Chapter 12

1.2K 174 18
                                    

Karena bosan aku jalan-jalan ke taman kampus. Di malam hari, taman kampus tidak terlalu ramai. Aku menghirup udara segar lalu cek handphone ku.

Tiba-tiba seseorang duduk di sebelah ku membuat ku menoleh ke arahnya.

"Harry? Lo di sini juga ternyata?"

"Nggak. Gue di kamar"

Aku memutar bola mata ku, "eh ceritain dong gimana tadi makan siang nya?"

Harry tertawa, "yaaa boleh juga sih cara lo tadi langsung nyuruh Kendall gantiin lo. Asik kok makan siang nya, ya walaupun cuma ngobrol-ngobrol sama dia tapi gue seneng banget. Thanks ya", dia tersenyum ke arah ku membuat lesung pipi nya terlihat.

Aku terkekeh, "sama-sama Har. Lo juga udah bantu gue deket sama Zayn. Thanks ya"

"Woles hahaha. Lo masih sakit perut?"

"Udah engga kok hehe"

Seseorang juga duduk di sebelah ku, membuat aku dan Harry menoleh. "Eh Z-Zayn", aku gelagapan melihat Zayn di sini.

"Lagi apa kalian di sini?", tanya Zayn.

"Ngobrol-ngobrol aja kok hehe"

"Eh gue pergi dulu ya. Gue lupa mau ketemu Louis hehe. Bye", Harry langsung meninggalkan ku. Aku tau dia sengaja meninggalkan ku.

"Besok malem lo ada acara ngga Jo?", tanya Zayn.

"Kayaknya engga sih hehe. Kenapa?"

"Kita makan malem yuk besok"

Aku deg-degan dibuatnya, "se-serius?"

Zayn mengangguk, "iya. Mau ngga?"

"Ma-mau kok hehe"

Keesokannya

Baru pagi-pagi aku sudah diajak Zayn sarapan bareng. What a nice morning!

Saat sedang di jalan menuju kantin, aku berpapasan dengan Harry. "Eh Jo, kantin bareng yuk", kata Harry.

"Yah gue udah diajak Zayn sarapan bareng nih"

"Ya udah gue gabung ya"

"Jangan Har... gue mau berdua dia aja boleh ngga?", Harry membuang napas berat.

"Ya udah ngga apa-apa. Nanti gue cari Niall deh hehe"

"Oke hehehe", aku pun berjalan meninggalkan Harry.

Malamnya

Aku sudah bersiap untuk makan malam bersama Zayn. Memang bukan makan malam yang formal, tapi aku tetap saja memandang diri ku di cermin, memastikan dandanan ku rapi.

Aku memakai kaos hitam dengan ombre putih, celana bermotif papan catur, sepatu kets, dan tas selempang kecil.

Aku pun keluar dari kamar. Aku terkejut melihat Harry yang sedang berjalan ke arah ku. "Ngapain lo di sini Har?", tanya ku.

"Gue bosen nih mau ngajak lo jalan. Lo mau pergi ya?"

Aku mengangguk, "iya nih mau pergi sama Zayn hehe. Doain ya semoga lancar"

"Oh ya good luck deh"

"Thanks Har. Bye!", aku menepuk bahu Harry lalu berjalan melewatinya.

Harry's POV

Aku merebahkan diri ku di kasur dan Louis sedang bermain Play Station. Entah kenapa, aku merasa belakangan ini Joan sibuk dengan Zayn. Huh.

"Mau main bareng ngga Har?", tanya Louis dengan mata nya yang tetap terpaku dengan televisi.

"Nggak ah"

"Lagi mikirin Kendall ye? Apa Joan?"

"Hah? Kok Joan? Hahaha. Ngga lah", kata ku mengelak.

"Eh ngomong-ngomong soal Kendall, dia kayaknya mau ngedeketin Liam deh", kali ini Louis pause game nya dan menatap ku.

Aku langsung duduk, "hah? Tau dari mana lo?"

"Liam cerita sama gue. Akhir-akhir ini si Kendall suka nge-Line Liam. Awalnya Liam pikir si Kendall mau nanyain soal pertandingan basket, eh lama-lama jadi out of topic", jelas Louis.

"Duh", aku mengacak rambut ku frustasi.

"Ngga apa-apa. Si Liam juga ngga suka kok sama Kendall", aku menghela napas lega.

Tapi sayangnya, aku tipe cowok yang tidak mau memaksa orang lain, apalagi soal cinta. Aku bukan tipe pejuang. Jika cewek itu tidak suka dengan ku, melainkan dengan yang lain, aku bisa saja melepaskannya begitu saja. Mungkin, ya, aku akan melepaskan Kendall.

Joan's POV

"Gimana? Seneng kuliah di sini?", kata Zayn lalu melahap makanannya.

"Seneng kok. Di sini ngga senioritas ya hehe jadi cepet nyamannya"

"Bagus deh hehe. Ngomong-ngomong lo udah punya pacar Jo?"

"Belom kok. Kenapa?", hm semoga saja kode.

"Ngga apa-apa... nanya doang hehe"

"Kalo lo pasti udah ya?"

"Belom nih hahaha", kata nya dengan tawa manisnya itu.

"Hahaha. Eh iya, lo sama Gigi gimana?", aku juga tidak tau mengapa menanyakan hal seperti ini.

"Hubungan gue sama dia udah renggang, semenjak gue suka sama cewek lain"

Entah kenapa aku jadi deg-degan, siapa cewek yang Zayn sukai?

"Oh ya? Si-siapa?"

"Ada dehhh hehehe"

---

Zayn mengantar ku sampai depan kamar ku. Benar-benar malam yang menyenangkan!

"Makasih banyak ya Zayn buat malem ini hehe", ucap ku sambil cengengesan.

"Sama-sama Jo", dia tersenyum, begitu juga aku. Aku segera mau memasuki kamar tapi tangan ku ditahan Zayn.

Aku menatap Zayn dengan wajah penuh tanda tanya.

****

DUNG TAK DUS


The Senior // harry s.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang