Hari hari terus berlalu..
Agatha sangat sibuk.. kesibukan nya membuat Dennise temannya merasa kesepian dan terabaikan. Dennise berteman cukup lama dengan Agatha. Dennise sudah mengerti sifat keseriusan Agatha terhadap belajar. Tetapi yang dirasakan Dennise untuk saat ini sangatlah berbeda. Sekarang bagi Dennise, Agatha terlalu berlebihan. Dennise tidak ada sedikit pun terbesit dari pikirannya untuk punya rasa syirik terhadap Agatha. Tetapi akhir akhir ini Agatha seperti menggurui terhadapnya. Agatha terlalu over."Mungkin Agatha ingin menunjukkan yang terbaik, biarlah dia seperti itu sesuka hati lo, Tha.. gue bisa apa? Gue akan dukung yang terbaik Tha.." kata Dennise sembari melihat Agatha yang sibuk dari kejauhan.
Ternyata memang, Agatha terlalu over. Dia sibuk untuk perlombaannya. Ketemu Dennise saja, Agatha hanya senyum tak menyapa. Ya itulah Agatha. Kadang orang tak bisa dimengerti. Mungkin karena kesibukan nya Dennise tak ingin "Miss Komunikasi" antar keduanya.
Tak hanya Dennise, Farel pun merasakannya."Loh kok Agatha jadi kayak gitu? Ahh mungkin dia sibuk.. yaudah aku jangan ganggu" kata Farel menanggapi santai.
Tak disangka.. Agatha pun merasakan perbedaan dia sendiri. Agatha merasa ini gak baik. Tapi apa boleh buat.. Agatha harap teman temannya bisa mengerti.
" Aku tau kalian terabaikan olehku, tapi bukan maksudku seperti itu.. aku hanya ingin lebih baik lagi dari sebelum nya.. ku harap kalian bisa memahami ini.. " kata Agatha dalam hati.
Suatu hari..
Dennise berangkat sendiri tak bersama Agatha. Sesampainya di sekolah, tak disangka Agatha datang lebih awal. Dennise menghampiri Agatha.
"Tha.. Agatha!! Tunggu sebentar" teriak Dennise. "Iya Nise? Apaan? Bentar nih aku buru buru mau cari teori di perpus.. ya kamu ke perpus ajah kalau penting.." jawab Agatha sembari pergi meninggalkan Dennise.
Mendengar jawaban Agatha seperti itu, Dennise sedikit kecewa terhadap Agatha. Seberapa pentingnya perlombaan itu. Dennise berpikir ini keterlaluan.
"Tha.. kok lo jadi kayak gini. Aduh Agatha Agatha.. huuuh" kata Dennise kecewa.
Sesampainya di perpustakaan.. Agatha mencari teori yang dicarinya. Agatha menemukan teorinya. Lalu dia teringat Dennise. Dan akhirnya Agatha mencari Dennise. Sesampainya bertemu dengan Dennise di depan kelas.
"Dennise.. tadi kamu mau ngomongin apa? Maaf ya aku buru buru.. " kata Agatha. Dennise hanya menatap Agatha dengan tatapan kecewa. Agatha bingung ada apa dengan Dennise.
"Nise.. kok tatapan nya kayak gitu? Kamu mau ngomongin apa? Ayolah Nise.." kata Agatha. "Enggak Tha.. gak ada apa apa.. gimana teori nya udah ketemu?? Ya udah lanjutin ajah nanti ke ganggu sama gue lagi.. semangat yaa" kata Dennise datar dan meninggalkan Agatha. "Loh kok? "kata Agatha kebingungan.
Melihat Dennise seperti itu. Agatha bingung kenapa dengan Dennise. Tapi Agatha gak ambil pusing. Daripada nanti keganggu olympiade nya dia lebih fokus dulu untuk itu. Masalah Dennise nanti bisa diatasi, pikirnya.
Setelah itu.. Agatha datang keruangan Miss June. Rencananya dia ingin konsultasi Olympiade nya. Ternyata Olympiade nya esok hari. Miss June memberi semangat untuk Agatha. Agatha senang karena masih ada orang yang perhatian untuk Agatha. Setelah selesai Agatha mencari Dennise.. tiba tiba Farel dan Faisal menghampiri Agatha.
"Hei Agatha.. cie yang besok mau Olympiade semangat yaa.." kata Faisal. "Ehh apaan sih, Sal harusnya aku yang ngasih semangat, gimana sih" oceh Farel, Faisal hanya tersenyum. " Hei Tha.. semangat ya buat besok nya.." tambah Farel malu malu.
"Emm.. oke makasih.." kata Agatha singkat sembari meninggalkan mereka berdua Farel dan Faisal. " Anjayy.. cuman dijawab gitu doang.. tuh orang aneh yaa..ish ish ish" kata Faisal. Farel hanya terdiam menatap punggung Agatha yang pergi.
Setelah itu Agatha ketemu Dennise...
"Dennise.. kamu dari mana.. Olympiade esok hari loh.. minta doanya yaa.." kata Agatha bersemangat sembari memegang kedua bahu Dennise. " Iya Tha gue doain supaya lo menang.. dan lo bisa bahagia.." kata Dennise sembari meninggalkan Agatha. " Nise kamu kenapa??" kata Agatha dalam hati.
Keesokan harinya..
" Hari ini Olympiade Sains.. semoga sukses.. amiin.." kata Agatha bersemangat.
Sesampainya di tempat Olypiade itu dilaksanakan.. terlihat Agatha gugup sekali. Tiba waktu nya Agatha memasuki ruangan Olympiade itu. Miss June memberi semangat untuk Agatha. Farel dan Faisal datang ke Olympiade, tetapi tak terlihat batang hidung Dennise di sana sepertinya Dennise tak menghadiri Olympiade yang diikuti Agatha. Olympiade dimulai.. Agatha terlihat santai dan yakin dengan semua jawabannya.
Setelah selesai Agatha mencari cari Dennise. Tapi Dennise tak hadiri Olympiade yang di ikuti Agatha. Agatha sedikit kecewa.. Tiba waktunya pengumuman hasil Olympiade. Setelah diketahui hasil nya ternyata juara pertama di raih oleh Agatha sendiri. Dengan spontan Farel dan Faisal bersorak atas kemengangan Agatha. Miss June memeluk Agatha. Kebahagiaan di dapat oleh mereka.
"Tha.. selamat yaa.. usahamu gak sia sia.." kata Farel. "Iya Rel.. thanks yaa" jawab Agatha. "Miss.. bangga dengan mu Agatha.." kata Miss June sembari memeluk Agatha.
-
-
-
Keesokan harinya..
Sesampainya di sekolah, Agatha mencari Dennise untuk memberi tau kemenangan yang dia dapat. Ternyata Dennise ada di depan ruang Tata Usaha."Dennise.. tunggu sebentar.." kata Agatha. " Iya Tha ada apa? " kata Dennise datar. " Kamu mau tau gak?? Kemarin aku dapat juara satu Olympiade nya.. senangnya.." kata Agatha semangat sembari memeluk Dennise. Dennise hanya terdiam.
" Nise.. kok kamu diam ajah.. kamu gak senang apa?? Kamu kenapa??" tanya Agatha. Dennise melepas pelukan Agatha. " Gini Tha.. gue seneng lo dapet juara satu.. wiih gue seneng banget.. itukan yang lo harapin.. tapi proses nya gue gak suka.. cara usaha lo buat dapetin semua kemenangan itu.. sampe sampe lo tega abaiin gue.. gue gak suka cara lo kayak gitu. Gak segitunya kali lo kayak gitu.. sumpah gue gak suka.
"Gue harap untuk kedepan nya lo gak kayak gitu.." kata Dennise. " Nise bukan maksud aku abaikan kamu kayak gitu.. tapi pliss kamu bisa ngertiin posisi aku.. ya udah kalau kamu gak suka.. aku minta maaf.. maafin aku ya.. janji aku gak bakalan kayak gitu lagi.." kata Agatha penuh harap.
Dennise menerima permintaan maaf Agatha. Dennise bisa memahaminya. Mungkin Dennise juga salah bertindak seperti itu pada Agatha. Akhirnya mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman ini. Terlihat Agatha dan Dennise bersama kembali.
"Nise ada satu perlombaan lagi kamu bantu aku yaa.. dan aku harap kamu bisa datang di perlombaan ini.. yayaya?" ajak Agatha. "Dengan senang hati.." jawab Dennise tersenyum.
-To Be Continue-
*garing, kurang gereget, vomentnya jangan lupa Readers^^
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hope...
Teen FictionMalam yang indah ditemani cahaya rembulan yang tampak cantik. Aku duduk topang dagu dekat pintu. Mendengarkan alunan nyanyian malam dari seekor jangkrik yang tak berdosa.. Sembari ku kenang kenang, kenangan lampau, bayangkan seseorang yang dirinduka...