Our Relation Ship

424 11 0
                                    

Sinar matahari menyinari masuk melewati celah-celah bagian jendela yang tidak ditutupi gorden. Itu cukup menganggu seseorang dan membuat orang itu menggerakkan kelopak matanya. Mengumpulkan nyawanya dan mulai membuka matanya. Hal pertama yang dirasakannya adalah sebuah kehangatan yang mengelilingi tubuhnya. Tapi tidak semua bagian tubuhnya yang merasakan kehangatan itu. Diapun muali melihat sekelilingnya. Kamar yang asing. Bau yang menyengat. Tubuhnya sedikit lengket.diapun mncoba menggerakkan tubuhnya, tapi tiba-tiba saja rasa sakit bergitu dasyat menyerangnya membuat dia harus menahan air mata yang ingin keluar.

'Sial! Sakit sekali!'

Cowok! Dia melihat seseorang berjenis kelamin cowok! Diapun mulai menyadari kalau kehangatan yang dirasakan tubuhnya karena melalui tubuh cowok ini. cowok ini sepertinya familiar. Rambutnya acak-acakkan. Wajah tidurnya begitu polos. Sepertinya dia mengenal cowok ini tapi siapa?

................................................!!!!!!!!!!!!!!!!!

Diapun langsung bangun dan WTF! Apa yang dilihatnya?! Badannya! Badannya tidak dilapisi sehelai benang! Dia langsung menarik selimut untuk menutupi badannya. Rasa sakit yang diraskannya semakin kuat tapi dia tidak memperdulikkannya. Kecemesannya begitu kuat mengalahkan rasa sakit itu.

Cowok itu! Badannya juga tidak dilapisi apapun!!!!!!! Diapun langsung memalingkan wajahnya. Wajahnya benar-benar merah. Dia juga kesal karena matanya sudah tidak suci.

Tiba-tiba dia merasakan kalau cowok itu bergerak. Cowok itupun mulai perlahan membuka matanya.

"Morning." Ucap cowok itu dengan suara seraknya.

Iya! Dia sekarang ingat! Cowok itu adalah si Johnson bedebah itu!

"Bagaimana keadaanmu? Sakit?" Tanya cowok itu.
Avelyn Prov

"Sa...kit...sekali!!! Apa yang kau lakukan?!" Ugh... sakit! Sakit sekali!

"Sorry... tapi itu karena kita harus melakukannya supaya bisa punya anak." Anak?! Anak apa?! Kita kapan menikah?! OH iya! Kit sudah menikah!!! Aku bahkan bisa melihat sebuah cicin di jari manisku!!!!

"Aku tebak, kau masih tidak percaya dengan apa yang kita lakukan kemarin." Lajutnya.

Mandi! Aku mau mandi! Akupun berjalan sambil melilitkan selimut menutupi tubuhku tidak meperdulikan rasa sakit dan si Johnson bedebah itu.

Setelah cukup lama berendam mendinginkan kepalaku, akupun keluar dengan memakai handuk. Bisa kulihat dia masih setia duduk telanjang bulat dan menatapku. Akupun melempar selimut yang tadi kubawa kekamar mandi ke arahnya dan berhasil menutupun tubuhnya yang terlanjang walaupun Cuma bagian bawahnya. Tanpa memperdulikkannya, aku berjalan kelemari dan mengambil sebuah kaus yang kuyakini punya Si Johnson Bedebah itu.

"Kita sudah menikah. Melakukan hubungan suami-istri tapi sikapmu seperti kayak tidak terjadi apa-apa. Apa kau masih tidak mau menerima kenyataan ini?" Tanyanya.

"Mandi dulu. Setelah itu baru kita lanjutkan obrolan ini." Ucapku pasrah. Diapun melakukan apa yang kusuruh. Lalu kupakai kausnya. Memunguti pakaian yang berserakkan di lantai dan menaruhnya didalam tempat pakaian kotor yang sempat kulihat saat menuju wc. Kemudian kurapikan ranjangnya, aku bisa melihat beberapa cairan lengket di kasur dan itu sangat menjijikan serta bau yang sama ketika berada di rumah kaca. Lalu kubuka sarung kasur yang terkena cairan menjijikan, aku juga melihat darah? Lalu kuletakkan saruh itu di tempat pakian kotor. Membuka lemari pakaian si Johnson Bedebah dan menemukan sarung cadangan. Akupun memasangnya dan menemukan parfum, lalu kusemprotkannya kekasur. Aku cukup menyukai bau parfum itu walaupun sedikit maskulin...

Si Johnson Bedebah itupun keluar dari kamar mandi dan mengambila beberapa pakain dan langsung memakainya didepanku. Akupun hanya bisa memalinhkan wajah sambil menyumpah si Johnson Bedebah itu.

"Terima kasih sudah membersihkan tempat tidur. Jadi apa jawabanmu tentang pertanyaan yang tadi?" Ucapnya.

"Pertama-tama biarkan aku bertanya." Balasku.

"Silahkan."

"Saat aku membersihkan tempat tidur, aku melihat cairan lengket menjijikan serta bau dan juga darah. Lalu beberapa cairan itu juga melengket di tubuhku. Carian itu apa? Dan darah siapa itu?"

"Kau.......Cairan itu sperma dan darah itu punyamu."

"Sperma? Punyaku?" Aku benar-benar bingung.

"Kau melupakkan apa yang kita lakukan semalam..."

"Semalam? Apa yang kita lakukan?"

"Saking tidak mau mempercayai faktanya, kau melupakkan apa yang kita lakukan? Semalam kita melakukan hubungan suami-istri atau disebut cara untuk membuat kau hamil. Alat kelaminku masuk kedalam alat kelaminmu, alat kelaminmu yang masih sempitpun mengeluarkan darah. Tapi itu tidak apa-apa. Lalu dari alat kelaminmu akan membiasakan diri dengan alat kelaminku. Lalu alat kelaminku mengeluarkan sperma didalam alat kelaminmu dan beberapa keluar karena spermaku cukup banyak maka kasur dan beberapa bagian luarn badanmu juga kena. Bukan hanya spermaku tetapi sel telurmu juga keluar. Maka disebut proses pembuatan anak."

"......Sakit yang kurasakan karena darah itu?"

"Ya."

"Kita telah melakukan hubungan suami-istri. Kita telah menikah. Orang tua kita saling menyetujui hubungan ini. Hanya tinggal menunggu waktu sampai aku akan hamil.... itu semua terjadi dalam waktu sehari.... untuk apa kau mau mendekarkan jawabanku?"

"Hanya ingin kita bersikap seperti suami-istri pada dasarnya. Aku tahu diantara kita tidak ada rasa cinta tapi itu akan muncul dalam kebiasaan. Aku akan mencoba menjadi suami yang pantas untukmu. Aku tahu umur kita memang terpaut 8 tahun... tapi akan tetap berusaha...."

"Untung aku sudah lulus sma, kalau tidak akan cukup gawat nanti."

"Lulus? Aku baru ingat, kemarin saat kau lagi di tata rias dan aku lebih cepat selesai, aku sempat berbicara dengan orang tuamu. Kamu sekolah di SI kata orang tuamu tapi pertama kali pertemuan kita, kau sekolah di sekolah Zenith."

"Aku sudah lulus dari sekolah SI, aku hanya iseng membuat biodata paslu dan sekolah di sekolah Zenith."

"Iseng?!"

"Jangan marah padaku! Aku bosan harus menjadi anak baik disekolah SI! Lalu aku mengambil Ujian dan akupun lulus dari sekolah itu. Memulai hidup baru sebagai apa adanya dan memakai biodata palsu! Aku sudah bosan berakting sebagai anak baik-baik dari aku kecil sampai sekarang! Orang tuaku selalu sibuk dan jarang melihat keadaanku dan aku harus tetap menjadi anak baik walaupun kehangatan sebuah keluarga tidak pernah kurasakan! Aku muak dengan segala akting itu! Belajar segala hal! Menjadi orang yang sempurna tanpa kelemahan! Les ini-itu! Sehabis pulang sekolah, langsung pulang kerumah! Tidak punya waktu untuk bersenang-senang! Temanku semua hanya menginginkan kepopuleranku! Semua temanku munafik! Satu-satunya waktu yang bisa kunikmati adalah waktu perjalanan berangkat kesekolah dan pulang kerumah serta waktunya tidur!" Tidak ada air mata! Terakhir kali aku meneteskan air mata adalah saat pertama kali aku merasakan kesengsaraan itu. Setelah itu aku menjadi kuat dan tidak pernah menangis sesedih apapun itu.

Si Johnson Bedebah itupun hanya memelukku dan tidak kubalas.

"Aku akan menjadi istri untukmu. Tapi jangan melarangku untuk melanjutkan apa yang baru kumulai."

"Aku tidak akan melarangmu. Terima kasih sudah memberi tahuku tentangmu. Aku memang tidak pernah merasakan apa yang kau rasakan. Kelurgaku selalu hadir bagiku karena itu aku tidak pernah merasakan apa yang kamu rasakan. Maaf telah membuatmu menceritakannya. Maaf..."

"Kau suamiku. Cepat atau lambat, kau harus mengetahuinya."

"Hm." Si Johnson Bedebah itupun mencium keningku.

Bad Girl Is Present!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang