Sleeping with sirens - November.
Aku menyukai lagu ini.
This fire in this november sky.
Benar saja, membara karenamu. Rvd-
****
Frad POV
Aku sangat senang iya kembali, aku sangat takut jika ia tam kembali lagi. Aku takut pikiran negatif yang melayang-layang di pikiranku. Aku tidak mengerti, aku tidak pernah jatuh cinta seperti ini sebelumnya. Itu, seperti dia memberikanku obat mujarab yang membuatku jatuh cinta padanya setiap hari.
Aku membuka mataku, kali ini aku bangun terlebih dahulu daripada dia. Mungkin dia sedang kelelahan karena menemaniku beberapa hari di rumah sakit. Bahkan dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur.
04:06
"Hay cher" dia menyadarkanku dari pakuan, menikmati pemandangan yang indah. Memandanginya tertidur dengan nyenyak di sampingku. Aku mencium bibirnya dengan lembut dan dalam. Morning kiss, Cher.
"Hai, Cher" aku membalas sapaannya dimulutnya. Dia tersenyum, membalas ciumanku.
"Cher" dia mengerang di mulutku. Dia merindukanku. Aku tahu itu. Aku memeluk tubuhnya erat di bawah selimut satin putih ini. Hmmm, lemon. Aku menyukai aroma khasnya. Clo-
"Cher" dia mempererat dekapannya menenggelamkan wajahnya di leherku. Aku melakukan hal yang sama.
Dia menyudahi morning kissnya melenggang mengenakan baju tidur yang memperlihatkan lekukan tubuhnya. Wow. Aku merindukannya. Dia menuju dapur setelah mencuci mukanya.
Hmmm.. aku lapar, aku merindukan masakannya. Bubur ayam yang biasa iya belikan di rumah sakit sangat tidak enak. Aku bergegas keluar kamar setelah selesai mencuci mukaku.
Dia sangat menggoda, Oh tidak. Otak mesumku. Aku memeluknya dari belakang menganggunya memasak. Apa ini?. Aku mempererat pelukanku. hingga dia akhirnya membalik arah setelah selesai menuangkan, sauce yang iya buat. Untuk pasta. Hmm Aku sangat bersyukur Tuhan mengirimkan bidadari secantiknya untuk menemaniku. Akuntan cantik yang pintar memasak.
Aku menciumnya, penuh nafsu. Pikirku. dia membalas ciumanku dalam dan penuh nafsu hingga aku mendorongnya menuju ke meja samping mengangkatnya hingga ia terduduk di meja dapur itu. I need you. Aku menyelesaikannya.
" Je veux que vous" aku menciumnya lagi kali ini aku mengendongnya menuju kamar. Aku menginginkannya. Aku mendongkraknya di ranjang dengan sekejap kami sudah bertelanjang dada. Dia memerah. Dia merengem menginginkanku di sana.
Ahhhhhh dia melepaskan desahannya saat aku memasukan diriku ke dalam dirinya. Dia mempererat genggaman tangannya. Oh God. Dia selalu memiliki rasa yang sama setiap make love. Selalu sama saat pertama kali kami melakukannya.
Aku mempercepat gerakanku memberikan tenagaku sekuatnya. Hingga akhirnya aku kehabisan tenaga. Dia mempererat genggaman tangannya. Masih menginginkanku ternyata. Aku membalikan posisi membiarkannya mengontrol, dia diatasku kali ini. Duduk mengangkangiku dan aku masih di dalam dirinya. Dia mulai bergerak, naik turun naik turun.
Dia mempercepatnya. Cepat cepat cepat. Dia akhirnya ambruk di atas dadaku berebah kehabisan tenaga. Aku mencium keningnya lalu mencium mulutnya dengan lembut. Aku membalikan kembali posisinya hingga aku berada di atasnya tanpa mengeluarkan diriku dari dalam dirinya.
Aku mencium keningnya sekali lagi, lalu mencium bibirnya. Mencium lehernya aku memainkan putingnya dengan mulutku. Dia menyukainya aku menurunkan lidahku. Memainkan perutnya dia mengerang lalu aku mencari daerah sensitifnya. Di sana. Aku menyukai rasanya. Aku memainkannya di sana. Hingga dia mengerang. Mesum.
Dia tersenyum duduk namun aku masih di sana. Dia mengisyaratkanku untuk keluar. Aku mengikuti keinginannya. Dia jongkok di hadapanku. Memasukan milikku ke dalam mulutnya. Argghhhhhhhh... aku tidak tahan. Dia balas dendam. Arghhhhhhh dia memainkan lidahnya di kepala milikku. Argghhhhhh.
Kami berebah kehabisan tenaga di karpet bulu kamar kami. Ya kamar kami di apartment kami. Dia keluar kamar, masih naked lalu kembali membawa pasta yang iya buat tadi. Aku sengaja mengambil cuti dan dia bekerja di apartment. Dia milikku. Aku sangat lapar. Setelah sarapan di ranjang tadi, aku menyantap pasta yang dibuatnya. enak.
"Cher, jalan-jalan yuk udah lama kita gak jalan-jalan" Dia duduk dipangkuanku. Dia sudah ketularan mesum karenaku. Dia tersenyum, dia setuju.
Dia melenggang ke kamar mandi memenuhi bath up dengan air aku menyusulnya ke sana. Menciumnya dengan lembut. Masuk ke bath up dengan sabun mandi, melati. Aromanya.
***
Clo POV
Aku sangat menikmati moment moment seperti ini. Bersantai di pantai bersamanya. Aku jatuh cinta.
"Cher.." aku berbisik di kupingnya. Dia tersenyum memelukku erat dia masih di sampingku berebah diatas kain pantai.
"Cher.." balasnnya tersenyum, aku mencintainya. Benar-benar mencintainya.
"Cher, je t'aime" dia melanjutkan kata-katanya. Aku memerah. Ratusan kali aku sampaikan. Aku jatuh cinta padanya ratusan kali setiap hari. Setiap saat.
Je t'aime-
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik.
RomanceTitik. Mengawali berbagai macam goresan. Lembut, tegas, kasar dan halus. Goresan yang mengandung berbagai makna. Goresan yang mengisahkan berbagai cerita. Goresan yang meluapkan isi hati penciptanya. Goresan yang menguak berbagai bilur yang menerpa...