20. Weekend.

1.7K 207 5
                                    

1K VOTES!
.
.
.

Hyungwon membuka pintu rumahnya. Di belakangnya, Wonho sedang mengikutinya. Terlihat ibunya sedang membuat kimchi di dapur.

"Aku pulang" ujar Hyungwon

"Annyeong haseyo" ujar Wonho sambil membungkukan badannya.

"Ah, kau sudah pulang" ibunya langsung bangkit berdiri. "Oh? Ini siapa? Teman sekelasmu?" Lanjutnya sambil melepas sarung tangan karetnya dan meletakkannya di pinggir baskom berisi kimchi itu.

Wonho tersenyum. "Namaku Wonho. Sebenarnya.. aku kekasihnya" ujarnya terus terang.

Ibu Hyungwon langsung memasang wajah bingung. "Kekasihnya?"

Hyungwon langsung menatap Wonho sekilas, lalu menatap ibunya dengan gugup. Ia takut jika reaksi ibunya dingin. "Ibu.. tak apa kan?"

Ibunya terkekeh. "Tentu saja tak apa, hanya saja ibu terkejut bahwa kau berpacaran dengannya, bukan Jooheon"

Kedua pria itu bisa bernafas lega sekarang. Benar kata Hyungwon, ibunya sangat gaul hahaha.

"Lalu bagaimana Jooheon? Apa kau tak menyukainya?" Lanjut ibunya.

Hyungwon langsung berdecak. "Ck, ibu"

Ibunya tertawa. "Hahaha ya sudah, makanlah"

"Ya, terima kasih" balas Wonho dengan senyuman sambil menyusul Hyungwon ke meja makan dan duduk di hadapannya.

"Sepertinya nasinya kurang, aku akan membuat lagi" ujar ibunya.

Wonho langsung berdiri dari kursinya. "Ah, tak perlu bu. Aku tak makan banyak-banyak"

"Ck, aku senang melihat anakku makan banyak. Apalagi sekarang aku punya dua putra, benar kan?" Balas ibunya sambil mengambil panci dan mengisinya dengan beras.

Wonho terkekeh. "Ya, baiklah" ujarnya lalu kembali duduk. Hyungwon sudah menaruh nasinya di mangkuk, dan mulai makan.

"Hyungwon, ibu sedang membuat kimchi, kau mau? Wonho juga mau?" Tanya ibunya seraya menyuci beras.

"Tentu saja" balas Hyungwon dengan senyuman girang dan mulut yang penuh nasi. Wonho juga ikut mengangguk sambil tersenyum melihat wajah girang Hyungwon.

Pria manis itu mengambil mangkuk dari rak piring, lalu mengisinya dengan kimchi segar ibunya. "Ini, kimchi ibuku yang terbaik. Iya kan, bu?" Ujar Hyungwon pada Wonho, lalu ibunya.

Ibunya langsung menunjukkan ibu jarinya. "Tentu saja. Ibumu juga membuat kimchi, Wonho?"

Hyungwon lalu terdiam. Ia menatap Wonho. Sedangkan pria tampan itu hanya tersenyum padanya, lalu menoleh ke ibunya. "Ya, kimchinya juga tak kalah enaknya dengan kimchi ini. Hehe" ujarnya disertai kekehan pelan.

Wonho lalu kembali melanjutkan makannya, sedang Hyungwon masih terdiam menatapnya. Ia ingin memastikan jika Wonho baik-baik saja.

"Kenapa?" Tanya Wonho yang bingung melihat Hyungwon.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Hyungwon khawatir.

Wonho terkekeh heran. "Tentu saja, memangnya kenapa?"

"Ibumu.." balas Hyungwon.

"Ia memang jago memasak, namun aku sudah tak pernah mencicipinya lagi sejak kelas 5" balas Wonho sambil mengingat rasa masakan ibunya yang selalu ditunggunya ketika pulang sekolah dulu. Ia tersenyum tipis.

Hyungwon menghela nafas. "Kalau begitu sering-seringlah makan di sini, walaupun rasanya berbeda, setidaknya ini buatan seorang ibu"

Wonho tersenyum sambil membelai pipi Hyungwon. "Kau perhatian sekali"

Précieux [ Hyungwonho ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang