14. Précieux

2.4K 241 47
                                    

Précieux = Precious

Baru saja Hyungwon keluar kamar untuk menemui Jooheon, ternyata dua manusia itu sudah tak ada. "Wonho, kau sarapan saja duluan. Aku harus bertemu Jooheon"

Wonho tersenyum dan mengangguk. "Jangan lama-lama, kau harus sarapan" ujarnya yang tak sebenarnya tak rela.

"Baiklah" Hyungwon langsung berlari mencari Jooheon.

Sementara Jooheon sedang duduk di batu yang ada di pinggir pantai, memandangi ombak yang berhempas.

Hatinya sakit, tentu saja. Siapa yang tak sakit hati melihat orang yang disukai bercinta dengan orang lain?

Walaupun ia menyerah untuk menjadikan Hyungwon miliknya, tetap saja ia masih menyukainya. Perasaannya masih utuh, tak berubah sama sekali.

"Hei, maaf jika ucapanku menyakiti perasaanmu" ujar Changkyun yang sepertinya mengejar Jooheon.

Jooheon tersenyum pahit. "Sedikit menyakitkan, tapi sesuai kenyataan"

Changkyun duduk di sampingnya. Ia tak tahu apa penyebab Jooheon marah. Mungkin karena sahabatnya bercinta dengan Wonho, si brengsek itu. "Kau menyukainya?"

"Siapa? Hyungwon?" Jooheon terkekeh. "Tidak. Aku hanya tak suka sahabatku bercinta dengan pria sepertinya"

"Jika kau sampai menyalahkanku karena hal ini, bukankah artinya kau menyukainya? Atau kau memang sahabat yang cemburuan?"

"Jooheon!" Dari kejauhan, seorang pria manis berlari dan berteriak memanggil namanya.

Jooheon yang dipanggil tak menoleh ke belakang, ia masih terlalu sakit hati untuk melihat wajah Hyungwon.

"Jooheon, kau baik-baik saja?" Tanya Hyungwon yang kini sudah berdiri di depan Jooheon.

Namun pria itu malah memasang senyumannya. "Ya, tentu saja. Kau sudah sarapan?"

Changkyun menaikkan kedua alisnya. "Dia sakit hati. Mengapa kau begitu bodoh menanyakan 'apa kau baik-baik saja'?" Ujarnya terus terang.

Jooheon langsung menatap Changkyun setajam mata pisau, sedangkan Hyungwon menatap Changkyun bingung dengan rasa bersalah pada Jooheon.

"Apa? Apa kau tak mau jujur padanya?" Tanya Changkyun pada Jooheon. "Sudahlah, ini urusan kalian, bukan urusanku. Aku pergi dulu" lanjutnya sebelum meninggalkan mereka berdua.

Setelah Changkyun pergi, Hyungwon memegang pipi Jooheon. "Maafkan aku.. aku tak bermaksud untuk membuatmu sakit hati"

Jooheon tertawa masam seraya menjauhkan tangan Hyungwon. "Jangan meminta maaf dan bersikap manis padaku jika kau memilihnya" ujarnya, lalu pergi.

Hyungwon terdiam di tempat. Rasa bersalahnya bertambah 3 kali lipat saat Jooheon pergi. Tak seharusnya ia bercinta dengan Wonho tadi.

Ia akhirnya berjalan ke ruang makan, mungkin Wonho masih menunggunya di sana.

"Hei, wajahmu kenapa?" Tanya Wonho saat melihat pria manis itu memasang wajah kusut sambil membawa nampan berisi makanannya ke meja.

Hyungwon menghela nafas seraya duduk. "Aku merasa sangat bersalah pada Jooheon"

"Mengapa?" Tanya Wonho seraya membenarkan bentuk poni Hyungwon yang berantakan terbawa angin.

"Kau tahu? Saat Changkyun menangkap basah kita, aku melihat Jooheon benar-benar menatapku kecewa"

"Mengapa kau harus merasa bersalah?"

Hyungwon berdecak kesal. "Karena ia menyukaiku dan ia telah melihatku bercinta denganmu. Sekarang aku benar-benar merasa bersalah"

Précieux [ Hyungwonho ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang