13. Black and White.

2.6K 260 52
                                    

"Diberitahukan kepada semua murid bahwa waktu untuk sarapan dimulai 2 jam dari sekarang. Setelah itu kalian langsung ke depan villa"

Suara lantang keluar dari speaker yang ada di setiap kamar mengganggu kuping setiap murid yang sedang berlayar di alam mimpi.

Ntah kerasukan apa, Changkyun terbangun semudah itu. Namun melihat ke ranjang di seberangnya, ia terkejut, matanya terbuka lebar.

"Hei! Bangun! Mengapa kalian berduaan di sini?" Ujarnya dengan lantang, dengan suara seadanya karena masih bangun tidur.

Namun dua manusia seranjang itu tak bergeming. Akhirnya ia turun dari ranjangnya, lalu mendekat ke ranjang mereka.

Ia melepas selimut mereka dengan cepat. "HEI! BANGUUUNNNNN!!!!!" Teriaknya.

Wonho yang langsung terbangun langsung memukul kepala Changkyun. "Berisik, bodoh!"

"Ini waktunya sarapan. Dan kenapa dia ada di sini?!" Tanyanya sambil menunjuk Hyungwon yang masih tertidur pulas.

"Kau sarapan saja, mengapa kau harus menggangguku hah? Menyebalkan" ujar Wonho.

Changkyun berdecak kesal. "Ya sudah, aku duluan"
"Hm"

Pria bersuara bass itu langsung keluar kamar tanpa peduli dengan matanya yang masih setengah tertutup.

Namun Hyungwon terbangun. Matanya masih sayu, ia berusaha untuk membukanya. "Ada apa?"

"Tidak, tidur saja lagi" balas Wonho sambil kembali menyelimuti kembali tubuh mereka berdua.

"Hm? Changkyun pergi kemana?" Tanya Hyungwon yang tak menemukan pemilik kasur seberang itu.

"Sarapan" balas Wonho dengan harapan Hyungwon tak mau beranjak dari ranjang untuk sarapan. "Kau mau sarapan?"

Hyungwon menggeleng pelan. "Aku masih mengantuk. Tak apa kan?"

"Jika kau mau tidur, dengarkan aku sebentar" balas Wonho yang mengubah nada suaranya menjadi serius.

"Hm?" Tanya Hyungwon yang matanya masih sayu.

Namun Wonho mengurungkan niatnya. Ia menatap Hyungwon seraya mengelus-elus rambutnya. Sepertinya bukan waktu yang tepat untuk berbicara serius sekarang. "Mmm.. tidak jadi. Tidurlah"

"Katakan saja" balas Hyungwon.

"Tidak sekarang, kau sedang mengantuk"

Hyungwon terdiam. Ia penasaran dengan apa yang disembunyikan Wonho hingga rasa mengantuknya hilang. Ia memilih untuk duduk, lalu merenggangkan tubuhnya.

"Kau tak mau tidur lagi?" Tanya Wonho dengan sedikit rasa kecewa. Ia ikut duduk di samping Hyungwon.

"Aku mau, tapi aku tak mengantuk lagi"

Luka Wonho kembali menarik perhatiannya. Ia langsung memegang rahang Wonho, lalu mengarahkan wajah pria kekar itu ke kanan dan ke kiri. "Apa masih sakit?"

Wonho berdeham. "Ya.. sedikit. Chae Hyungwon"

"Ya?" Hyungwon kembali berbaring ke posisi semula.

Tak terduga, Wonho langsung menindihnya dan menatap matanya lekat. "Pertanyaanku semalam, kau belum menjawabnya"

"Eh? Yang mana?" Tanya Hyungwon dengan suara yang bergetar karena terkejut dengan perlakuan Wonho.

"Ingat, aku Wonho" ujar Wonho dengan smirk-nya sebelum melumat bibir Hyungwon.

Wonho membiarkan pria manis itu memendam ratusan pertanyaan di benaknya. Yang ia maksud adalah dirinya, Wonho, akan membuat Hyungwon mengatakan 'Ya' sebagai jawaban pertanyaan itu.

Précieux [ Hyungwonho ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang