☆★
Gambar diatas adalah rumah yang dibeli Johnson tapi tidak pernah dipakai.Si Johnson Bede-Ehem... melepaskan pelukkannya dan mengajakku kedapur. Disana sudah terdapat orang tua Johnson.
“Pagi!” Ucap Mama Johnson sambil meletakkan piring Papa Johnson yang telah diisi dengan nasi putih.
“Pagi.” Balas kami.
“Kalian hari ini dirumah atau pergi jalan-jalan?” Tanya Papa Johnson.
“Dirumah.” Jawabku. Gila emang kalau aku pergi jalan-jalan. Aku masih merasakkan sakitnya!
“Aku ikut kata istriku.” Ucap Johnson yang mempersilahkan duduk dan dia ikut duduk disebelahku.
“Istri... masih tidak kebayang ya, Pa.” Mamapun ikut duduk setelah menyedokkan nasi untuk aku dan Johnson.
“Iya, Ma. Kita juga udah punya menantu.” Ucap Papa Johson.
Aku dan Johnsonpun tidak membalas ucapan Papa Johnson dan hanya menikmati makanan.
“Ma, Pa, Kami besok akan pindah ke rumah baru yang pernah kubeli tapi tidak pernah kupakai itu.” Ucap Johnson setelah menghabiskan makanannya.
“Baiklah. Mama nanti suruh orang untuk membersihkan rumah itu dan menaruh barang kalian disana. Kalian entar hanya tinggal pergi kesana.” Ucap Mama Johnson.
“Papa juga nanti akan membantu mama nanti. Jadi kalian dirumah berdua tidak apakan?” Ucap Papa Johnson.
“Tidak apa.” Jawabku barengan dengan Johnson.
Selesai makan, aku dan Johnson duduk diruang santai sambil menonton TV. Orang tua Johnsonpun pergi mengurus rumah baru kami.
“Alasanmu yang menolak mengikuti perlombaadn yang diaadakan golden apple adalah karena kamu tidak mau kedokmu ketahuan?” Ucap Johnson tiba-tiba.
“Hm...” Sejujurnya aku sedikit ngantuk dan aku tanpa sengaja menyandarkan kepalaku dibahu.
Johnson Prov
Aku cukup kaget karena dia tiba-tiba menyandarkan kepalanya dibahu kiriku. Namun saat melihat matanya yang setengah terbuka memandang tidak minat pada filem yang kami lagi nonton, aku menyadari kalau mengantuk dan mencoba untuk bertahan. Memang tidak bisa dibohongi lagi kalau tentu saja dia terlihat capek akibat ulahku semalam. Semalam aku sama sekali bukan seperti diriku. Aku seperti....biadap? pria mesum? Bedebah sekali.... Semalam aku benar-benar menikmati tubuhnya...sangat...membuatku melakukannya berkali-kali.... benar-benar menjijikan! Aku seperti binatang buas. Aku memang akui kalau aku memang sudah lama tidak melakukan itu sejam aku memusatkan diriku pada Zenith. Tapi aku rasa itu bukan alasan mengapa kau seperti ini. Saat aku melihat tubuhnya yang berbalut pakaian pengantin, aku sudah merasakaan perasaan buas itu. Padahal itu pertama kali buatnya tapi aku melakukannya seperti itu. Aku memang cukup bersyukur karena dia lupa akan hal itu. Aku juga terkejut karena otaknya yang masih polos. Saat menjelaskan kepadanya, aku memang cukup gugup karena selain harus memilih kata-kata yang tepat, aku juga harus menghilangkan bayangan-banyangan kejadian semalam. Aku lalu menatap cincin yang menempel rapi dijari manisku, ‘Suami’ itulah statusku sekarang. Walaupun yang mngetahui status ini hanya orang tuaku, orang tua Ce-Christy, dia dan aku serta penata rias kami dan pendeta kami. Ah... para pelayan serta tukang kebun, satpam dan supir yang bekerja dirumah ini.
Tanpa sadarpun, aku mencium puncak kepala. Saat sadar, aku langsung melihat kearahnya. Sekali lagi aku bersyukur. Dia sudah tidur rupanya. Karena tidak tega melihatnya bangun dengan tubuh pegal-pegal, aku menggendongnya kekamar kami dan membaringkannya. Para pelayan yang lewat hanya senyum-senyum tidak jelas. Akupun memutuskan baring disebelahnya, menatap wajah tidurnya sambil menyingkirkan beberapa rambut yang turun kewajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Is Present!
Novela JuvenilI'M A BAD GIRL! Aku lelah menjadi anak baik! SO! aku ingin menjadi bad girl! BUT! I'M DIFFERENT! Kenapa beda? BECAUSE! Aku adalah bad girl yang dihormati dan ditakuti! Kenapa dihormati? Karena... Ps. penasaran? baca saja! Typo? Sorry! :P