Pagi ini Sungyeol kembali ke kediaman Kim Myungsoo. Dia akan memasak lagi, juga sekalian menumpang mandi. Hari ini dia ada kelas pagi.
Belum sempat Sungyeol mengetuk pintu. Myungsoo sudah membukakan pintunya. Sungyeol tergagap sendiri. Iya... bagaimana tidak. Sekarang di hadapannya tertera pria super seksi. Myungsoo sedang toples.
Glup
Sungyeol tak tahu jika ada seseorang yang punya abs seindah itu. Juga tampang Myungsoo yang baru bangun tidur... Oh Ya Tuhan!
Jangan salahkan Sungyeol memikirkan hal aneh. Ini sepenuhnya salah Myungsoo. Oke Sungyeol mengaku kalau orientasi seksualnya berbeda. Dia seorang Gay. Yup! Tapi Sungyeol bukan seorang Gay yang tak baik. Dia seorang laki-laki yang sopan, bukan laki-laki yang haus belaian. Namun kalau dia disuguhi makhluk seperti Myungsoo... jangan salahkan Sungyeol. Salahkan saja Myungsoo.
"Masuklah...."
Ya Tuhan! Cabut nyawa Sungyeol sekarang juga! Jangan menyiksa Sungyeol seperti ini. Suara Myungsoo yang serak mampu membuat Sungyeol kembali seperti jelly. Tidak Sungyeol sangka suara bapak beranak satu itu bisa memesona seperti ini.
"Ada apa? Kau berubah pikiran tentang pekerjaan itu?" tanya Myungsoo. Dia menatap Sungyeol. Anak itu terlalu kekanakkan. Lihat saja, tampilan Sungyeol. Baju tidur warna pink dan celana panjang bergambar anpaman. Bahkan piyama itu sama seperti milik Jinwoo anaknya.
Sungyeol tergagap. Dia membuka mulutnya kecil lalu berdeham. "Tidak! Aku hanya sedikit mengantuk jadi melamun...," kata Sungyeol.
Myungsoo mengangguk pelan.
Sungyeol dan Myungsoo sudah masuk ke dalam. Keadaan ruangan ini sepi. Masih jam setengah enam. Jinwoo pun belum bangun.
"Aku akan mandi terlebih dahulu. Kau bisa siapkan sarapan juga bento untuk Jinwoo," perintah Myungsoo. Dia kemudian mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
Sungyeol mengangguk lagi, tapi matanya tak pernah terlepas dari punggung Myungsoo yang mulai menghilang di balik kaca buram.
.
.Fokus!
Lee Sungyeol kau harus FOKUS!!!!
FOKUS!
Salahkan saja matanya yang super nakal! Sungyeol melirik beberapa kali. Dia bisa melihat Myungsoo berdiri sambil membelakanginya. Iya Sungyeol dapat melihat siluet Myungsoo dengan jelas. Dia tak fokus!
Kentang itu sudah Sungyeol kupas, walau dengan keadaan diri yang diuji oleh Myungsoo. Bagaimana tidak, Sungyeol disuguhi pemandangan erotis gratis dari Myungsoo.
Dari saat Myungsoo menurunkan celana piyama itu, dan dalamannya. Oh Tidak! Kejadian itu membuat banyak luka di tangannya yang halus. Karena setiap gerakan yang Myungsoo lakukan, membuat suatu afeksi sendiri bagi Sungyeol. Pisau kecil itu tergelincir beberapa kali dari tangannya. Mulai mengenai jari tengah, jari manisnya, ibu jarinya, ataupun telapak tangannya.
Sungyeol bersyukur kalau ia bisa menahan ringisannya. Paling tidak, Myungsoo tak menyadari ia telah memperhatikan Myungsoo yang sedang mandi. Oke secara tak langsung Sungyeol bisa membayangkan tubuh telanjang Myungsoo. Hus!
Akhirnya makanan sudah siap, beserta bento, untuk Jinwoo, dirinya, dan bonus untuk Myungsoo. Walau Sungyeol tahu Myungsoo tak memintanya.
Myungsoo menyeret Jinwoo. Anak itu sulit bangun pagi. Namun tak seharusnya Myungsoo sekejam itu.
"Papa! Jinwoo masih mengantuk!"
"Jinwoo kau bisa terlambat! Ayo bangun, mandi!"
Itu suara Myungsoo, galak sekali. Sungyeol tak tega, ia bukan seorang yang jahat seperti Myungsoo. Lalu Sungyeol berjalan cepat ke ruang tamu, di mana Jinwoo sedang menangis karena Myungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKED! END
Hayran KurguBeberapa Bab PRIVATE just Follow me. Terima kasih. Dari kejadian keran air di kamar mandinya rusak. Kini seorang Lee Sungyeol harus berurusan dengan pemilik gedung apartemennya. Kim Myungsoo, pria dengan segala daya tariknya itu, membawa Sungyeol m...