8. A Little Problem

2.3K 271 49
                                    

Kesambet apa mon bisa update cepet begini?

Gatau kesambet apa, yg jelas gua udh nulis sampe chapter 10 dan hubungan hyungwonho akan semakin...

Baca aja sendiri ya :3

.
.
.

Wonho berjalan di koridor. Sudah seminggu sejak terakhir kalinya ia melakukan seks, dengan kejutan tak terduga, yaitu Hyungwon yang menontonnya melakukan itu dengan bottom lain.

"Hei, kau terlihat berbeda" ujar Mingyu, adik kelas sekaligus teman dekatnya.

Pria kekar itu hanya tersenyum. "Tentu saja aku semakin tampan"

"Hanya saja kau masih menjijikan seperti biasanya" balas pria tinggi berkulit tan itu diikuti dengan tawa.

Wonho langsung menjitak kepalanya. "Dan kau masih saja jomblo dan menyebalkan seperti biasanya"

"Ah, sakit"

"Rasakan"

Tiba-tiba seseorang lewat. Hanya lewat, tak menatap matanya sama sekali. Padahal ia mempunyai ekspektasi jika pria itu akan menatapnya.

Ternyata tidak. Pria itu tak lain adalah Hyungwon. Mengapa Hyungwon terlihat sangat cuek? Bukankah ia senang menyapa orang, sekalipun musuhnya?

"Hei"

Sentilan Mingyu di dahinya berhasil membuat pandangannya buyar. "A-ah sakit bodoh"

"Kudengar kau bercinta dengannya?"

Wonho tertawa lepas. "Aku? Aku bercinta dengannya? Tentu saja bodoh" bukan Wonho namanya kalau tak berbicara terus terang soal kehidupan seksnya.

Melihat ekspresi bingung Mingyu, Wonho langsung bertanya, "apa?"

"Baru kali ini aku melihat partner seksmu mengabaikanmu"

Wonho tersenyum masam. "Benar, ini pertama kalinya. Dia terlalu pintar. Biasanya yang bercinta denganku berujung jatuh cinta padaku, berbeda dengannya"

"Wow.. ia hebat"

"Tentu saja. Bukankah itu menarik?"

"Kau tertarik dengannya? Ah mengapa kau terus memukulku?!" Protes Mingyu saat satu pukulan lagi mendarat di kepalanya.

Wonho hanya tersenyum. "Aku hanya ingin" ujarnya sebelum berlari kencang meninggalkan Mingyu.

"Hei! Sialan!"

***

"Hei" Jooheon menggeser bokongnya untuk memperdekat jaraknya dengan Hyungwon. "Aku baru saja membeli baju yang waktu itu" bisiknya di telinga Hyungwon.

Pria manis itu menaikkan kedua alisnya. "Benarkah?" Tanyanya tanpa suara.

Jooheon mengangguk. "Akhirnya aku mendapatkannya" ujarnya dengan senyum penuh kebanggaan.

Hyungwon tertawa. "Kau pasti akan sangat jelek memakai baju itu"

Padahal ia sudah mengatakan padanya jika baju itu jelek. Tetap saja Jooheon membelinya.

"Lihat saja. Kau akan menyukaiku saat aku memakainya"

"Benarkah?"

Sedikit beban Hyungwon perlahan mulai pudar. Itu karena Jooheon memang sengaja membeli baju jelek itu hanya untuk membuat Hyungwon tertawa.

Précieux [ Hyungwonho ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang