KENYATAAN

9K 897 84
                                    

Atas permintaan Wita, kini setiap pagi saat Lexa berangkat ke sekolah dan siang pulang dari mengajar, Tomy selalu mengantar dan menjemputnya. Seperti pagi ini, walau begitu, sikap Lexa kepada Tomy tetap dingin dan tetap tak acuh.

"Lexa, aku ingin tanya sesuatu padamu," ucap Tomy sambil fokus menyetir.

"Apa!" jawab Lexa ketus dan datar.

"Sebenarnya siap anak kecil yang selalu menunggumu di depan gedung sekolahan itu?" tanya Tomy penasaran.

"Salah satu muridku," jawab Lexa datar tanpa menoleh Tomy.

"Tapi, sepertinya dia, kamu anak emaskan," ujar Tomy tidak puas dengan jawaban Lexa.

Lexa terdiam, tidak menjawab lagi, pikirannya justru melayang kepada Al. Beberapa hari belakangan ini, tidurnya tak nyenyak dan makannya pun tak enak, setelah kejadian dua hari yang lalu saat pertemuannya dengan Al di restoran. Semenjak itu, Al sepertinya selalu menghindari Lexa, saat meeting dan pertemuan bisnis, mereka selalu bicara sedikit dan seperlunya saja.

"Lexa sudah sampai," ucap Tomy setelah mobilnya berhenti di depan gedung sekolahan.

Tanpa menjawab, Lexa turun dari mobil dan melihat gadis kecilnya sudah tersenyum manis. Hanya Billa, satu-satunya orang yang dapat mengembalikan suasana hati Lexa menjadi lebih baik lagi. Tomy mengikuti Lexa yang menghampiri Billa.

"Ibu Peri...," sapa Billa yang disambut ciuman gemas dari Lexa di pipi chubby-nya.

"Selamat pagi gadis cantik?" sapa Tomy manis namun, disambut Billa dengan wajah judes ala anak kecil.

Lexa mengulum bibirnya melihat Billa yang jelas memperlihatkan ketidak sukaannya pada Tomy itu.

"Billa nggak suka sama Om jelek. Om Jelek nggak boleh ambil Ibu Peri Billa," tukas Billa polos, lalu memeluk Lexa dari samping, dengan mulut mengerucut. Bukannya tersinggung, Tomy justru gemas melihat Billa.

"Ih... kamu lucu sekali sih, anak siapa sih ini? Udah cantik, pinter, gemesin lagi," tanya Tomy yang menggemas pipi Billa.

"Anak Daddy Kenzo Alexi Abimanyu," jawab Billa ketus dan mengeratkan pelukannya pada Lexa.

Deg!

Jantung Lexa seakan berhenti berdetak, aliran darah di dalam tubuhnya terasa berhenti berfungsi, tubuhnya menegang, hatinya merasa tak karuan, haruskah dia bahagia atau sedih mendengar kenyataan, bahwa selama ini dia menyayangi dengan tulus anak dari lelaki yang mampu meluluhkan hatinya.

"Pasti Om lebih ganteng dari Daddy kamu." Tomy semakin gencar ingin menggoda Billa.

"Nggak! Om jelek. Gantengan Daddy, Billa. Iya kan Ibu Peri?" tanya Billa mendongak melihat Lexa.

Namun Lexa justru memandang lurus ke depan, dengan mata berkaca-kaca, yang siap meluncurkan air bening dari pelupuk matanya. Jika Lexa berkedip, mungkin air itu dengan cepat menetes di pipinya.

"Ibu Peri...?" Billa memanggil lirih, dengan wajah khawatir mengguncangkan tangannya.

Lexa berjongkok, lalu memeluk erat tubuh Billa. Tangisannya pecah di pelukan gadis kecilnya itu. Tomy yang melihat mereka, merasa bingung dengan apa yang terjadi pada Lexa. Tomy hanya diam dan memerhatikan kedua gadis yang berbeda usia di depannya itu.

"Ibu sayang sama kamu gadis kecil. Sangat sayang padamu. Apa pun yang terjadi nanti dengan Ibu, ketahuilah kasih sayang Ibu tulus untukmu dan hanya dengan kamu Ibu merasakan menjadi sosok pelindung dan rasa keibuan di diri Ibu muncul. I love you so much baby," tukas Lexa tulus dengan air mata yang sudah melunturkan make up tipis di permukaan wajahnya.

MY DEDDY IS A SINGLE PARENT (Komplet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang