[24] Promise

9.5K 756 33
                                    

Meskipun waktu berlalu, ada kata yang tak bisa aku ungkapkan 

***

Rara langsung menutup aplikasi dalam ponsel yang menampilkan berita Chanyeol. Dua minggu ini dia sudah menahan diri untuk tidak membuka atau menonton berita apapun mengenai skandal itu. Tapi hari ini Rara merasa begitu penasaran jadi dia sedikit mencaritahu apakah berita Chanyeol masih menjadi trending di media. Orang-orang mengirim komentar yang menyudutkan tapi tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa itu adalah kesalahan pahaman. Pihak perusahaan sudah memberi statement tapi nama Chanyeol masih belum benar-benar bersih.

Terkadang netizen itu bisa menjadi sangat mengerikan. Ini sesuatu yang Rara ketahui sejak beberapa kali melihat karir seorang aktor yang jatuh hanya karena satu skandal. Mereka mendapat popularitas dari sana (orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai seorang fans) dan karir mereka juga akan berakhir karena mereka.

Rara mendengar ini dari Yura, "mereka dikenal karena seorang fans, mereka mendapatkan uang karena fandom mereka membeli albumnya, barang-barang yang dijual dengan nama mereka terjual habis karena fans juga. Jadi sudah seharusnya mereka mendengarkan keinginan kita."

Rara tidak habis pikir dengan jalan pikiran yang seperti itu. jadi apakah orang-orang seperti itu masih di sebut sebagai fans?

Satu pesan masuk dan itu mngejutkan Rara. Dia memang tidak seharusnya terlalu berharap, berpikir kalau Chanyeol akan mengirinya pesan, karena pesan yang diterimanya adalah pesan dari Jung Shin. Rara hanya membalas singkat lalu kembali menunduk saat kedua lengannya bertumpu pada pagar pembatas.

Bajunya tidak cukup tebal untuk membuat Rara merasa hangat, tapi diatap gedung sekolah adalah satu-satunya tempat agar dia tidak mendengar lagi gosip murahan seputar Chanyeol. Rara bahkan mati-matian menghindari Yura, karena entah sadar atau tidak saat Rara tidak begitu antusias menjadi pendengar, Yura malah semakin gencar memberinya informasi seputar perkembangan skandal itu.

"Ada apa dengan orang-orang itu?"

Suara itu mengejutkan Rara. Dia menoleh dan melihat Ji Eun berdiri dengan canggung. Kedua tangan masuk ke saku blazer, matanya sibuk melihat kesekeliling—sengaja menghindari Rara yang menatapnya dengan heran. Ji Eun berdehem sekali sebelum berjalan mendekat dan berdiri di sebelah Rara.

Ada suasana canggung yang merayap di sekitar mereka, tapi Rara sepertinya terlihat biasa saja, Ji Eun lah yang lebih terlihat kikuk. JI Eun melirik dari sudut matanya. "Orang-orang mulai membuatku kesal. Tidak tahu kenapa mereka bersikap heboh belakangan ini." Ji Eun kembali meracau, sekali lagi dia melirik Rara tapi gadis itu sudah mengubah arah pandangnya pada sekumpulan murid yang menggiring bola. "Ada apa denganmu? Kau menjadi pendiam akhir-akhir ini."

"Kalau kau berniat mengajakku berdebat, aku sedang tidak berminat untuk meladenimu."

Ji Eun bedecih. Dia memalingkan wajahnya dan ikut memandangi orang-orang yang ada di lapangan. Mereka terdiam untuk beberapa saat, sampai akhirnya Rara melirik karena merasa harus berbicara. Setidaknya harus ada yang memulai, dan dia tahu Ji Eun bukan tipe orang yang mengulurkan tangan lebih dulu.

"Apa kau sudah berbaikan dengan Young Hyun?"

Ji Eun menoleh. Dia mendengus mendengar pertanyaan itu. "Apa kau yang menyuruhnya?"

"Kurang kerjaan sekali."

Ji Eun tidak berpikir kalau Rara adalah orang yang sama seperti gadis di luar sana yang suka membicarakan keburukannya. Ji Eun seharusnya tahu kalau gosip mengenai dirinya sudah beredar luas. Orang-orang mulai tidak menyukainya, terutama mereka para gadis yang memang iri dan jijik. Apa yang Ji Eun lakukan sama sekali tidak mengganggu kehidupan mereka, dia hanya menjalin hubungan dan tidak merusak hubungan orang lain. Oh. Merusak hubungan? Tiba-tiba Ji Eun teringat Sung Jin.

✔ It's Me # 1 : WISYA [Chanyeol FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang