Complicated

243 8 0
                                    

"Hei, aku juga ingin menikahimu. Apa aku tidak bisa menjadi suami keduamu?" Pertanyaan polos serta mukanya membuatku benar-benar ingin menampar bolak balik mukanya.

Aku mencoba untuk bersabar dengannya. Ingat aku sudah diajari salah satu syarat menjadi orang yang anggun dan dihormati adalah dengan bepikir dulu sebelum bertindak. "Apakah alasanmu menolak perjodohan itu?"

"Ceweknya berisik dan dadanya kurang besar."

"Apakah kau benar-benar murid teladan itu?" Sepertinya Johnson sudah mulai curiga. Suamiku ini salau tepat jadwal melihat keadaan sekolah tapi yang sati ini dia tidak tahu....

"Kalau kau memakai alasan itu, mending aku langsung berkata pada orang-orang disana kalau aku sudah menikah." Rasakan itu cowok kotoran.

"Cerai dan menikahiku." Tenang...terlalu tenang jawabannya itu membuatku mencapai batas kesabaranku!

"Aku tidak akan cerai maupun menikahimu serta memacarimu atau apapun itu. Aku akan bilang pada mereka kalau aku sudah menikah." Akupun bangkit dan berjalan menuju meja itu. Orang dimeja itupun melihat kerahku yang berjalan mendekati mereka. Tapi tinggal beberapa jarak lagi untuk sampai kemeja itu, satu tangan membuatku berbalik dan...

CIUMAN?!

DIDEPAN UMUM?!

MENJADI TONTONAN SEMUA ORANG SERTA SUAMI SENDIRI?!

ORANG GILA MANA YANG MELAKUKAN ITU?!

BERCIUMAN DIDEPAN KELUARGA DAN ORANG YANG DIJODOHKAN SERTA KELUARGANYA?!

GILA!

BENAR-BENAR GILA!

LIIDAHNYA MENGABSEN SELURUH RONGGA MULUTKU?!

KEMUDIAH LIDAHNYA MEMBELIT LIDAHKU?!

LIDAH KAMI BERDUA SEPERTI SEDANG BERGULAT?!

WHAT THE F**K!

DAN AKU MULAI SESAK NAPAS?!

Tapi entah tepat atau tidak ciuman itu berhenti saat aku mulai.merasa sesak napas. Napas berat kami berdua mengisi kesunyian restauran itu. Semua orang disana seperti patung.

"Aku mencintai gadis ini! Yang mendukung hubungan kami silahkan mengankat tangan kanan kalian." Ucapannya membuat semua orang mengankat tangan kanannya kecuali meja itu dan meja yang tadi kutempati.

"Papa, mama, restuilah hubungan kami." Dia memegang tangan kananku dan menggengam kuat. Entah mengapa terdapat sebuah rasa yang mengalir dari tangannya menyentuh hatiku. Meskipun rasa itu begitu kecil, tapi aku tetap merasakannya.

"Papa..." Mama cowok kotoran itu memagang bahu suamainya.

"Nak Cecily, kali ini kamu harus jawab dengan serius! Apakah perasaanmu sama seriusnya dengan anakku? Kalau iya, maka aku akan merestui hubungan kalian." Suaranya begitu tegas tapi terdengar sedikit kekecewaan walaupun begitu sesedikitnya. Mungkin cuma aku yang bisa merasakannya.

"Suaramu begitu tegas, tuan, tapi aku mendengar sedikit kekecewaanmu didalam suara tegasmu. Perjodohan hanya dari perjanjian tidak akan membuat keluarga yang harmonis. Anak remaja yang mengatakan bahwa cintanya serius tapi tidak dimata para orang dewasa. Para orang dewasa yang telah melalui begitu banyak pengalaman yang mengajarkan mereka dan membuka mata mereka untuk hal yang baik menurut mereka. Disaat pilihan yang ditentuka para dewasa, si remaja hanya bisa mengikutinya. Apakah perjodohan ini akan menciptakan sebuah keluarga yang harmonis? Kalau jawabannya 100% iya, maka aku akan menjadi siremaja itu yang akan mengikuti para dewasa." Suara tegas namun tenag kulemparkan yang bertememanan dengan aura wibawaku. Tidak kulupakan rasa hormatku pada para dewasa didepanku ini... kecuali cewek berisik itu.

Bad Girl Is Present!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang