. Authors POV
***
Matahari terbit kembali dari timur.
Seperti biasa Britt langsung menyiapkan sarapan untuknya dan untuk Helena. Dan memakannya bersama. Setelah itu, Mereka berdua bermain petak umpat bersama. Bedanya, mereka bermain petak umpat di dalam rumah. Rumah Brittany sangatlah besar, itu cukup menyulitkan untuk Britt menemukan Helena bersembunyi dimana. Setelah mereka selesai bermain, Helena meminta izin lagi untuk bermain keluar. Dan tentunya Britt selalu mengizinkannya. Seiring Helena pergi bermain keluar; (ketempat bermainnya) Britt pergi ke taman untuk menemui Jake, dan menepati janjinya, yaitu melanjutkan perkataannya kemarin.
***
Sesampainya di taman, Britt melihat Jake sedang duduk dibangku pojok taman. Gadis remaja itu pun menghampirinya.
"Sedang apa?" Britt bertanya sambil duduk disamping Jake.
"E-eh... Sedang duduk saja. Kau ada apa disini?" Tanya Jake.
"Oh, kau sudah lupa ya rupanya..." Balas Britt.
"Lupa? Maksudmu apa manis?" Jake tersenyum dan menatap manis ke arah Britt.
Tidak Britt. Jangan salah tingkah dulu, dia hanya menatapmu biasa. Gumam Britt.
"Tentang... Helena. Dia sedang bermain diluar. Ini kesempatan ku untuk menceritakan yang sebenarnya." Ujar Britt.
"Kau membiarkan adikmu bermain sendiri diluar?!" Jake bertanya dengan ekspresi panik.
"Kau ini, aku bahkan belum memulai cerita saja sudah panik duluan!" Pekik Britt.
"M-maaf. Lalu? Sudah lama bukan kita ingin membicarakan sesuatu?" Tatapan Jake sudah mulai fokus ke arah Britt.
"Aku akan memulai cerita ini." Britt menghela nafas.
"Kau masih ingat ketika kau mengajak ku and Helena sarapan di restoran yang cukup jauh? Dan di sela-sela pembicaraan kita bertiga, kau kebingungan. Yang tentang orang tua Helena meninggal? Kau pasti mengira aku telah membodohi atau membohongi-." Ucapan Britt terpotong, Jake dengan spontan bertanya.
"Ya, aku sempat berpikir seperti itu. Mungkin kau memang membohongiku. Jadi, kau anak yatim? Tidak a-." Britt balas memotong ucapan Jake.
"Dengarkan aku dulu! Sebelumnya, aku minta maaf dulu kau sudah merasa dibohongi denganku. Tapi, aku tidak bermaksud seperti itu. Jadi ceritanya, waktu ketika aku bangun di pagi hari aku menoleh kearah jendela kamarku, kulihat gadis kecil cantik sedang duduk dengan muka murung.. Kuhampiri gadis itu. Ketika aku ingin menghampirinya, gadis kecil itu tiba-tiba hilang, entah kemana, lalu muncul dan mengaggetiku dari belakang. Aku bertanya dengannya, namanya siapa, kenapa dia tidak bermain dengan anak-anak lain, kau tahu? Dia Helena, dia bilang anak-anak itu tidak ingin melihat dirinya sama sekali. Disitu, aku mulai sedikit bingung."
"Lalu?" Ucap Jake.
"Lalu, dua gadis kecil menghampiriku. Mereka bertanya aku sedang berbicara dengan siapa, kujawab sambil menunjuk ke arah Helena. Tapi, kedua gadis kecil itu... Malah bilang kalau aku sedang sendiri alias aku sedang berbicara sendiri. Helena langsung lari meninggalkanku. Tidak lama, mungkin 3 hari setelah aku melihat gadis kecil itu, tiba-tiba gadis kecil itu datang kerumah ku! Aku sempat berpikir, dimana dan darimana ia tahu rumahku? Lalu kuajak dia masuk kerumahku. Kami sarapan bersama. Aku menanyakan hal-hal kepadanya, aku sempat menanyakan dimana orang tuanya, tapi ia hanya menangis. Dan hari keesokannya, dia datang lagi kerumahku, ia datang melalui jendela kamarku. Disitu, ia selalu bercerita tentang tempat bermainya. Dia bilang, dia juga sering bermain petak umpat bersama teman-temannya yang ada di sana, di tempat bermainnya yang ia maksud. Kau tidak tahu seberapa bingung yang telah kurasakan setelah mengenal Helena. Sudah hampir satu bulan lebih ku mengenal gadis kecil itu. Ia juga sekarang tinggal dirumahku, itulah sebabnya kuanggap dia adikku. Tapi, sebelum-sebelumnya ia tinggal dirumahku, aku... aku sempat bermimpi yang sangat aneh, dan seram. Intinya, mimpi yang tadi kumaksud itu menjadi 70% kenyataan! Aku sempat sedikit stress ketika mimpiku yang aneh itu menjadi kenyataan. Helena bersangkutpaut dengan mimpiku. Di mimpi & kenyataan, Helena bilang bahwa orang tuanya meninggal ketika ia berumur 8 tahun, orang tuanya meninggal karena mereka tersesat di hutan. Ia juga pernah bilang bahwa Ia melihat orang tuanya dua kali. Aku yakin itu arwah orang tua gadis kecil itu. Sampai akhirnya, aku pernah menyusun strategy untuk memata-matai Helena. Dua hari setelah mimpi burukku, aku mulai memata-matainya. Ia bilang ia ingin bermain, kuikuti dia dari belakang. Aku berhasil mengikutinya. Helena pergi ke jalan yang sangat jauh, penuh dengan kabut asap. Dan lebih parahnya lagi, hari itu sudah sangat sore. Aku sempat kesusahan melihat Helena dimana ketika aku mengikutinya dari belakang, karena kabut asap semakin banyak. Tiba-tiba, aku mendengar suara, ya itu suara Helena... Ia bilang 'Hei, kau dimana?' Lalu ia menjawabnya sendiri 'Aku akan mendatangimu.' Disitu, aku sudah sangat takut, apa mungkin gadis kecil itu berbicara dengan hantu? Ia berbicara sendiri seperti anak gila, tahu. Tak lama, kabut2 asap itu sudah berkurang, kulihat Helena sudah cukup jauh dariku. Kukejar ia dengan berlari, suara langkah lariku sangat besar disana. Aku yakin Helena mendengar suara langkah kakiku, tapi ia tidak menoleh sedikit pun. Ia tetap berjalan ke depan, lurus." Britt mengambil nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena {EDITING}
TerrorPetualangan misteri untuk yang Brittany jalankan dengan kedua temannya bersama berujung pada pengorbanan hidup? Lalu, siapa Helena itu?