[22] Congratulations - 1

10.4K 756 32
                                    


Aku ingin tahu seberapa baik kau akan hidup tanpaku

***

Rara kembali merapatkan mantelnya. Ia merasa bodoh karena percaya dengan omongan seorang Idol yang bahkan tidak diketahuinya apakah pria itu masih mengingat namanya atu tidak.

Membuat seorang gadis menunggu selama hampir dua jam itu sepertinya akan menjadi hobi baru Park Chanyeol. Dan kenapa juga Rara masih saja bertahan di sana sedangkan ia sedari awal merasa yakin Chanyeol tidak akan muncul. Rara tidak tahu kenapa, ia hanya merasa harus berada di sana, karena mungkin saja Chanyeol membutukan lebih banyak waktu untuk sampai di tempatnya. Atau kalau tidak, pria itu mendadak menabrak seekor kucing dan harus membawanya ke rumah sakit. Tapi mungkin juga dia hanya berbasa-basi.

Rara kembali memandangi gantungan kuncinya yang terjatuh ke selokan. Satu tangan yang memegang ponsel diarahkan pada lubang jeruji saat senternya mulai menyala, sedang tangan satunya menarik-narik jeruji dan berharap dengan satu hentakan saja penutupnya akan terbuka. Tapi bahkan dengan dua tanganpun besi sialan itu tetap tidak mau terangkat, jadi Rara kembali meracau hingga beberapa orang meliriknya karena penasaran.

Rara kembali memadangi gantungan yang berkilau di bawah sinar lampu. Bodoh! Apa yang kau harapkan? Suara itu tiba-tiba saja muncul dalam pikirannya. Mengejeknya. Memangnya siapa kau sampai harus membuatnya datang mencarimu?

"Brengsek!" Rara mengumpat-entah kepada siapa, mungkin ditujukan untuk suara-suara yang muncul dari kepalanya. Memang benar adanya. Rara bukan siapa-siapa, dan apa yang diharapkannya?

Rara berdiri dan mengabaikan gantungan kunci itu. Ia seharusnya tidak ada di sana, biarkan saja benda bodoh itu hilang. Dan kalau Chanyeol mengomel dan mempermasalahkan hal itu Rara hanya harus mendengarkan. Lagipula harganya tidak mungkin lebih dari 30 ribu won.

"Benar, kenapa harus repot-repot begini?" Rara bergumam pada dirinya sendiri. Membalikkan tubuhnya dan berniat meninggalkan tempat itu. Tapi baru lima langkah tubuhnya berputar kembali dan berdiri di atas lubang selokan lalu menginjaknya kuat-kuat.

"Brengsek! Bodoh! Tolol!"

Sebagian dari emosi Rara tujukan untuk kejadian kemarin. Sebagian lagi karena benda bodoh di bawah kakinya, atau bisa juga karena ucapan Chanyeol yang membuat Rara dipenuhi dengan harapan yang sedikitpun tidak terbukti kebenarannya.

"Hey, Kim Rara!"

Panggilan itu membuat Rara menoleh. Wajahnya langsung berubah karena malu setelah tahu siapa pemilik suara itu. Rara berharap Young Hyun yang berjalan mendekatinya tidak melihat aksi konyolnya tadi, atau sumpah serapahnya yang beriringan dengan injakan.

"Sedang apa kau disini?" Young Hyun menatap penasaran, lalu perhatiannya tertuju pada pijakan Rara. "Apa yang kau lakukan?"

Dari sekian banyak orang kenapa harus Young Hyun yang muncul? Rara benar-benar tidak berharap kalau pria itu akan muncul di sini. Tidak sekarang. Tidak di sini.

"Kenapa kau di sini?" pertanyaan itu bernada jengkel, bagaimanapun Rara tidak bisa melupakan kesalahan Young Hyun.

"Aku yang bertanya lebih dulu." Young Hyun berdiri dan bertumpu pada satu kaki, kembali melirik kearah pijakan Rara. "Menjatuhkan sesuatu?"

"Bukan urusanmu."

"Oh, baiklah kalau begitu. Semoga harimu menyenangkan,"

Tapi saat Young Hyun berbalik dan berniat pergi, Rara menghentikan langkahnya dengan suara yang ia sendiri tidak yakin kenapa. Tapi itu justru membuat Young Hyun tersenyum saat tubuhnya kembali menghadap Rara yang mengalihkan pandangannya dengan canggung.

✔ It's Me # 1 : WISYA [Chanyeol FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang