MAKING LOVE

16.2K 833 41
                                    

Sehari setelah kedatangan Lexa ke Singapore, keluarga kecil Al langsung terbang ke Indonesia melamar Lexa untuk Al. Dua hari persiapan surat menyurat, dan sehari mengumpulkan keluarga besar, terselenggaralah pernikahan sederhana itu. Tanpa pesta besar, namun tidak mengurangi rasa kebahagiaan dari seluruh keluarga besar itu sendiri. Setelah acara menikah selesai, Al langsung memboyong Lexa ke Singapore, karena pekerjaan Al yang masih menumpuk di sana, sehingga tidak dapat Al tinggalkan lama. Rasa lelah perjalanan dari Indonesia ke Singapore, tidak mengurangi rasa bahagia keluarga kecil yang kini sudah lengkap itu. Billa sangat bahagia, karena harapannya terwujud yang sejak dulu menginginkan Lexa menjadi ibunya.

"Mommy...," lirih Billa yang melendot manja di pangkuan Lexa. Kepalanya bersandar di dada Lexa.

"Billa lelah?" tanya Lexa lembut sambil mengelus punggung Billa, mengurangi rasa pegal yang dia rasakan.

Billa tidak menjawab namun suara deru napasnya sudah teratur. Al yang fokus menyetir menoleh sebentar melihat Billa.

"Billa ketiduran Sayang," ujar Al pada Lexa, lalu kembali fokus pada jalanan Singapore malam itu. Lexa membenarkan cara duduk Billa seperti Lexa sedang memangku bayi.

"Jika kamu lelah, biar Mama yang menggendong Billa," ujar Esty yang duduk di jok belakang.

"Tidak kok Ma, sebentar lagi juga sampai. Biar Lexa saja, nanti kalau tidurnya terusik kasihan, dia kelelahan Ma," tolak Lexa halus. Esty hanya tersenyum lalu menyandarkan tubuhnya kembali.

Akhirnya keluarga kecil itu sampai juga di rumah yang sudah diidamkan Lexa selama ini. Al terlebih dulu keluar dari mobilnya, lalu membukakan pintu untuk Lexa. Al mengambil Billa dari pangkuan Lexa, lalu menggendongnya masuk ke dalam rumah. Lexa mengambil barang-barang yang ada di bagasi, dibantu dengan asisten rumah tangganya. Setelah semua barang bawaan di keluarkan, Lexa menyusul Al naik ke kamar Billa.

"Honey, kamu mandi dulu sana, biar rasa lelahnya hilang," titah Lexa masuk ke dalam kamar Billa. Perlahan Al berdiri dari ranjang Billa, lalu memeluk Lexa.

"Mandinya bareng aja ya?" rajuk Al terdengar manja.

"Nggak ada mandi bareng. Aku mau bikinin kamu teh dulu," jawab Lexa melepas tangan Al yang melingkar di pinggangnya, lalu keluar dari kamar Billa.

Al merapikan selimut Billa dan menata guling agar dipeluk Billa. Al tersenyum manis melihat wajah polos Billa dan mengusap rambutnya sayang. Al mencium kening Billa dan keluar dari kamar itu, menuju ke kamarnya yang berhadapan dengan kamar Billa.

 Al mencium kening Billa dan keluar dari kamar itu, menuju ke kamarnya yang berhadapan dengan kamar Billa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lexa masuk ke kamar, membawakan Al secangkir teh panas untuk sekadar menghangatkan tubuhnya. Sembari menunggu Al keluar dari kamar mandi, Lexa melepas pakaiannya dan hanya melilitkan handuk pada tubuhnya. Rambut panjangnya ia naikan ke atas, hingga memamerkan leher jenjangnya yang putih mulus. Lexa membersihkan make up di wajahnya, dengan posisi tubuh berdiri di depan meja rias, sedikit membungkuk, hingga handuk bawah bagian belakangnya terangkat, memamerkan sedikit pantatnya. Al yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di pinggangnya, melihat Lexa yang berdiri dengan posisi seperti itu, susah payah ia menelan salivanya. Al lalu menghampiri Lexa. Dia mencium bahu Lexa dengan intens, hingga tubuh Lexa merinding.

MY DEDDY IS A SINGLE PARENT (Komplet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang