Chapter 7

1.3K 173 8
                                    

Aku dan Harry sedang sarapan di kantin.

"Gue mau nanya deh sama lo", ucap ku memecahkan keheningan.

Harry hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa lo pilih gue buat dansa sama lo kemaren?"

"Soalnya gue pengen kenal deket sama lo", jawab Harry yang membuat ku sedikit terkejut. Ternyata senior terkenal seperti dia mau temenan sama aku.

"Ohh", aku kembali melahap makanan ku.

"Gue juga mau nanya. Kenapa lo ninggalin gue pas dansa kemaren?"

"Soalnya...", hm ku rasa aku tidak mungkin memberi tau alasannya ke Harry. "Ngga apa-apa sih. Lagi ngga mood aja waktu itu"

Harry hanya menganggukan kepala nya. Syukurlah dia tidak banyak tanya lagi.

"Oh ya kamar lo nomor berapa?", tanya Harry.

"Kenapa nanya begitu? Mau macem-macem ya lo"

"Dih ngga kok. Kan lo tau kamar gue, masa gue ngga tau kamar lo?"

Aku memutar bola mata ku, "242"

"Ohh, terus temen sekamar lo siapa?"

Astaga kepo banget ni orang, "Kendall Jenner nama nya"

Mata Harry membulat, "Ken-Kendall? Serius? Kenapa ngga bilang dari dulu?!"

"Kenapa sih emangnya?"

"Gue demen nih sama dia hahay. Comblangin gue sama dia dong"

Aku pun berpikir sejenak, sepertinya aku bisa memanfaatkan kesempatan ini. Memang sih, aku harus memberi tau siapa yang ku suka pada Harry. Tapi tidak apa-apa, lagipula Harry kan cowok, dia tidak mungkin membocorkan rahasia ku.

"Woy", Harry menepukan tangannya depan wajah ku.

"Eh hehe. Ya udah boleh. Tapi ada satu syarat"

"Apa tuh?"

"Lo juga harus bantuin gue deket sama Zayn"

Harry tertawa terbahak-bahak, "jadi lo suka sama Zayn? Hahahaha"

"Jangan keras-keras dodol!", Harry langsung menutup mulut nya. "Gimana? Deal?"

"Deal"

***

Aku terburu-buru memasuki kelas karena takut terlambat seperti kemarin. Aku membuka pintu kelas lalu tak sengaja tertabrak pelan seseorang.

Aku menatap siapa yang ku tabrak. Zayn!

"Eh Joan", dia tersenyum membuat ku membeku sambil menatap matanya. "Halo... Joan?", dia melambaikan tangannya di depan mata ku.

"Eh i-iya hehe. Hey"

"Ini kelas lo?"

"Iya... ini kelas lo juga?"

Dia tertawa, "ya engga lah. Tadi abis taro proposal aja di meja dosen lo. Biasalah, senat mau buat acara lagi"

Aku menganggukan kepala ku, "oh gitu... good luck ya! Hehe"

"Makasih Jo. Gue pergi dulu ya Jo, masih ada yang harus diurus. Bye", dia tersenyum lalu pergi meninggalkan ku.

Aku memasuki kelas ku sambil menahan senyum. Andai saja aku sendirian di sini, pasti aku akan berteriak.

"Joan", panggil seseorang. Ternyata itu Eliza.

"Eliza!", aku langsung menghampiri nya dan duduk di sebelah nya. Kami saling berpelukan.

"Gue kangen banget sama lo gilaa. Ga nyangka kita satu kelas di sini", kata Eliza.

"Iya jir gue juga kangen. Banyak banget yang mau gue ceritain sama lo"

"Termasuk soal Harry?"

Aku menyatukan alis ku bingung, "kok Harry?"

"Lo ngga tau lo sama Harry lagi jadi trending topic nya Barbara dan kawan-kawan?"

"Hah? Mereka ngomongin apa emangnya?", duh kok malah jadi ada gosip segala sih.

"Katanya mereka liat lo kemaren lagi ngobrol sama Harry di kantin. Katanya akrab banget. Emangnya Kendall ngga ngomong apa-apa sama lo?"

Aku menggelengkan kepala ku, "dari kamaren gue ngga ketemu Kendall. Terus tadi pagi pas gue bangun dia juga ngga ada, kayaknya ada kelas pagi"

Eliza mengangguk, "terus gimana ceritanya lo bisa deket sama Harry?"

"Jadi--"

"Good morning everyone", kelas yang tadinya gaduh menjadi diam seketika saat dosen memasuki kelas.

"Good morning sir"

"Welcome to History of Western Art class", semua mahasiswa di kelas bertepuk tangan.

Pelajaran pun di mulai.

---

Selesai pelajaran, aku dan Eliza menuju kantin. Kebetulan aku juga memang belum makan siang. Aku dan Eliza memesan burger dan milk shake.

"Eh gimana ceritanya lo sama Harry?", tanya Eliza yang sepertinya sedari tadi sudah tidak sabar mendengar cerita ku.

"Jadi waktu itu gue pingsan pas--"

"Pingsan?! Kapan?"

"Pas pulang dari welcome party. Jadi gue lagi jalan di dormitory kan, nah gue ini phobia gelap. Terus tiba-tiba mati lampu dan gue sendirian di sana. Karena takut setengah mati, akhirnya gue pingsan", kata ku lalu melahap burger ku.

"Terus terus?"

"Nah", kata ku sambil terkadang mengunyah dan menelan. "Pagi-paginya awalnya gue ngga sadar kalo gue di kamar Harry"

"Di kamar Harry?!"

"Ssstt", Eliza menutup mulutnya, "jadi si Harry ternyata yang matiin lampu nya sampe bikin gue pingsan. Terus dia bawa gue ke kamarnya, jadi gue tidur di sana"

"Lo tidur seranjang sama dia ya?"

"Gila. Ngga lah! Hahaha"

Tiba-tiba Barbara, Cara, dan Gigi duduk di meja seberang kanan ku. Kami saling tersenyum satu sama lain.

Ya, walau kami pernah makan bersama, aku tetap tidak dekat dengan mereka. Aku tidak tau, aku tidak cocok dengan mereka yang selalu menggosip tentang sesuatu, bahkan hal-hal kecil.

Harry's POV

Aku menghisap rokok ku yang sudah makin mengecil ini. Aku sendirian di sini, tidak ada yang menemani ku.

Tapi pandangan ku beralih pada seorang cewek yang sedang berjalan santai dengan banyak buku di tangannya. Kendall.

Aku langsung membuang rokok ku dan menginjaknya lalu menghampiri Kendall.

***

YEH SI MAS HARRY MALAH MAU GODAIN CEWEK.

PANAS AKU MAS PANASSSS

HEHEH VOMMENT YA SAYANG:* MAKASEX


The Senior // harry s.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang