Chapter 17

1.2K 162 22
                                    

"Kenapa sih Har? Sad ending gimana maksudnya?", tanya Joan yang tetap penasaran.

"Udah ngga usah dibahas"

"Maksudnya, lo ngga suka gue jadian sama Zayn? Tapi kan selama ini--"

"Udahlah Jo, gue bilang kan ngga usah dibahas. Lagian gue seneng kok lo jadian sama Zayn"

Aku menginjak rokok ku yang sudah mengecil itu lalu pergi meninggalkan Joan di balkon. Kurang bodoh apalagi sih lo, Har.

Joan's POV

Aku merebahkan diri di kasur ku. Malam ini benar-benar melelahkan sekaligus menyenangkan. Tapi ada satu yang mengganjal, Harry.

Aku membuka Line dan melihat-lihat timeline. Harry post sesuatu

Harry
4 minutes ago

At night i pray that soon your face will fade away.

14 likes • 7 comments

Astaga, untuk siapa ini? Besok aku harus tanya sama Harry.

Karena penasaran, aku membaca comment-comment nya.

Salah satunya ada comment dari Louis.

louis: makannya gercep har, keburu diambil org kan :v

Serius, ini buat siapa? Kendall? Apa Kendall sudah punya pacar?

Pintu kamar ku terbuka, ternyata itu Kendall.

Canggung. Aku pun segera mematikan handphone ku dan memejamkan mata ku.

"Jo, gue minta maaf ya sama kejadian tadi", kata Kendall yang sekarang sudah berdiri di samping tempat tidur ku.

"Kenapa lo gituin gue sih Ken? Apa sih salah gue sama lo dan temen-temen lo itu?"

"Ya, awalnya kita ngga mau kalo lo sampe jadian sama Zayn, jadi kita kunciin lo di gudang. Gue tau ini bodoh dan drama banget. Gue janji ngga akan ngulangin ini lagi"

Aku menghela napas panjang, "ya udah ngga apa-apa, tapi jangan diulang lagi ya", aku tersenyum ke arah Kendall, begitu juga dia.

"Iya gue janji Jo. Kita tetep temenan kan?"

Aku mengangguk.

***

Aku sedang berjalan menuju kantin Aku mau sarapan bersama Zayn. Lalu tak sengaja aku berpapasan dengan Harry di jalan. Aku tersenyum ke arah Harry, begitu juga dengan dia.

"Mau sarapan bareng ngga Har? Ada Zayn juga"

Harry menggeleng, "ngga usah Jo. Gue mau sarapan sama Louis hehe"

Aku mengangguk, "oh ya, kemaren lo ngegalauin siapa sih di TL Line?"

"Bukan siapa-siapa kok. Itu cuma lirik lagu aja gue copas soalnya kata-katanya bagus hehe"

"Har please. Kalo ada apa-apa cerita sama gue ya. Gue mau hubungan kita sebagai sahabat tetep deket kayak dulu"

"Pasti Jo hehe. Ya udah gue susul Louis dulu deh"

"Oke. See you", Harry tersenyum lalu berjalan meninggalkan ku.

Kantin

Zayn melahap makanannya, sementara aku sedang tidak konsen makan. Entah, pikiran ku berjalan kemana-mana.

"Jo, kok ngga makan? Mau ganti makanan lain aja?", tanya Zayn.

"Eh ngga usah Zayn hehe. Aku makan ini aja"

Zayn tersenyum lalu kembali melahap makanannya lagi.

"Oh ya Jo. Nanti sore Louis tanding futbol, nah kita-kita mau nonton dia main. Kamu mau ikut?"

"Boleh hehe"

Sore

Kami sudah ada di lapangan futbol, menonton Louis bermain. Ternyata nonton futbol seru juga.

Tiba-tiba Harry datang, membuat kami menatap dan say hi pada nya.

Zayn duduk di sebelah kanan ku dan sebelah kiri ku kosong, sengaja ku kosongi untuk Harry.

Tapi ternyata dia lebih memilih duduk di sebelah Niall. Huh, ya sudahlah.

"Kamu ngerasa ngga sih Harry belakangan ini tingkahnya aneh?", ucap Zayn tiba-tiba.

"Hm, ya begitu... emang nya kamu ngerasanya gimana?"

"Dia semakin jauhin kita. Ya ngga sih?"

Aku termenung, "kita ada salah apa ya sama dia?"

Zayn tertawa kecil, "ngga usah dipikirin. Nanti aku bakal tanya sama dia", aku tersenyum ke arah Zayn.

Setelah pertandingan selesai, aku dan kelima cowok itu sedang berbincang-bincang.

"Eh, makan malem di luar yuk", ajak Liam.

"Ayuk!! Lu traktir kan?", tanya Niall dengan watados nya dan kepalanya dijitak Liam.

"Ayuk boleh aja. Gue juga udah laper", sahut Harry.

"Ajak Joan boleh?", tanya Zayn membuat ku merasa tidak enak pada mereka.

"Ya boleh lah. Kenapa engga?", jawab Louis.

"Eh guys sorry", timpal Harry, "gue lupa gue ada tugas nih besok deadline nya. Kayaknya gue ngga bisa ikut deh buat kali ini. Sorry ya"

Ck, Harry! Aku tau kamu bohong. Apasih salah ku?!

"Ya udah Har, asal lo beneran aja tuh ngerjain tugas di kamar. Jangan col--"

"HEH", Liam memotong perkataan Louis.

"Hehe ya udah gua ke kamar dulu ya", Harry melambaikan tangannya kepada semua teman-temannya itu, kecuali aku.

Selama kita makan, aku diam saja, tidak ikut dan mendengarkan perbincangan mereka. Pikiran ku masih pada Harry. Apa salah ku? Kalau ku tanya, dia pasti bakal bilang "ngga ada masalah". Kalau udah seperti ini aku harus apa?

****

JOAN HARUS APA GUYS??

EH EH mampir ke one shot q yuk juduknya the mistery in their dorm dijamin a6 hehe. vomment nya jg yaa:*

The Senior // harry s.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang