DELAPAN

417 17 0
                                    


Salsha berjalan menyusuri koridor yang ramai, ia baru saja keluar dari ruang guru untuk menyerahkan tugasnya kepada Pak Tono. Sebenarnya Salsha sedikit tidak nyaman berjalan di koridor sendirian, apa lagi ia berjalan di lantai tiga karena ruang guru ada di lantai tiga, bahkan satu pun siswa tidak ada yang ia kenal. Salsha mempercepat langkahnya, buru-buru ingin menuruni tangga dan kembali ke kelasnya.

"Salsha!" Suara itu menghentikan langkah Salsha, siapa yang memanggilnya? Di tempat yang bahkan tidak satupun yang ia kenal. Salsha pun menoleh dan menemukan Dava berjalan kearahnya sambil tersenyum. Oh iya, Dava kan anak lantai tiga, pikir Salsha.

"Lo ngapain disini? Tumben." Kata Dava setelah berada didekat Salsha.

"Abis ngumpul tugas." kata Salsha sambil nyengir.

"Sekarang mau kemana?"

"Balik ke kelas gue, Dav."

"Ikut gue ke kantin yuk" Salsha mengernyit. Kantin? Di lantai tiga. Salsha berpikir akan secanggung apa ia kalau dikantin lantai tiga. Salsha tidak biasa dikeramaian orang asing.

"Nggak usah kebanyakan mikir. Kan ada gue." kata Dava seolah membaca isi pikiran Salsha.

"Tapi," ucapan Salsha belum selesai.

"Gue teraktir deh" kata Dava penuh harap.

"Yaudah deh" Jawab Salsha kemudian, senyum Dava seketika merekah. Mereka berjalan beriringan ke kantin dan makan disana, banyak hal yang mereka ceritakan. Setelah makan Dava mengantar Salsha sampai depan kelasnya.

"Thanks ya Dav." Kata Salsha.

"Nggak masalah, yaudah gue balik ke kelas dulu ya, Sha."

"Oke" Salsha mengacungkan jempolnya seiring dengan Dava yang berlalu.

Salsha memasuki kelas, dan matanya terarah kepada Daniel yang sibuk dengan handphone nya.

"Dari mana aja sih lo?" Suara Reva yang melengking mengagetkan Salsha.

"Suara lo Re, astaga! Budek gue lama-lama." Kata Salsha sambil mengelus telinganya. Reva hanya nyengir.

"Abis dari mana?" Ulang Reva.

"Ngumpul tugas"

"Sampe ngabisin jam istirahat?"

"Ke kantin dulu tadi"

"Gue tadi di kantin, dan gue nggak ngeliat lo"

"Gue dikantin lantai tiga"

"APA?" Reva tidak percaya, bagaimana bisa seorang Salsha yang jelas-jelas tidak menyukai suasana asing bisa makan dikantin lantai tiga.

"Etdah Reva, bisa nggak sih ngomong biasa aja" kata Salsha jengkel.

"Hehe," Reva terkekeh "Sorry, jadi kenapa bisa?"

"Gue sama Dava, ditraktir dia" Kata Salsha, dan Reva ber'oh' ria. Setelah percakapan singkat itu, seorang guru masuk dan dalam sekejap suasana kelas jadi hening.

***

Daniel sedang menatap lurus kearah gadis bodoh itu, entah kenapa ia ingin melihat gadis itu walaupun hanya punggungnya. Bahkan Daniel sama sekali tidak menyimak apa yang dijelaskan oleh guru di depan.

"Lo bisa berhenti nggak sih liatin cewek itu." Rehan yang berada disampingnya mendesis tidak suka saat menyadari pandangan Daniel.

"Liat siapa? Gue nggak liat siapa-siapa" Kata Daniel dengan suara yang kecil tentunya.

"Gue nggak bego Niel, lo ngeliatin Salsha dari tad.i" kata Rehan sinis, Daniel hanya terkekeh pelan berusaha menetralkan kegugupannya karena terpergok saat memandangi gadis itu.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang