertawa kecil.

"Lebay banget deh lo, kita kan baru aja ketemu"

"..."

Tidak ada jawaban.

"Iya deh, gue nginep. Lagian juga lo belum cerita ke gue, gimana lo bisa jadian sama Daniel."

"..."

Masih tidak ada jawaban.

"Sha?" Reva memastikan kalau sambungan belum terputus.

"Re." Salsha bersuara dengan nada yang sama.

"Lo kenapa sih?"

"Re. Besok gue pindah ke Kalimantan"

Reva mengernyit, dia tidak salah dengar kan?

"Becanda lo jayus abis." Kata Reva sambil tertawa yang dibuat-buat.

"Re. Gue serius" Ucap Salsha disebrang sana. Reva tercenung sesaat, dia tidak pernah mendengar nada suara Salsha seserius ini.

Reva mematikan sambungan, dan bergegas menuju rumah Salsha.

Lamunan Reva terpecah saat Salsha memanggilnya.

"Lo ngelamun ya?"

"Enggak kok" Reva mengelak.

Salsha baru saja selesai menyusun bajunya, dan menutup kopernya.

"Cuma SMA aja kok gue disana. Kalo bisa sih gue kuliah di Jakarta. Gue janji kok bakal balik kesini lagi" Kata Salsha yang kini sudah duduk diranjangnya tepat disamping Reva.

Reva bergeming menatap sahabatnya itu.

"Lo seriusan nggak mau kasih tau Daniel?" Reva memastikan.

Salsha menggeleng lemah, "Gue takut dia kecewa."

"Dia bakal lebih kecewa kalo lo nggak ngasih tau dia langsung, Sha"

"Gak semudah itu. Dan nggak akan pernah menjadi mudah." Salsha menunduk, burusaha agar air matanya tidak menetes. Sungguh bila dia bisa untuk memilih, Salsha akan memilih untuk tetap tinggal dari pada harus pergi.

Satu tahun bukan waktu yang singkat. Selama satu tahun Salsha mengenal Daniel, selama satu tahun Salsha melakukan hal yang sia-sia. Ketika semuanya sudah terasa lebih mudah, semuanya harus berakhir.

Bayangkan saja, baru dua hari status Salsha menjadi pacarnya Daniel. Dan dia harus pergi? Itu tandanya Salsha harus mengahiri semuanya yang bahkan baru saja dimulai.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang