Diorama

1.7K 90 0
                                    

Semilir angin musim semi yang berhembus, menerbangkan rambut seorang gadis kecil yang sejak tadi sibuk mengumpulkan bunga-bunga dari rumpun semak yang tumbuh di taman bermain dekat sekolahnya.

Terkadang gadis kecil itu juga terlihat berlarian mengejar sejumlah kupu-kupu yang berusaha hinggap di bunga-bunga yang sedang mekar, mengusik mereka yang sedang berusaha mengumpulkan nectar untuk dibawa kesarang.

Tak jauh dari gadis kecil itu, dua orang dewasa -pria dan wanita- tengah memperhatikan semua tingkah polahnya dalam diam. Sama sekali tak ada suara yang keluar dari keduanya, hanya keheningan yang terus menyelimuti.

Keduanya seperti sedang berpikir, menyusun kata yang tepat untuk mereka keluarkan setelah 6 tahun perpisahan mereka.

Keduanya terlihat cukup tak nyaman dalam diam yang tercipta. Keheningan yang ada, terasa sangat mengganggu.

Sang wanita mencoba menarik nafasnya dalam-dalam, "Kenapa?" pertanyaan pertama -setelah satu jam lalu berbasa-basi tentang kabar masing-masing- keluar dari mulut wanita yang pandangannya masih tetap lurus ke depan.

"Hm?" Sang pria yang tak mengerti maksud pertanyaan wanita disampingnya hanya mampu menatap bingung sosok wanita yang hingga saat ini masih mampu menggetarkan bagian hatinya, Kim Raya.

"Namanya, namanya sama denganku." Gumam Raya pelan -tapi masih dapat didengar oleh Siwon- sambil terus memandang gadis kecil yang sejak tadi asik dengan kegiatannya mengumpulkan bunga-bunga yang baru mekar.

Raya tak mengerti apa yang tengah dia rasakan saat ini. Pertemuannya kembali dengan sang mantan suami serta melihat sosok kecil yang menjadi penyebab alasan perpisahan mereka. Membuat perasaannya campur aduk, sedih, luka, kecewa, bahagia bahkan haru, semuanya bercampur menjadi satu.

"Jaehyun yang memberinya nama seperti namamu." Jawaban Siwon yang tak terduga sontak membuat Raya menatapnya. "Aku juga tak tau alasannya kenapa dia memberi nama anak kami sama seperti namamu, dia menolak mengatakannya padaku."

Fokus Raya berbeda, 'kami' mendengar Siwon mengucapkan 'anak kami' entah mengapa menorehkan sebuah nestapa baru bagi Raya. Tapi, kembali mendengar nama Jaehyun, nama wanita yang juga ikut menjadi alasan penderitaannya selama 6 tahun ini membuat Raya seolah-olah kembali tenggelam dalam luka lamanya, luka yang selama ini coba ia sembuhkan namun justru malah membuatnya semakin menderita.

"Dia yang memberinya nama seperti nama-ku? Kenapa?"

"Entahlah. Setiap aku bertanya alasannya, dia selalu menolak memberitahuku."

Penuturan Siwon lagi-lagi membuat perasaan Raya semakin tak menentu. Sebenarnya apa tujuan Jaehyun memberi nama anak mereka sama seperti namanya, apa maksudnya? Ini menjadi hal yang mengusik ketidaknyamanan Raya.

Keheningan kembali menyelimuti mereka. Keduanya seolah tenggelam dalam pikiran masing-masing. Raya sibuk dengan rasa luka dan segala dugaannya, sedangkan Siwon sibuk dengan perasaan membuncahnya serta penasaran tentang apa yang sedang wanita disampingnya ini pikirkan.

"Kenapa dulu kau pergi?"

"Em" Raya tersentak, "Oh, itu... Heechul Oppa mengajakku tinggal bersamanya."Lanjut Raya dengan nada penuh kebingungannya.

"Aku sempat kesulitan mencarimu"

"Mencariku? Kenapa mencariku?"

Hening sesaat, "Bagaimana pun, aku harus tetap melaksanakan kewajibanku. Kau berhak mendapat tunjangan perceraian kita."

Senyum pahit terukir di wajah cantik Raya mendengar alasan yang keluar dari mulut Siwon, "Kau tak perlu memikirkannya." Sebelum melanjutkan Raya menarik nafasnya dalam, "Lagipula kau tak perlu melakukannya, kan aku yang menggugat ceraimu." Lanjutnya sambil memandang penuh senyum wajah pria yang selalu mengisi setiap mimpi-mimpinya, seolah-olah pembicaraan yang mereka lakukan saat ini adalah pembicaraan yang ringan antar teman lama bukan pembicaraan yang melibatkan sebuah luka kasat mata yang sangat dalam.

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang