Berdiri di hadapan ayahnya bersama Myungsoo dan Jinwoo bukanlah ide yang baik. Sungyeol tak bisa berkata-kata. Ia hanya mampu tertunduk dan menggigit bibir bawahnya takut. Oh... Myungsoo juga keterlaluan, kenapa ia menggenggam tangannya dan menaruhnya di depan dada. Ayah Sungyeol sudah murka, lihat saja wajahnya yang super kesal itu."Kau siapa?"
Sungyeol menegang, tubuhnya seakan menjadi kaku ketika mendengar ucapan ayahnya yang terdengar menyeramkan.
Glup
'Tamatlah aku....' batin Sungyeol.
Namun Kim Myungsoo, ia tetap saja santai. Tersenyum menghadapi ayah Sungyeol. Begitu juga ia akan menjadi menantunya.
"Aku, Kim Myungsoo, kekasih Sungyeol."
Ya Tuhan! Kubur Sungyeol saat ini juga! Sungyeol ingin mengutuk, namun ia bisa apa.
Sang Ayah terheran, ia melirik Sungyeol lalu Myungsoo bergantian. Hingga tawa hambarnya menggema di sekitar mereka. Terdengar mematikan. "Kalian sedang bermain drama di depanku? Oh... jangan bercanda, kekasih apa? Kekasih palamu hah?!" gelegar Ayah Sungyeol dengan tangan yang hampir memukul kepala Myungsoo. Namun sebelum sempat, Sungyeol sudah menahan tangan ayahnya.
"Ayah!" Sungyeol memekik, tangisnya ia tahan sedemikian rupa. Hatinya sakit ketika kekasihnya diperlakukan seperti ini. Sungyeol akan selalu terima jika dirinya yang dipukul dan direndahkan. Tapi tidak dengan Myungsoo ataupun Jinwoo sekali pun.
Ayah Sungyeol melotot menatap Sungyeol, sejak kapan Sungyeol bisa membangkang seperti ini? "Kau belajar dari lelaki ini untuk membangkangku?!"
"Ani... aniya...," isak Sungyeol. Air matanya tumpah.
"Hyungie....," isak Jinwoo, anak kecil itu menangis terisak, ia takut juga sedih. Jinwoo menatap marah ke arah Ayah Sungyeol.
"Paman jahat! Jangan pukul Papa Jinwoo dan Sungyeol Hyung!" Jinwoo berteriak marah. Ia memukul-mukul paha Ayah Sungyeol.
"Anda seharusnya tahu kenapa Sungyeol seperti ini. Aku hanya ingin jujur bahwa saya ingin menikahi Sungyeol. Jika Anda tidak setuju, aku tidak akan mempermasalahkannya. Karena pada akhirnya, aku akan tetap menikah dan hidup bersama Sungyeol selamanya." Myungsoo berkata dengan kepala dingin. Ia menarik Sungyeol ke sisinua dan menghentikan Jinwoo dengan memeluk anaknya sayang.
"Kami akan hidup bahagia. Di sini ada kami yang akan selalu menyayangi Sungyeol dengan sepenuh hati. Tidak akan membiarkannya menangis dan kesepian. Karena Sungyeol sudah membuat hidup kami bahagia sebelum kami membahagiakannya," aku Myungsoo. Itu adalah hal termanis yang pernah Sungyeol dengar sepanjang hidupnya. Tidak bahkan itu lebih dari sekadar manis saja.
Ayah Sungyeol terkejut, ia tak percaya dan menatap Myungsoo sangsi. "Kau hanya pria kesepian, kau perlu mencari istri bukannya bermain bersama anakku!"
Myungsoo murka ketika Ayah Sungyeol mengatakan itu. Jinwoo Myungsoo berikan kepada Sungyeol. Ia menatap nyalang ke Ayah Sungyeol. Namun Myungsoo masih berusaha menahan kepalan tangannya untuk tidak meninju wajah Ayah Sungyeol.
"Aku tak yakin jika anak sebaik Sungyeol punya orangtua seperti Anda. Jika perbuatan kami adalah dosa, maka bagaimana dengan perbuatan Anda pada Sungyeol selama ini? Aku tahu Anda telah menelantarkan Sungyeol selama ini." Myungsoo menuturkannya dengan gamblang.
Mata itu melotot. Marah dan tak terima. Ayah Sungyeol murka ketika ucapan Myungsoo seakan menelanjangi kesalahannya.
Buuggghhh
Myungsoo tersungkur dengan darah yang mengalir dari sisi bibirnya. Pipinya lebam dan terasa nyeri.
"Aku tak tahu kalian akan menjijikkan seperti ini! Kau Sungyeol! Mulai saat ini kau bukan anakku lagi! Kau telah dihapus dari keluarga Lee!" Ayah Sungyeol meraung keras di hadapan Sungyeol.
![](https://img.wattpad.com/cover/56391055-288-k813785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKED! END
FanfictionBeberapa Bab PRIVATE just Follow me. Terima kasih. Dari kejadian keran air di kamar mandinya rusak. Kini seorang Lee Sungyeol harus berurusan dengan pemilik gedung apartemennya. Kim Myungsoo, pria dengan segala daya tariknya itu, membawa Sungyeol m...